maaf

58 2 1
                                    

Budayakan vote sebelum  membaca😙

Puncak mencintai
adalah mengikhlaskan

~st.sfh L

Sudah jam sepuluh malam tapi alfin belum pulang juga. Apa ia masih ingat jika  ia sudah punya istri yang sudah menunggu kedatangannya?

"Udah atuh non, nanti kalau den alfin datang nanti mpok yang bangunin  non ayana" kata mpok ira kasihan melihat  majikan  istrinya itu mondar mandir kedatangan alfin

"Nggak papa mpok, ayana akan tunggu mas alfin, mpok istirahat aja dulu " ucap ku tersenyum

" yaudah atuh neng mpok istirahat duluan, kalau ada apa apa neng bisa panggil  mpok aja "

"Iya mpok"

Mas alfin belum juga datang, setau ayana tadi sore mas alfin akan pulang  tapi sampai sekarang tak kunjung datang,. Kalaupun rapat  mas alfin bisa mengabari  ayana .

"Mas kamu dimana? Ayana khawatir.  Ya Allah  Hamba mohon lindungi suami hamba dimana pun dia berada ".  Doa ayana dalam hati

*****

Di tempat lain seorang pria yang rela tidur di sofa demi menunggu seseorang wanita. Seperti  kekasihnya  saja bukan? Padahal kekasih halalnya sudah menunggunya di rumah.

"Astagfirullah  aku ketiduran"  alfin langsung bangun dari tempat  tidurnya dan melihat ponselnya ada 12 panggilan tak terjawab  dari seseorang yang sudah menunggunya di rumah.

Rasa tak enak hati menjalar di alfin,  ia sudah menyiayikan  seorang  perempuan yang seharusnya menjadi  tanggung jawabnya tapi lihatlah sekarang? Bahkan minggu ini dia  tak menghiraukan

"Ya allah  hamba berdosa kepada istri hamba, seharusnya hamba tak melakukannya" 

Alfin adalah hafidz dan sudah tentu dia mengerti yang halal dan yang haram.

Namun sampai detik ini juga nama aisyah masih tertera di hati alfin yang seharusnya nama itu diganti oleh ayana.

Alfin sudah gagal menjadi  seorang imam yang baik, Ia tak mengerti  pada dirinya sendiri. Ia ingin melupakan aisyah namun kenangan bersama aisyah sulit ia lupakan

" aisyah  bangun  lah dari tidur mu, aku ingin mendengarkan penjelasan mu mengapa semudah itu kau rela meninggalkan ku dan lihatlah diri ku aku sangat sulit melupakan mu berikan aku cara agar aku bisa melupakan mu seperti kau melupakan ku" kata alfin memandang aisyah yang kepalanya di perban

*****

Alfin baru saja tiba dari rumah  tepat pukul sebelas malam.

"Pasti ayana sudah tidur" pikir alfin.  Ia pun masuk ke dalam rumah.

Keadaan rumah yang sepi dan gelap,   alfin mencari saklar agar lampu bisa menyala dan memudahkannya untuk berjalan

"Ayana" kata alfin melihat ayana yang sedang tertidur di sofa dengan badan yang di tekuk dan pastinya badan itu akan sakit

Lagi lagi, alfin merasa bersalah kepada ayana,. alfin berfikir akan menyuruh ayana pergi dari hidupnya saja jika ayana masih bersamanya itu sama saja menyakiti batinnya

"Ayana bangun, saya tidak suruh kamu tidur di situ"  kata alfin berjongkok mensejajarkan ayana

Merasa ada yang menganggu tidurnya, ayana langsung membuka matanya dan mendapati sosok pria yang ia khawatirkan

"Mas alfin" peluk ayana. . Ayana spontan begitu saja

"Kamu menunggu saya"? Tanya alfin

"Iya, mas dari mana saja"?

Alfin tidak akan menjelaskan kepada ayana apa yang menimpa dirinya yang baru saja bertemu dengan aisyah

" mas kok ngelamun, mas nggak papa kan"? Tanya ku khawatir

"Saya tidak apa apa ayana, terima kasih kamu sudah menunggu saya, sebaiknya kamu tidur di kamar" saran alfin dan berlalu begitu saja

Ayana menatap punggung alfin dengan  tatapan iba

" aku tau mas ada sesuatu yang kau sembunyikan dari ku, Aku akan menunggu sampai waktunya tiba sebentar atau lama hanya allah yang tau, kau tau mas  aku percaya Allah akan menunjukkan  kepada mu siapa yang layak akan mendapatkan hati mu. Namun jika itu bukan aku, aku ikhlas jika harus pergi dari kehidupan mu mas. Karna puncak mencintai mu adalah mengikhlaskan mu. 

******

Setelah sarapan, alfin langsung berlalu begitu saja, tidak ada sapaan yang romantis seperti pasangan pada umunya. Dan ayana mengerti akan hal itu

Mpok ira semakin kasihan melihat istri majikannya itu

"Yang sabar yah non, semua pasti ada hikmahnya, non tinggal bersabar  , tapi kalau di sini sudah tidak sanggup " tunjuk mpok ira tepat di hati ayana " lebih baik non meninggalkan den alfin" sambung  mpok ira

Bukan ia memprofokasi tapi semkain hari demi hari, yang ada hanya luka yang tercipta  di hati ayana

"Bagaimana caranya mpok, sedangkan ayana cinta sama mas alfin, Apa ayana harus menyerah demi kebahagiaan mas alfin dan aisyah" isak ku.  Aku memang belum melihat wajah aisyah namun aku bisa membayangkan  jika aisyah sangat  cantik dan sesuai dengan mas alfin.

"Mpok yakin, den  alfin bisa luluh kepada non  ayana" ucap mpok ira.






Di sini Ada yang mencari  bian?

Nanti yah, Ada part khusus bian dan ayana  kok

Dia Bukan SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang