[ARA]
Hari ini aku harus kembali mengikuti pertemuan OSIS. Sebenarnya saat kumpul nanti tak akan yang diperbincangkan, hanya saja seperti biasa, senior yang selalu saja menunda-nunda waktu. Apa mereka tak berpikir, begitu banyak hal berharga yang bisa dilakukan diwaktu yang mereka buang?
Huft
Aku lelah sekali karena akhir-akhir ini ada banyak sekali yang menganggu pikiran ku dan rasanya ingin aku berhibernasi di singgasana ku."Apa aku mundur aja ya? Tapikan aku ingin dekat dengan dia. Tapi kalau seandainya dia gak keterima atau pun kami gak bisa dekat gimana? Tapi kalau aku mundur, ternyata akhir nya kita dekat trus lebih nya kita bisa satu team gimana? Tapi aku yg aku gak mau harus pulang sore. Aku mau ikut pulang kayak rahma!!"
Mundur
Jangan
Mundur
JanganAggrhhh
"Pusing! lama-lama stres juga aku. Tapi kalau aku bolos sekali gak papa kali ya? Toh kemarin juga banyak yang gak datang. "Yap!
Solusi yang bagus!
Aku pun berdiri hendak melancarkan aksi ku setelah melakukan perang batin"Ayo, ra. Udah pada ngumpul tuh"
Siall!! Farah terlanjur menyeret ku menuju ke aula tempat kami melakukan pertemuan.
Terpaksa aku harus ikut. Awas saja kalau ketos itu terlambat lagi.
5menit
10menit
15menit
30menit
Kan! kan! Terlambat lagi.
Bodoamat dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Aku sudah kehabisan kesabaran. Dan aku pun melangkahkan kaki ku ke arah pintu keluar. Farah sempat menahan ku, tapi aku sudah benar-benar kesal dan kini aku memilih pulang saja.
"Enak aja! Mentang-mentang ketos bisa seenaknya. Gak tau apa lelah nya nunggu. Dia pikir waktu kita dihabiskan untuk nunggu dia yang lelet apa?!" Gerutu ku terus menerus hingga tepukan di pundakku menghentikan ocehan ku. Aku yakin itu Farah
"Apa lagi si far? Udah lo masuk sana. Tunggu tu ketos sampai malin Kundang kembali jadi manusia!"
"Yakin?"
Wait! Kok suara Farah jadi nge bas gitu? jangan-jangan--
Ini mimpi buruk gue!!
Perlahan Aku membalikan badan ku , dan yaa
"Eh kak Gema. Ituu--anuu-- emm." gagu kan gue!! Tolong bunuh aku sekarang Tuhan!!
Terlihat alis tebal gak Gema terangkat.
"Gimana? Mau masuk atau mau nunggu malin kundang berubah jadi manusia lagi?" Ucap nya datar
Nyindir ni ceritanya
"Eh iya kak ini juga mau masuk" jawab ku seraya menggaruk tengkuk ku yang tak gatal. "Gagal lagi kan" gerutu ku
"Kok masih di luar?"
Sh*t ku kira dia udah masuk. Aku nyengir bodoh dan aku yakin semakin membuat ku terlihat idiot.
"Masuk sekarang atau saya tutup pintu untuk mu Almandara Vivian?!"
Hah?! Dia tau nama ku? Apa aku seterkenal itu sampai ketos aja tau nama ku?
Seolah tau apa yang sedang aku pikirkan,dia melanjutkan ucapannya.
"Gak usah mikir macem-macem. Pin nama kamu." Ucapnya
Aku langsung menunduk melihat pin nama ku. Bego! Tentu saja siapa pun bakal tau nama ku karena bantuan pin yang dipakai, termasuk makhluk tampan didepan ku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALmandara
Teen FictionAlmandara adalah namanya. Gadis cantik yang kerap disapa Ara adalah penaruh harap pada seseorang pemilik nama Aldebaran. "Semoga takdir bisa membantu ku dekat dengan mu" hanya Satu kalimat yang pintakan kala melihat sosok berkulit putih itu. Ibar...