23. Melow Fandra

5.7K 417 31
                                    

¤¤¤

Note : Penting!!
Gess, sori banget buat kalian yang sering kirimin pesan ke akun gw, mau itu pesan privat atau pesan umum (atau apalah gw ga tau hehe) gw ga bisa bales, bukannya sombong atau ga mau, tapi surel (email/gmail) gw dari awal buat ni akun udah bermasalah ga bisa balas pesan dari akun lain, jadi gw rada" nyesel juga sih, ga bisa ngobrol banyak sama kalian. Tapi kalau lewat komen di cerita gw bisa kok, so kalau kalian 'mau' nyapa gw atau nyemangantin atau apalah lewat komen aja ya, maaf banget. dan Makasih lho buat kalian yang support ni cerita ;]

¤¤¤

Absurd ples gaje

¤¤

Di saat 'takdir' telah menetap pada mu, maka keputusan ada pada diri mu. jalani atau pergi?
- Reynathan Alexandra Arsw. -

¤

Seminggu berlalu semenjak kejadian di rumah Alana membuat hubungan Rey dan Alana sedikit renggang, entahlah sikap Alana berubah sedikit berusaha tak peduli kepada Rey.

Flashback

"Bunda?" gumam Rey bingung.

"Bunda!" pekik Alana girang.

Rey dan Alana saling melempar tatapan satu sama lain.

"Bunda?"

"Bunda?"

Tanya mereka bersamaan dan menyebut 'bunda' untuk kedua kalinya secara bersamaan.

Sedang Ayana hanya tersenyum dan mengangguk melihat tingkah kedua anak nya itu.

"Lana saudara tiri kamu, Lexa. dan? kalian sudah saling kenal ya ternyata. bunda jadi ikut senang" ucap Ayana.

Sukses membuat kedua gadis tersebut terpaku. pandangan Alana tertuju pada Ayana tapi pikirannya kosong berasamaan dengan tatapannya. berbeda dengan Rey yang sudah mulai sedikit santai.

"Ja-jadi Alexa yang sering Bunda ceritain ke Lana itu Re-rey? bunda se-serius?" pandangan Alana masih kosong. Ayana pun menangguk mengiyakan.

Alana menatap Rey dan Ayana bergantian. ia menggeleng masih tak percaya, Alana pun berbalik dan berlari secepat mungkin ke kamarnya.

Rey yang melihat perubahan sikap Alana pun tak bisa berbuat banyak. ia tau kenapa Alana seperti itu. ya Rey tau. berbeda dengan Ayana yang hanya bersikap sedikit bingung melihat kepergian Alana, anaknya. ya karena Ayana tidak mengetahui alasan yang sebenarnya.

Rey kembali menatap Bundanya dengan pandangan sedikit sayu. ada apa ini? kenapa dia jadi seperti ini? bukannya ia harus merasa senang karna jika dengan begini Alana akan menjadi saudaranya dan ia tak perlu memikirkan perasaan Alana kepadanya lagi.

Tapi entahlah tiba tiba semua serasa berbeda setelah melihat kepedihan Alana tadi.

"Alexa?" panggilan Ayana sukses membuyarkan lamunan anaknya itu.

"Eh iya bun?"

Ayana pun memeluk Rey. "Gimana kabar kamu sayang? udah lama ga ketemu. bunda kangen" beban pikiran Rey seketika hilang saat di peluk sang bunda. Rey pun balas memeluk bundanya tak kalah erat.

"Rey kangen bunda" lirih Rey.

Flashback end

Rey mengacak rambutnya frustasi tak habis pikir dengan jalan takdirnya yang segini rupa. apa yang harus ia lakukan selain menjalani? menuntut? pada siapa ia menuntut?.

I Love My Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang