27

5.4K 477 56
                                    

Haiii...

Karena ada acara dan tamu, dan sekarang kan waktunya belajar karena ada kuis jadi aku sempetin deh 😃😃
Maaf kalau alur terlalu cepat, terlalu bersemangat menyelesaikan cerita hehehe...

.


.


Bunda berlari bak orang gila melewati koridor sekolah, ia tak menyadari bahwa ia melewati kak Taehyung berdiri di sebelahnya beberapa saat lalu.
Entah apa yang ada dipikiran bunda saat itu, intinya wajah bunda nampak sangat khawatir.

"Ada apa dengan bunda?" Cicit Taehyung membuat sosok yang berdiri di sampingnya menepuk bahunya pelan.

"Oy, aku memberimu kabar baru lagi. Aku tahu kenapa ibumu berlari kesetanan seperti itu." Ya selama ini Park Jimin yang selalu memberikannya info mengenai perkembangan sekolah, tak jauh berbeda sebenarnya. Jimin juga ikut andil dalam ini semua, dibalik topeng.

"Kenapa memangnya? Kenapa bunda kemari?" Kak Taehyung sudah sangat penasaran rupanya.

"Jihoon demam, makanya bundamu berlari bak kesetanan disini. Sedangkan Jungkook tengah sekarat di rumah sakit." Kak Taehyung mengepalkan tangannya, matanya melirik sosok yang berdiri di lapangan olahraga yang tak jauh di hadapannya.

"Kim Yugyeom, kudengar ia putra kandung Donghae kan?" Ucapan Taehyung membuat Jimin menoleh menatap sosok yang sedari tadi menjadi pusat utama Taehyung.

"Eoh, ibunya telah tiada karena penyakit. Dan kudengar ayahnya tidak pernah sekalipun datang menjenguk, dan kata teman-teman sekelasnya Yugyeom tidak pernah membahas mengenai keluarganya." Taehyung mengangguk mendengar ucapan Jimin yang menambah informasinya.

"Jadi, aku rasa Jihoon juga belum menyadari kalau ia adalah anak bunda Yeorim dengan paman Donghyuk." Gumam Taehyung kemudian menghela napasnya panjang.

Jimin tersenyum lebar kemudian menepuk bahu sahabatnya berulang kali, berusaha memberikan kekuatan.
"Semuanya akan baik-baik saja." Ucap Jimin membuat Taehyung mengangguk.

Kringg~

Taehyung menatap ponselnya yang menunjukkan sebuah nama yang memanggilnya.
"Halo...apa ada sesuatu?"

"Ba-baik kami akan segera kesana!" Taehyung segera mematikan panggilan kemudian mengambil tasnya cepat.

"Ada apa?"

"Jungkook... ia kembali kritis,"








Papa mengusap wajahnya frustasi, berlari keluar dan masuk kembali ke dalam mansion yang ia tinggali untuk bunda dan Jihoon. Ia tak mungkin membiarkan wanita itu hidup sendiri tanpa rumah untuk tempat tinggal.

"Yeorim!"papa berteriak mencari sosok wanita yang membuatnya sekacau ini

Nampaklah sosok yang ia nantikan sedari tadi. Papa menahan tangisnya, ia sangat pusing saat ini, ditengah kebimbangannya ia berusaha mengalahkan harga dirinya.
"Berikan ginjalmu untuk Jungkook."

Bunda melotot tidak terima, bahkan sebelum bibirnya mengeluarkan protesan papa segera memotongnya.
"Ia tengah kritis saat ini, tak ada lagi waktu sebelum semuanya terlambat." Papa benar-benar memohon, bersujud di hadapan bunda dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

"Jihoon tengah sakit saat ini, aku tidak mungkin membiarkannya sendiri__"

"Lupakan dulu sebentar Jihoon! Aku akan menjaganya atau perlukah aku menyewakan pengasuh atau perawat barang sebentar?!"papa mengatur napasnya, ia sadar ia kelewatan melepaskan emosi nya.

Evil Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang