masalah hati

67 2 0
                                    

Lima bulan yang lalu, alfin sudah membeli rumah baru untuk dirinya dan kelak bersama istrinya, sebenarnya rumah itu untuk aisyah namun Allah tidak menjodohkan dirinya kepada aisyah melaikan bersama ayana

"Abi umi, alfin meminta izin inginlo membawa ayana pergi bersama alfin"

Ayana terkejut mendengarnya, bukan berarti ayana tidak ingin tapi  bukankah inu terlalu cepat?

"Sudah seharusnya seperti itu nak" ujar fatah

" ayana saya sudah membeli  rumah beberapa bulan yang lalu  untuk saya tinggali bersama  istri saya kelak " ujar alfin

Ayana tersenyum menanggapinya

Sebelum mereka pergi, alfin juga akan mampir ke rumah orang tuanya

Fatima menangis harus melepaskan putrinya itu, tapi bagaimana pun ia tidak berhak atas itu

Mobil alfin pun berlalu meninggalkan pekarangan rumah fatah dan fatima

" sebelum kita kesana, saya mau kita mampir dulu ke rumah umi "

"Iya kak"

Di perjalanan hanya  ada keheningan yang menemani mereka, hingga mereka sampai di kediaman iqbal

"Assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam , eh menantu umi datang" sapa riska  dan langsung menarik tangan ayana untuk masuk

"Gimana keadaan umi sama abi kamu" tanya iqbal

"Alhamdulillah baik bi"

Bian yang baru saja datang itu, langsung melihat kedatangan ayana dan alfin

"Dari tadi di sini kak"? Tanya bian melepas jas dokternya

"Baru, untung kamu juga datang, rencananya  kak alfin sama ayana akan tinggal di rumah kakak yang sudah kakak beli"

"Jadi kalian nggak nginap"? Tanya riska menatap haru

"Kalau ada waktu kok mi pasti alfin sama ayana akan nginap iyakan sayang"? Tanya alfin kepada ayana dengan embel sayang

Ayana yang mendegar itu langsung tersipu baru kali ini alfin memanggilnya  dengan sebutan sayang.

Alfin sengaja megumbar romantis mereka agar bian bisa move on dari ayana, harus menerima takdir jika ia dan ayana tidak akan bisa bersatu.

"I-ya" balas ayana kikuk

"Kalian romantis sekali, umi ingat waktu abi sama umi dulu masih muda" Ucap riska

"Bian, kamu mau ikut liat rumah kakak"? Tanya alfin

Mereka mengajak gue buat nonton keromantisam mereka apa?" Nggak deh kak bian lagi sibuk"

"Ayo lah bian sekali kali kamu temanin kakak kamu sama kakak ipar kamu" bujuk abi

Kalau abi sudah bicara mau tak mau bian akan mengikutinya

Finally! Bian pun mengikuti  untuk mengantar alfin dan ayana untuk pindah rumah

"Kamu nggak papa kan"? Tanya alfin kepada ayana

Saat ini mereka berada di dalam mobil menuju rumah baru mereka

"Aku nggak papa kok" ucap ayana tersenyum

Ia tak enak kepada bian, sedangkan alfin menyadari sikap ayana dan bian yang saling diam

"Kamu tidur aja dulu nanti kalau sembuh aku bangunin" kata alfin mengelus hijab ayana

Ayana yang di perlakukan seperti itu terkejut bukan main, teryata alfin adalah orang yang romantis pikir ayana

"Lagi pamer kemesraaan? Ya Allah tolong jaga hati hamba dari rasa cemburu yang seharusnya tidak ada pada hati hamba" ujar bian  dalam hati

"Gimana semuanya lancar kan "? Tanya alfin kepada bian mengenai pekerjaan  bian

"Yah gitu bang, semuanya lancar" balas bian tersenyum

Di sisi  lain, ayana tak enak hati kepada bian, di sisi lain bian tak nyaman jika harus melihat mereka

"Ayana harus gimana? Apa harus ayana ceritakan kepada kak alfin,? Iya ayana suami mu wajib tau perihal tentang mu"batin ayana dalam hati

"Hey, kok lamun sih"? Tegur alfin

"Nggak papa kok"

Mereka sudah sampai di rumah baru itu

Satu di dalam benak ayana yaitu indah

Rumah yang sederhana, dengan kaca yang transparan serta taman kecil di depannya dan jangan lupa dengan kolam ikan di depan rumah itu

"Kamu nggak suka dengan rumahnya, kalau nggak suka kamu bilang aja sama saya" ujar alfin

"Ini itu udah cukup kak, ayana juga suka" ucap ayana dan berlari menuju pintu

Namun sayang, kunci rumah itu ada di tangan sang pemiliknya

"Kasihan, mau masuk tapi nggak bisa" ledek alfin

"Kak alfin!!! Please  deh jangan godaiin ayana mulu"

Pemandangan yang miris bukan bagi bian?

Saat ayana nasuk lagi lagi ia terkagum dengan tatanan rumah yang begitu rapi, ayana heran siapa yang membersihkannya padahal ia tau kalau suaminya itu pasti sibuk

"Di rumah ini di bersihkan oleh mpok ira, setiap pagi dia ke sini tapi jika sore hari dia akan pulang"

Ayana hanya ber oh ria

"Gimana rumah abang bagus nggak"? Tanyanya kepada bian

"Bagus bang"! Balasnya menganjungkan jempol

" alfin gitu loh" ujarnya membanggakan diri

Dia Bukan SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang