Unification Plan

526 56 0
                                    

Namjoon membuka pintu kamar Taehyung, tampak gelap dan bau alkohol menyeruak di setiap penghujung ruangan kamar Taehyung.


Botol beling berwarna hijau itu berserakan pecah dimana-mana. Namjoon dengan hati-hati masuk dan berjalan menuju Taehyung yang tengah duduk bersandar pada kepala kasur dengan tatapan kosong.

Dia sangat kasihan pada Taehyung, tapi mau bagaimana lagi dia sudah berjanji pada Yoongi untuk tetap merahasiakan keberadaan Hyera pada Taehyung. Mungkin sampai Taehyung tempuruk parah.

Helaan napas panjang terdengar keluar dari mulut Namjoon. Dua berjalan mendekati Taehyung kemudian dia duduk di dekat Taehyung, mengusap bahu sahabatnya lembut. Tapi, Taehyung seakan tidak mengindahkan kehadiran Namjoon.

Dilihatnya, tatapan kosong, badan yang semakin kurus, rambut acak-acakan, itulah yang dapat Namjoon gambarkan untuk keadaan Taehyung sekarang. Semakin buruk dari hari ke hari.

"Taehyung" panggil Namjoon namun Taehyung tak bergemi sedikit pun.

"Taehyung!" bentak Namjoon. Taehyung hanya memberi respon Namjoon dengan lirikan.

"Apa?" jawab Taehyung dengan nada dingin nya.

Ya, sejak kepergian Hyera kondisi Taehyung semakin tidak stabil. Bahkan sikap nya menjadi berbanding terbalik dari sikap Taehyung yang biasanya. Bertambah dingin. Mungkin ini lebih dingin dari diri Taehyung sebelumnya.

Namjoon bahkan setiap hari datang berkunjung hanya untuk memastikan Taehyung tidak berbuat yang aneh-aneh dan baik-baik saja.

"Sudah makan?" tanya Namjoon memastikan.

Taehyung menggeleng, "Belum"  jawabnya.

"Lebih baik kau makan dulu, tidak baik kalau saat Hyera tau bahwa kau mogok makan seperti ini" saran Namjoon.

"Aku tidak mau. Aku hanya ingin menunggu Hyera pulang!" tolak Taehyung.

Kalau bukan sahabatnya Namjoon mungkin sudah membunuh pria malang di hadapanya itu. Apa lagi yang harus dia lakukan agar Taehyung tidak begini terus.

Sejujurnya yang mereka mau adalah Taehyung berubah. Tidak kasar seperti ini lagi pada Hyera.

Namjoon kembali menghelakan napasnya berat. Sulit sekali membujuk Taehyung. Karena orang itu benar-benar keras kepala.

"Terserah padamu. Tapi jangan salah kan aku kalau Hyera kembali dan melihatmu kerempeng seperti batang lidi!" kesal Namjoon.

"Yak! Kurang ajar sekali!"

"Ck! " decak Namjoon." Kau ini susah di atur sekali sih! Dasar keras kepala!" jengkel Namjoon.

Taehyung hanya merespon dengan mengadahkan kedua bajunya acuh. Namjoon yang mulai jengah pun bergegas berdiri.

"Aku ada urusan sebentar. Kau makan lah meski hanya sedikit, Hyera akan sangat sedih jika tau kau mongok makan seperti ini." pesan nya sambil menepuk bahu Taehyung. Kemudian beranjak pergi dari kamar Taehyung.

Setelah keluar dari kamar Taehyung dan menuruni anak tangga, Namjoon berjalan menuju ruang tamu yang di sana terdapat ayah dan ibu Taehyung.

"Namjoon? Bagaimana? Apakah anak ku mau makan?" Ibu Taehyung dengan cemas langsung berdiri menghampiri Namjoon.

Namjoon menggeleng kan kepalanya pelan, "Dia selalu saja tidak mau, maaf kan aku karena tidak bisa membujuk nya untuk makan..." lanjutnya.

Ayah Taehyung menepuk bahu Namjoon. "Tidak apa. Terimakasih banyak karena kau selalu mampir untuk melihat kondisi Taehyung, itu membuat kami sedikit tenang juga" Namjoon hanya tersenyum kecil menampilkan dimple di pipi nya.

Unhappy Marriage; KTH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang