22. Bunda?

4.9K 388 2
                                    

typo euy.
file not found (inspirasi) ck

Note : Penting!!
Gess, sori banget buat kalian yang sering kirimin pesan ke akun gw, mau itu pesan privat atau pesan umum (atau apalah gw ga tau hehe) gw ga bisa bales, bukannya sombong atau ga mau, tapi surel (email/gmail) gw dari awal buat ni akun udah bermasalah ga bisa balas pesan dari akun lain, jadi gw rada" nyesel juga sih, ga bisa ngobrol banyak sama kalian. Tapi kalau lewat komen di cerita gw bisa kok, so kalau kalian 'mau' nyapa gw atau nyemangantin atau apalah lewat komen aja ya, maaf banget. dan Makasih lho buat kalian yang support ni cerita ;]

¤¤

Terkadang takdir mampu menguras abis semua pikiran dan tenaga mu
-Alana Jeslyn -


¤

Rey berjalan dengan tergesa gesa sesekali tangan nya menampar kasar bibirnya, saat hendak keluar dari pintu utama rumah Alana. ia teringat sesuatu.

Kunci mobil!.

Rey meraba raba saku celana dan kemejanya tapi sama sekali tak menemukan kunci mobilnya itu.

Apa jangan jangan kuncinya tertinggal di mobil?. ah tidak, Rey rasa ia masih sempat mencabut kunci mobilnya sebelum turun dari mobil.

Tunggu...

Apa jangan jangan tertinggal di...

Ya, kamar Alana lebih tepatnya di atas meja belajar Alana. Rey ingat ia sempat meletakan kunci mobilnya di atas meja Alana. itu artinya ia harus kembali ke kamar Alana?

hah!. Rey pun berbalik hendak ke kamar Alana dan betapa terkejutnya lagi dia.

"Rey, nih ku-kunci mobil lo ketinggalan di kamar gue" Alana menyodorkan kunci mobil milik Rey. bersamaan dengan Rey yang hendak berbalik.

Rey menatap datar wajah Alana lalu turun ke tangan Alana yang masih setia mengambang di hadapan nya.

Tangan Rey terangkat mengambil kunci mobil miliknya, sesekali curi curi pandang melihat ekspresi Alana. entah mengapa ekspresi wajah Alana seperti sedang menahan sesuatu.

Saat jari telunjuk Rey telah menyentuh kunci mobilnya, Rey menghentikan gerak tangannya. melihat ekspresi Alana yang masih memandang tangan Rey dan tangan nya dengan ekspresi yang sulit di artikan.

Dengan sekali hentakan bukannya Rey segera merampas kunci mobilnya, Rey malah menjatuhkan telapak tangan nya ke atas telapak tangan Alana. seperti menggenggam tangan Alana.

Mata Alana melebar. tak taukah Rey sikapnya membuat Alana bertambah gugup dan merasa canggung. entahlah setelah kejadian dimana Alana mencium Rey, ada rasa canggung yang Alana rasakan saat melihat Rey apalagi sekedar bersentuhan dengan Rey seperti ini.

Gugup parah!.

Tak ada pergerakan sama sekali. Rey tidak mengangkat tangannya ia malah menatap wajah Alana yang entah kenapa menjadi gugup seperti itu. merasa tak ada pergerakan Alana pun menatap Rey yang tengah menatapnya.

Deg.

Hatinya berdesir hebat kala pandangannya bertemu dengan tatapan Rey. sedang Rey mengangkat sebelah alisnya bingung dengan ekspresi Alana.

Hening.

Sunyi.

Diam.

Tak ada pergerakan hingga...

"Alexa?!"

Seketika pupil mata Rey melebar, jantungnya seperti ingin loncat keluar, atmosfer disekitarnya seakan terhenti seketika, ia pun segera berbalik. begitu pun dengan Alana yang langsung menoleh.

"Bunda?"

"Bunda!"





































































To be continued

tetterewtttttterewww (auto zoom ples drum voice)

knp partnya singkat hayo!

Rey kok polos banget ya ck.

I Love My Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang