Hujan di luar

870 27 3
                                    

"J-ji-jimin-a.." Pagutan keduanya terlepas.

"Eo..eohh?" Jimin pun merasa canggung setelah apa yang mereka lakukan.

"hm..."

"Ahreum-a, maafkan kelancanganku tapi aku benar-benar sudah tidak kuat menahan ini jadi bolehkah? " Jimin berterus terang.

"Hmm...a..ak-"

Melihat dari raut wajah Ahreum yang malu-malu menjawabnya Jimin merasa tidak perlu mendengar jawabannya. Sedetik kemudian Jimin kembali melumat bibir Ahreum yang sudah basah karena ciumannya dengan Jimin tadi.

"Hmppp, J-" Ahreum kesulitan mengimbangi ciuman dari Jimin yang lebih kuat dari sebelumnya.

Sambil terus bibirnya mengulum bibir Ahreum tangan kanannya sudah berhasil melepas safetybelt milik Ahreum.

"Ahreum-a, kupikir kita harus pindah ke belakang..." Jimin mengusulkan.

"Eohh? Kenapa?" Tanya Ahreum pura-pura tidak tahu.

"Kamu ingin kita melakukannya disini? Eumm?" Jimin meledek gadis didepannya.

"Yhaa, apa yang kau bicarakann! Kau membuatku malu saja!" Ahreum memalingkan wajah cantiknya sambil dikipas-kipas menggunakan tangannya.

"Hahaha..kau pindah ke belakang duluan aku akan membuka cap mobil dan mengambil air di bagasi belakang, arraseo?"

Jimin langsung keluar hujan-hujanan untuk membuka cap mobilnya agar meminimalisir apabila ada orang datang dan dapat melihat ke dalam mobil. Sedangkah Ahreum langsung keluar dan berlari pindah menuju kursi belakang.

Tidak lama kemudian Jimin menyusul masuk ke kursi bagian belakang dengan posisi bajunya sudah basah kuyup. Begitu Jimin masuk Ahreum terpaku menatap Jimin yang sedang mengibas-ngibas rambutnya yang basah.

"Waee? apa aku terlihat tampan seperti ini?" Tanya Jimin meledek.

"Eohh..." tanpa sadar Ahreum mengeluarkan kata itu, setuju dengan apa yang dikatakan Jimin.

"Lalu kau akan anggurkan pria tampan ini begitu saja?" Jimin merangsek maju mendekati Ahreum.

"Tentu saja tidak oppa...kau harus buka baju-mu atau kau akan sakit..."Melihat ketampanan Jimin, membuat Ahreum hilang akal.

Ahreum mendorong Jimin bersandar dan Ahreum langsung memposisikan dirinya di atas pangkuan Jimin sambil menatapnya. Rok span yang digunakan Ahreum tersingkap tinggi, memperlihatkan paha mulusnya.

"Kau langsung berubah nakal jika melihat oppa tampan ya? Kemana Ahreum-ku yang polos itu? Eumm?" Ledek Jimin.

"Dia tertinggal di kantor oppa..." Ahreum memainkan perananya menjadi wanita nakal Jimin malam ini.

Tidak mau menyia-nyiakan waktu dan membuat bibir manis Ahreum menganggur begitu saja Jimin langsung mencium kasar bibir Ahreum. Ahreum pun membalasnya dengan bergairah.

Tangan Jimin mulai menjalar ke tubuh Ahreum, diremasnya bokong sintal yang membuat adik Jimin mulai bereaksi. Sedangkan Ahreum dengan berbaik hati membuka pakaian Jimin agar tidak membuatnya sakit.

Dibukanya kemeja putih Jimin dan dibuangnya sembarang, memperlihatkan abs Jimin yang indah. Dilanjutkan dengan membuka sabuk LV yang masih terpasang. Saat ingin membuka kancing celana Jimin tangannya dihentikan.

"Upsss, sabar nona cantik. Tidak adil untukku bila hanya aku yang tidak sakit. Nona juga basah terkena hujan, nona harus membuka bajunya juga agar tidak sakit..." Ledek Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang