Jimin Pov

522 65 2
                                    

Jika ada typo atau kesalahan penulisan, silahkan komen ya cuy :)

.
.
.

Jimin Pov

Aku sedari tadi menunggu Yoongi yang sedang berbicara dengan Dokter yang menangani Hyera. Perasaanku sungguh tidak enak sekali.

Tak lama, Yoongi akhirnya keluar dari ruangan dokter, aku yang melihat dengan cepat menghampiri Yoongi.

"Apa kata dokter, Yoon?" tanyaku dengan rasa penasaran.

Yoongi menggeleng lemas, "Hyera ... Hyera keguguran.."

"APA??!" semua orang dengan refleks berdiri, dan mematung ditempat masing-masing. Aku hanya bungkam, menatap Yoongi tidak percaya.

"Tidak mungkin Yoon.. " ucap Namjoon masih tidak percaya. Begitupun diriku.

"Sudah jelas Joon. Dokter yang mengatakan itu padaku, secara langsung." jawab Yoongi, badanya masih lemas. Aku melihat itu.

"Bagaimana ini ... Apa respon yang akan Taehyung beri jika dia tahu kalau istrinya keguguran?" Jungkook memasang tampang bingung. Aku tahu pasti Taehyung akan sangat terpukul jika dia mengetahui semuanya.

"Tidak Kuk. Lebih baik kita beritahu sekarang," putus Yoongi. Aku hanya diam mendengarkan percakapan mereka.

Saat mereka sedang berbicara, tiba-tiba pintu UGD terbuka menampakan Taehyung dengan wajah muramnya.

"Masih belum sadar?" tanya Yoongi menghampiri Taehyung. Taehyung hanya menggeleng lemas. Aku hanya melihat interaksi keduanya tanpa berniat menghampiri.

Ku lihat Yoongi Menghelakan nafasnya berat kemudian menepuk bahu Taehyung, "Ikuti aku, ada yang perlu kita bicarakan"

"Ada apa, Yoon?" tanya Taehyung. Semua hanya bungkam.

"Ikut saja" jawab Yoongi.

Yoongi dan Taehyung pun meninggalkan UGD menuju taman belakang rumah sakit.

Sementara Kami duduk kembali dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

"Menurut kalian apa yang akan terjadi nantinya?" ucap Seokjin sambil menatap satu per satu  kami.

"Seperti awal mereka bertemu lagi, mungkin" jawab Jungkook.

Aku masih bungkam kemudian berdiri dari dudukku, berniat menghampiri Hyera di dalam,"Aku masuk dulu, siapa tahu Hyera sadar" ucapku.

Jungkook menggeleng pelan sambil menatapku dengan tampang memohon, "Jangan Jim"

Aku hanya menghela nafasku berat, kemudian duduk kembali seraya mengusap wajahku gusar.

"Aku tau apa yang sedang kau rasakan Jim, tapi Hyera sekarang sedang membutuhkan Taehyung, bukan dirimu" ucap Namjoon. Aku hanya menatapnya tanpa berniat membalas ucapannya.

"Sudahlah Jim ... Berdoa saja untuk kesembuhan Hyera" timpal Hoseok.

Ku lihat mereka semua hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Hoseok. Aku hanya diam duduk tapi pikiranku melambung jauh pada gadis yang tengah berbaring disana. Hyera. Gadis yang ku cintai tapi sayang dia sudah dimiliki orang lain lebih tepatnya sahabatku sendiri.

Ku lirik jam di tanganku, sudah dua puluh menit berlalu tapi Yoongi dan Taehyung masih belum menampakkan diri mereka. Ada apa dengan mereka sebenarnya.

"Joon, ku rasa kita harus menghampiri Yoongi dan Taehyung, sudah dua puluh menit berlalu tapi mereka tak kunjung kembali" ucap Seokjin. Tadinya aku ingin bilang seperti itu, tapi sudah terwakili jadi yasudah.

Ku lihat Namjoon menganggukan kepalanya kemudian berdiri.

"Benar, baiklah ayok kita menyusul mereka dan Jimin kau jaga disini, takut Hyera sadar tidak ada siapa-siapa disini" ucapnya padaku. Aku hanya mengangguk mengiyakan.

Kini, tinggal aku seorang diri disini. Aku berniat masuk ke ruangan Hyera, ku buka pintu ruangan itu dan ku lihat sangat sunyi. Aku pun masuk dan menghampiri Hyera, duduk disampingnya.

Ku tatap wajahnya lekat-lekat. Wajah yang gemulai kini tergantikan oleh putih pucat. Bibirnya yang merah marun kini sedang pucat dan kering. Sungguh tidak baik sekali dia sekarang.

Ku raih tangannya dan ku usap dengan lembut.

"Hyera kapan kau sadar? Kau tidak kasihan pada Taehyung? Dia tampak seperti orang gila, sungguh. Apa kau tidak mau bangun? Apa kau lelah? Kalau kau selalu tersakiti di samping Taehyung mengapa tak kau tinggalkan saja dia? Tenang, masih ada aku yang siap menerima dirimu kapan saja, kau tau? Aku mencintaimu sungguh. Jika aku mendengar kau disakiti Taehyung rasanya aku ingin membunuh dirinya dan diriku sendiri. Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu dengan baik, aku sangat mencintaimu jika kau ingin tahu, sungguh. Bangun lah lihatlah semua orang yang terpuruk karena kau seperti ini. Betapa hancur mereka, tolong ... Ku mohon... " air mataku tak kuasa ku tahan lagi. Tetes demi tetes mulai berjatuhan membasahi tangan Hyera yang kini sedang ku genggam.

Aku kembali mengingat disaat aku dan Hyera pertama kali bertemu. Dimana dia dengan tidak sengaja menabrak diriku dan menumpahi jasku dengan Coffeenya.

Disitu, awal mula aku jatuh cinta padanya. Bisa dibilang aku jatuh cinta pada pandangan kedua. Karena dulunya aku memiliki kekasih sebelum aku kenal Hyera.

Apalagi setelah tau bahwa Hyera adalah adik dari sahabatku, Yoongi. Aku dengan sangat senang mendengar berita itu.

Tapi, saat mengetahui Hyera akan dijodohkan dengan Taehyung duniaku seakan hancur detik itu juga. Aku hanya tersenyum kecut mendengar kabar itu. Mau bagaimana lagi, semua pasti terjadi, mana mungkin aku menghancurkan kebahagiaan sahabatku sendiri.

Kenyataan lain menamparku saat aku mengetahui bahwa Taehyung berlaku semena-mena pada Hyera. Emosiku seakan ingin meledak-ledak bila melihat Taehyung yang merendahkan Hyera. Tapi, aku hanya bisa mengontrol emosiku dalam diam takut-takut malah persahabatanku yang kandas.

Aku merelakan Hyera dengan Taehyung bukan berarti aku tak mencintai Hyera. Karena aku tahu Hyera hanya mencintai Taehyung.

Buktinya dulu, waktu diriku sedang jalan malam dengannya dia menceritakan semua tentang pangerannya. Ku tanya pangeran yang dia maksud siapa, dan dia menjawab Pangeran Tayung yang bernamakan asli Kim Taehyung. Seakan tak asing dengan nama itu aku pun membuka handphone ku dan memberi foto diriku dengan Taehyung. Ku tanya apakah dia yang Hyera maksud, Hyera mengangguk dengan sangat antusias.

Sebegitu cinta dan sayang 'kah dia dengan Taehyung?

Lalu, apakah ada namaku yang terselip dihatinya? Walau hanya bagian kecil?

Mungkin tidak. Tidak apa, asal diriku melihat dia tersenyum bahagia aku sudah ikut bahagia walaupun bukan diriku yang membuat dia tersenyum dan bahagia.

Begitupun jika dia terluka. Aku akan amat lebih terluka. Entah mengapa seakan Hyera menjadi pusat energiku. Seakan dia adalah magnet yang selalu menarik diriku untuk mengetahui semua tentangnya. Menarik ku menuju hidupnya. Menarik ku untuk selalu melihatnya.

Saat itu, aku pernah mencoba melupakannya dan menjauhi dirinya. Tapi, aku tidak bisa. Nyatanya aku selalu kembali padanya, kembali mencaritahu kabarnya, semua tentangnya.

Aku tahu dia adalah milik sahabatku, aku tidak akan merebutnya jika memang Hyera bahagia bersama Taehyung. Tapi, aku tidak rela jika Hyera disakiti terus-terusan oleh Taehyung.

Aku janji, akan menjaga Hyera dari jarak jauh, biarlah Taehyung yang menjaga Hyera dari jarak dekat. Biarlah aku menyimpan perasaan ini sendirian.

Biarlah hanya aku yang tahu bahawa aku mencintai gadis yang tengah terbaring lemah tak berdaya sekarang. Biarlah malaikat dan Tuhan yang menyaksikan hari ini bahwa aku terluka karena dirinya tengah terluka.

_____×××××______

Unhappy Marriage; KTH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang