Suasana pagi hari di kelas X-IPA5 cukup ramai. Bisa dibilang kelas ini adalah kelas paling agresif yang selalu membuat keramaian di setiap harinya.
"Assalamu'alaikum WR.WB ceman cemann!!!" Teriak Prisilla Olivia Chen yang baru saja datang.
'waalaikumsalam'
'Waalaikumsayang bebep Sisil'
'ahh brisik lu nyet! Sakit gigi gue makin menjadi ini'
'anjir itu suara manusia apa toa masjid sih'
'Kite semua gak tuli ya! Kagak usah bisik bisik gituuu!'
'Manusia kaleng'
'gile manusia jenis pichekantropus erectus kenapa masih hidup sih'
'bisa mereun lalaonan ngomong na'
'teu ngarti ka jelema jelama nu sok gogorowokan!"
Itu lah sautan sautan yang terdengar setelah suara Prisilla atau Sisil menggelarkan suasana pagi di kelasnya
"Ishhh Ucup, Asep Lo ngomong apaan sih?!" Sentak Sisil karena tak mengerti dengan bahasa yang baru saja dilontarkan oleh Mohammad Yusuf Mahardika atau akrab di panggil Ucup dan Septian Deny atau Asep. Mereka berdua memang keturunan sunda. Septian memang asli Bandung sedangkan Yusuf campuran Sunda-Turki hingga mengahasilkan wajah yang cukup ganteng. Namun sepertinya mereka berdua harus rela nama mereka diubah oleh orang-orang gesrek dikelas nya hingga menjadi "Ucup dan Asep ".
"Biarlah itu menjadi rahasia untuk kita berdua" jawab Ucup dengan nada yang membuat siapa saja yang mendengar nya menjadi geli.
Sisil yang memang humoris menjawab ucapan Ucup "Aku jijik sama kamu mas!" Ucap nya sambil melenggos ke meja nya.
Sedangkan Ara hanya tertawa melihat kegilaan teman temannya. Entahlah selalu ada saja tingkah manusia-manusia +62 ini yang membuat Ara betah dikelasnya.
"DIAM LO SEMUA!"
Tiba-tiba Guntur Triyoga sang ketua kelas menggebrak meja membuat kelas hening.
"Jadi gini--aduh gimana ya gue ngomong nya"
'paan sih lu gledek'
'lah ni anak sakit? Ke kantin yo'
'tinggal pake mulut si apa susahnya'
'info gak penting, gue antar lu ke tuhan'
"Azagile sadis amat lu bos!" Sahut Guntur menjawab sahutan salah satu temannya
Akhirnya untuk memecahkan rasa penasaran, Ara bertanya "Ada apa,tur?"
"BU TINA HARI INI GAK MASUKKKKK!" Teriak Guntur heboh sendiri
1 detik
2detik
3 detik
'Yaalloh nikmat Tuhan mana yang telah engkau dustakan?'
'udah itu doang? Thau githu ghue ghak bhanggunnwaaa'
'Alhamdulliah wasyukurillah bersyukur padamu ya alloh'
'Kantin kuy'
'TEU NGARTI KA JELAMA-JELAMA NU SOK RARRRIWEH' teriak duo Sunda
"What do you speak?" Tanya Guntur so Inggris
"So Inggris lu ibab. Dah lah nyo lanjutin yang kemaren" jawab Asep
Mereka pun kumpul di pojok belakang kelas.Kini suasana kelas menjadi semakin ricuh dan berantakan.
"Eh kemarin gimana kumpulan nya, Ra?" Tanya Rahma membuka pembicaraan
"Ya gitu. Gila ketosnya ngaret hampir 30 menit gue nunggu!"
'untungnya ada dia'
Guman Ara sangat pelan namun masih terdengar oleh Rahma
"Hah! Dia siapa?" Tanya Rahma penasaran
"Gak! Gak ada apa-apa!" Elak Ara dengan cepat, membuat Rahma mengernyitkan dahinya. Ara pun berusaha mengalihkan pembicaraan dan untungnya Rahma bisa diajak ke topik lain.
"Sory, Ma. Untuk saat ini gue belum mau cerita ke siapa-siapa dulu. Gue belum bisa percaya sepenuhnya kepada Lo"
👇👇👇👌
KAMU SEDANG MEMBACA
ALmandara
Teen FictionAlmandara adalah namanya. Gadis cantik yang kerap disapa Ara adalah penaruh harap pada seseorang pemilik nama Aldebaran. "Semoga takdir bisa membantu ku dekat dengan mu" hanya Satu kalimat yang pintakan kala melihat sosok berkulit putih itu. Ibar...