5.

5.8K 627 26
                                    

Jangan lupa vote dan komen kawanku 😉
Jangan lupa follow akunku yahhh....

.

.

.

.


Yeorim menatap putra bungsunya dari luar, putranya baru sadar beberapa saat lalu namun yang terjadi adalah putranya enggan melihatnya.
Entah karena permasalahan yang mana, tapi sepertinya sedikit sulit mengingat Jungkook tengah sakit saat ini.

Ruang rawat Jungkook sengaja Yunho pesan ruang VVIP mengingat putranya tengah sakit setelah operasi.
"Tae, apa yang kau lakukan?" Tanya Yunho melihat putra sulungnya hanya melamun duduk di ruang tunggu.

"Tidak ada, ayah lebih baik bawa bunda ke rumah, bunda terlihat lelah." Lirih Taehyung membuat Yunho menoleh menatap Yeorim.

Benar kata Taehyung, Yunho mengangguk setuju kemudian membawa Yeorim ke rumah, meski ada pergerakan halus dari Yeorim yang enggan berpisah dengan putra bungsunya.

Taehyung menghela napas, matanya melirik ke dalam ruangan Jungkook. Adiknya tengah memejamkan matanya, entah apa yang tengah adiknya itu mimpikan.
Taehyung segera membuka ruang rawat Jungkook, duduk di sampingnya kemudian mengenggam tangan sang adik.

"Buntelan nakal, tidak sadar kalau kamu berhasil membuat ayah dan bunda menangis." Gumam Taehyung enggan membuat sang adik terbangun dari tidur lelapnya.

Taehyung mengusap wajah sang adik, mengusapnya perlahan kedua mata sang adik terbuka, menatap kedua irisnya yang berwarna cokelat kehitaman.

"Malam bunny...baru bangun?" Jungkook tetap diam, ia sedikit bingung melihat wajah Taehyung yang ia dapati saat bangun.

Tanpa Jungkook sadari sikap sang kakak mulai berubah padanya, bisa ia rasakan saat ia pingsan pertama kalinya. Kakaknya bukanlah sosok yang akan menggendongnya meski ia merenggek bahkan saat ia meminta untuk dibelikan es krim, kakaknya tidak akan mau.

"Hentikan, itu menjijikan." Sangsi Jungkook membuat Taehyung terkekeh, adiknya hanya belum terbiasa saja karena selama ini ia memilih untuk bersikap menyebalkan.

Tapi saat ini ia sudah bosan, ia takut kehilangan momen berharga saat mereka bisa. Oleh karena itu, ia mengubah sikapnya pada kelinci buntelannya itu, selama ini ia terlampau gengsi untuk melakukan semua ini pada adiknya itu.

"Kembalilah tidur, sudah malam." Ucap Taehyung mengingat adiknya yang pasti lelah merasakan ini semua. Pasti menyakitkan menahan rasa pening di kepalanya, menjalar hingga ke leher.

"Aku baru saja bangun, dan sekarang kembali tidur." Dengus Jungkook membuat Taehyung terkekeh, adiknya ini memang lucu bila mengomel.

Perhatikan saja bibir merahnya yang akan bergerak-gerak seperti kelinci. Sangat menggemaskan!

Bahkan meski adiknya mendengus dan mengomel, Jungkook kembali menurutinya. Kembali tidur dan terlelap, ia kembali melanjutkan aksinya, mengusap permukaan wajah manis milik adiknya.

"Kakak sayang sama adek..." lirih Taehyung, ia terus mengusap wajah Jungkook kira-kira 2 jam lamanya ia lakukan konstan terus menerus.

Ceklek...

Taehyung menoleh, ia pikir suster yang datang. Tapi semua itu hilang dari pikirannya saat sebuah suntikan malah tertuju padanya.

Seorang pria bermasker hitam itu mendorong tuas hingga cairan itu masuk sepenuhnya ke dalam pembuluh darah di leher Taehyung.

Evil Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang