Chapter-2

31 18 6
                                    

"Jatuh cinta pada pandangan pertama? entahlah. Yang pasti saat pertama kali aku melihat mu, aku sudah memberi tahu keinginan ku pada sang khalik"
🐾🐾


"Rahma kemana sih?"

Seorang gadis berkulit putih bersih tengah celingukan mencari keberadaan teman nya. Ia terus berjalan melewati koridor sekolah yang mulai sepi karena para siswa telah beranjak pulang.

Ara sampai di lapang sekolah. Matanya tak sengaja menangkap seorang lelaki yang sedang memainkan bola basket. Terlihat keringat membasahi seragam putih yang dikenakannya. Ditambah lagi dengan rambut yang terlihat acak acakan membuat Ara semakin mengagumi ciptaan Tuhan.

"Subhanallah keren banget. Semoga nanti kita bisa berteman"

Diam diam Ara menyimpan sebuah harapan agar bisa mengenal lelaki jangkung yang sedang berusaha memasukan bola basket kedalam ring.

"Ra!"

"Ara!"

"Almandara!"

Ara yang baru saja kembali ke alam sadarnya, terkejut ketika seseorang meneriaki namanya.

"Eh iya Ma! ada apa kenapa?" Sahut Ara gelagapan dan membuat Rahma mengernyitkan dahi nya.

"Harunya gue yang nanya, Lo kenapa ngelamun sambil ngepalin tangan kayak orang India mau ibadah?"

Sadar dengan tingkah nya, Refleks Ara melepaskan tautan tangan nya yang bahkan Ara pun tidak tahu sejak kapan ia melakukan nya.

"Eh gak papa kok ma. Lo dari mana? Gue cariin dari tadi" Tukas Ara berusaha mengalihkan pembicaraan

"Tadi Gue habis dari perpus". Ara hanya menganggukan kepalanya.
"Pulang sekarang?"

"Yoi"

Ara dan Rahma pun berjalan menuju parkiran, namun arah mata Ara sesekali melirik kearah lelaki tak lain adalah Al yang masih fokus dengan si kulit orange.

+++

"Al! Cabut Yo!" Teriak Steave ketika melihat jam di pergelangan tangan nya menunjukkan pukul 16.00. sudah sekitar 1jam dirinya dan kedua teman nya berada di lapangan basket.

Al melempar bola nya asal hingga mengenai kepala Naufal yang sedang bermain dengan seekor kucing terjungkal dan membuat kucing dalam gendongan nya melompat.

"Anjir siapa yang ngelemparin bola ke kepala gue?!" Teriaknya sambil memegang kepala yang sedikit berdenyut. Steave dan Al hanya berjalan acuh tanpa memperdulikan temannya yang tengah ngomel dan menyumpah nyerapahi keduanya.

Naufal berjalan mengambil tas nya dan menyusul Steave dan Al.

"Aduh kayak nya gue mesti ke dokter deh" Al dan Steave melirik kearah Naufal sambil mengangkat sebelah alisnya

"Lebay lo!" Hardik Steave

Naufal mendelikan matanya lalu membuang nafas nya. "Eh juabed gue ke dokter bukan karena tengkorak gue kena senjata maut siAl ya"

"Kalau manggil nama gue gak usah pake 'si'. Lo kira gue biang masalah sampai manggil gue sial?" Jelas Al yang tak terima dengan panggilan yang baru saja di lontarkan oleh Naufal. Masa iya namanya jadi sesuatu yang tak diinginkan oleh tiap manusia yaitu siAl.

Kedua teman nya terkekeh menyadari panggilan baru untuk Al.

"gue kira Lo mau periksain otak Lo. Siapa tahu kan kemiringan nya bertambah jadi 360 derajat"

"Se ae lu tayo!"

Setelah mengatakan itu, Naufal segera pergi menaiki motor nya. Sementara Al dan Steave tengah terbahak melihat wajah Naufal yang kesal.

Untuk part ini cerita Al cs belum dominan ya.. penasaran gimana nanti cerita kedepannya? Makannya ikuti terus cerita nya ya😉 jangan lupa vote😋

ALmandaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang