Chapter-1

42 21 11
                                    

Kringg

Bel pulang sekolah berbunyi tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Saat ini aku sedang menunggu teman teman ku piket kelas. Sengaja aku tidak langsung pulang, karena biasanya gerbang akan dipenuhi siswa yang berebut untuk pulang duluan, dan kendaraan umum pun akan sulit karena banyak diisi oleh mereka yang tidak dijemput.

Didepan kelas memang disediakan sebuah kursi panjang, tempat kami bersantai sambil sesekali bergurau. Tak sengaja bola mataku terarah pada sosok lelaki bertubuh tinggi, dengan kulit putih, hidung mancung dan bibir tipis pink merona yang pasti aku melihat nya sebagai sosok yang sempurna. Dia melewati kelas ku sambil bergurau dengan kedua temannya. Sialnya, mataku terus mengikuti ke arahnya. Sadar dengan yang dilakukan oleh ku, aku kembali ke alam sadarku, bergurau dengan teman teman baruku. Tentu saja aku tidak ingin mereka tau, bahwa sedari tadi aku sedang memperhatikan seseorang.

Setelah agak lama kami bergurau di halaman kelas, kami pun pulang. Benar saja, gerbang sekolah sudah agak kosong dan di trotoar jalan pun tidak banyak anak sekolah. Aku dan kedua teman ku yang kebetulan satu arah, segera berpamitan karena angkutan umum sudah menghampiri kami.

ππ

"Gimana sekolah nya,Vin?" Suara lembut ibuku menyambut kepulangan ku yang baru saja tiba di rumah.

Aku tersenyum kearah nya sambil mencium tangan nya,"baik kok, Bun"

"Baguslah, sekarang kamu cepat ganti baju,gih. Habis itu segera ke meja makan ya. Bunda udah masakin makanan kesukaan mu." Lanjut bunda ku sambil mengelus pipi ku.

"Oke bunda" seruku sambil memberi hormat pada bunda ku.

Beliau terkekeh melihat tingkah ku. Aku pun segera naik ke kamarku yang kebetulan ada di lantai 2.

Kalau kalian tanya ayah ku, beliau seorang pebisnis. Makanya beliau jarang berada dirumah. Hanya akhir pekan saja beliau menyempatkan diri untuk melepas rindu bersama kami.

Aku juga memiliki satu orang kakak laki laki. Namanya Alghifari Reitama Gustava. Dia saat ini sedang menempuh pendidikan di Jepang, berkat kecerdasan otaknya hingga mendapat beasiswa kuliah di sana.

Soal bunda ku, dia seorang pebisnis dalam bidang kuliner dan fashion. Hanya saja dia tidak terlalu sibuk seperti ayah. Semua restoran dan butik nya dipercayakan kepada tangan kanan bunda. Terkadang bunda juga sibuk musti ke luar kota untuk mengecek semua cabang usahanya.

Setelah berganti pakaian,aku segera menuju meja makan. Dan benar saja disana sudah ada makanan favorit ku. Sederhana aja, goreng tempe,sambal dan lalapan nya. Aku pun makan bersama bunda ku dengan lahap.

Setelah makan,aku menuju kamar ku. Dan memainkan gawai ku. Ternyata banyak notifikasi dari berbagai akun medsos ku. Ku buka WA grup kelas ku yang baru. Ternyata mereka hanya sedang bergurau. Tak ada niatan untuk ku memberikan komentar. Aku lebih tertarik untuk membuka YouTube. Hingga lama kelamaan aku pun tertidur.

&&&&

"Terus hubungan Lo sama si Virly gimana, Al?" Tanya seorang pemuda tampan kepada salahsatu teman nya

"Ya gak gimana mana. Malah menurut gue, hubungan kita bakal jauh lebih baik,secara kan kita udah satu sekolah" jawab nya

"Setelah jarak menjadi penghalang rindu, akhirnya Romeo pun bersatu dengan Jubaedah" tukas pemuda lain dengan dengan dramatis nya

"Sejak kapan ada cerita Romeo ama Jubaedah? "

"Elahh Steav, omongan makhluk Pluto Lo pikirin? Buang buang massa!" Jawab Seorang lelaki yang dipanggil Vano

"Ya Alloh babang Vano itu mulut Lo pedas nya ngelebihin mi ayam geprek"

Gurauan antar ketiga pemuda tampan itu terus berlanjut. Ya, mereka adalah
Aldebaran Devano Zyan, Steavano Fernandez Xavier, dan si makhluk Pluto ajaib, Naufal Putra Respati.

"Terus untuk ekstrakulikuler kalian mau ikut apa?" Tanya Steav.

"Rencananya gue milih kembangin skill basket gue" jawab Al. tatapan Al dan Steav beralih ke Naufal yang sedang membuat gelembung di minuman nya.

Merasa ada tatapan yang mengindentifikasi nya, Naufal mengehentikan aksi jorok nya

"Gue ingin ikutan cheers dah kayak nya. Joget joget trus naik ke atas, trus jatuh di tangkap gitu. Kayak nya enak" jawab nya sukses membuat Al yang sedang meminum minuman nya tersedak.

"Kalau Lo mau diangkat terus dijatuhin, Lo gak perlu ikutan cheers, biar gue dan Steav aja yang banting Lo sekarang juga!" Tukas Al setengah nge gas

Steav mendengar usulan Al terbahak "Bwahahahha! Bener tuh. Udah lama juga gue gak main banting bantingan. Lagian, ngapain Lo ikutan cheers? Lo mau coba pake rok mini? Pfft, lama lama lo jadi adek nya kucinta Luna nyet"

Pletak

Kesal dengan gurauan teman nya, Naufal menjitak kepalan Steav dengan sendok. Hingga membuat sang empu meringgis.

"Dan kalian berdua fikir gue serius bakal ikut yang gituan? Sorry ya Chin, ekeu mah lebih baik main tepak bola voli"

Al bergidik ngeri mendengar jawaban Naufal " jijik banget lu, fal."

"Gue sih lebih milih ikutan jurnalistik" Sambung Steav

"Sumpah Steave kita kagak nanyaa!" Sembur Naufal dan Al yang sukses membuat Steav kesal. Sedangkan kedua makhluk di depan nya tengah tertawa melihat ekspresi steav.


Vote guys🤗

ALmandaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang