08. Hay, Bella.

6.1K 470 13
                                    

Ana masih belum percaya dengan siapa yang ia lihat di hadapan nya ini. Begitu juga Rey mata nya masih enggan berpaling dari wanita yang ia panggil tante Ana itu.

Rey bergulat dengan pikirannya, ia terus bertanya apakah wanita paruh baya yang ada di hadapan nya ini adalah ibunya Verranda kah? Atau tantenya?

Sedang Verranda bingung bagaimana mamanya bisa kenal dengan Rey dan sebaliknya bagaimana Rey bisa mengenali mamanya?

"Rey? Ini kamu?" tanya Ana memastikan.

Ana mendekat, disentuhnya pipi Rey lalu ditepuknya pelan pipi Rey, masih belum percaya, lantas Ana menepuk lumayan kasar pipi Rey ah ralat, lebih menuju ke tamparan.

Rey berusaha untuk tidak meringis, ekspresi wajahnya terlihat susah payah menahan sakit.

"Kok penampilan kamu jadi gini, nak?"

Pandangan Ana berbelok ke arah Fandra yang sedang menatap Rey "Pacarnya Rey?" tanya Ana.

Karna di lihat dari tampilan Fandra dia juga seperti Rey. Tapi karna Ana tidak mengenalinya maka di kiralah Fandra seorang pria.

Sontak pertanyaan tersebut membuat Rey maupun Fandra saling tatap, memasang ekspresi seperti ingin muntah.

Sedang Verranda berusaha kalem untuk tak tertawa.

"Anu, Rey cuman mau nyoba sesuatu yang baru aja, Tan. Nah kalo dia nih, Fandra sahabat Rey, dia cewek juga, tan." jawab Rey.

Tanpa di sengaja pandangan Rey bertemu dengan Verranda yang tengah menatapnya, merasa canggung Rey mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

"Kenalin saya Fandra, Tan. Sahabat Rey." ucap Fandra sambil menyalim Ana.

"Eh iya. Maaf lho tadi di bilang pacar nya Rey" gumam Ana tak enak hati.

"Gapapa tan, udah biasa" senyum Fandra sambil melirik Rey.

Terkejut dengan perkataan Fandra, Rey melotot tajam Fandra sedang Fandra hanya bersikap masa bodo.

"Ehem!"

Sontak ketiga orang tersebut menoleh ke arah deheman tersebut yang tak lain berasal dari Verranda.

"Mah, Ve duluan ya, males lama-lama di sini. Gerah!"

Sebelum meninggalkan mereka Verranda sempat mendelik tajam Rey, karna Rey lah penyebab insiden buruk tadi.

"Yaudah, tante pamit ya. Kalian pasti mau balik ke rumah ya? Hati-hati di jalan, Rey, Fandra. Oh iya Fandra, titip Rey."

Rey dan Fandra tidak lupa untuk menyalim tangan bu Ana.

"Ciee, udah jadi barang titipan ya sekarang." goda Fandra pada Rey yang masih menatap kepergian dua orang tadi.

Rey hanya memutar bola mata nya malas.

"Belum pdkt aja lo udah di sinisin ama kak Ve, gimana kalo udah pdkt? Gak tau lagi gua nasib lo kek gimana."

Fandra tertawa sambil membayangkan pdkt-an Rey dengan sahabat kakaknya itu.

"Biasalah." 

__________

Di kediaman Wirasana tengah terjadi keributan besar akibat si bungsu.

Bukan lebih tepat nya Adeeva lah yang mengamuk pada adek nya, si Fandra.

Bagaimana tidak? Fandra merubah penampilannya seperti seorang cowok, lantas membuat Adeeva kaget sekaligus marah.

I Love My Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang