Ingat saat Jungkook merelakan dirinya di penjara demi Yoongi. Kali ini dia melakukan hal yang sama. Lagi dan lagi demi kakaknya dia tak pernah memikirkan mana cara yang terbaik yang harus dia ambil tanpa resiko. Tak peduli kondisi tubuhnya, tak peduli setelah ini kakaknya akan bagaimana reaksinya kalau mengetahui kebodohan yang terulang kembali.
Akibat kebodohan itu Jungkook kini kembali menjadi tahanan rumah sakit. Tepatnya dia hanya dibawa ke rumah sakit terdekat. Tak akan sempat bagi mereka untuk membawa Jungkook ke kota. Setidaknya anak itu harus ditolong dulu meski dengan fasilitas yang jauh dibawah dari rumah sakit besar disana.
Taehyung kembali menundukan kepala untuk melihat lembar kertas berisi tagihan rumah sakit yang masih basah karena air hujan. Beberapa tulisannya luntur tapi masih mampu dibaca dengan jelas oleh Taehyung. Untuk orang kaya sepertinya uang bisa mereka dapatkan dengan mudah. Masalah kesehatan bisa mereka atasi dengan menggunakan asuransi kesehatan. Kesalahan karena harus membujuk Jungkook ke kota. Iya, kini Taehyung juga menyalahkan diri sendiri karena dengan bodoh dan egois meminta Jungkook melakukan sarannya.
Tapi sungguh Taehyung tak bermaksud apa-apa. Taehyung sedikit pun tak pernah menginginkan hal ini terjadi. Kenapa dia tak memikirkan soal biaya ini itu yang akan ditanggung Jungkook sendiri? Orang macam apa dia yang tega membuat sahabatnya bekerja keras dengan riwayat sakit jantung?
Taehyung mendengar langkah kaki yang cepat dari Namjoon dan Jimin. Taehyung berhasil menghubungi Dokter Jantung itu melalui ponsel Dokter Lee yang bekerja dengannya. Dokter Lee langsung membantu Namjoon untuk mendapat surat dinas luar dan menuju rumah sakit tempat Jungkook masih ditangani sementara Dokter Lee menangani Yoongi yang sampai sekarang tak sadarkan diri. Mereka melakukan itu secepat mungkin tanpa membuang waktu lagi.
Sedangkan di kamar rawatnya, Yoongi sudah membuka mata pada waktu fajar menyingsing. Namun kedua kelopak mata lemahnya dia tutup kembali karena tak mendapati seseorang yang dia rindukan ada disampingnya. Karena itu Yoongi putuskan untuk tetap tidur sampai Jungkook mengenggam tangannya.
Dia merasa ada hal yang begitu mendesak hatinya untuk tetap menangis entah dengan alasan apa. Ada beban dalam benaknya yang begitu berat. Tapi tubuh lemahnya tak bisa berbuat banyak.
Namjoon menunjukan ID Cardnya pada Dokter senior yang ada dimeja resepsionis didekat ruang resusitasi IGD tersebut. "Saya adalah dokter yang sudah menangani operasi transplantasi jantung dan juga operasi PCI (Percutaneous Coronary Intervention) pada pasien atas nama Min Jungkook yang baru saja dibawa kemari karena serangan jantung. Saya bisa membantu menyelamatkan nyawanya!"
Jantung adalah organ yang tidak bisa diajak untuk mempermainkan waktu, satu menit hilang maka kemungkinan untuk selamat juga makin tipis.
Namjoon segera mencuci tangan lalu memakai masker dengan sarung tangan yang identik dengan petugas kesehatan. Sekali lagi dia melihat Jungkook yang harus dikejutkan dengan daya defibrilator. Namjoon mendekat pada salah satu leader yang menjadi pemandu dalam upaya penyelamatan pasien jantung dengan nama megacode itu.
"Ijinkan saya ikut dalam upaya penyelamatan ini"
Dokter yang sudah mengetahui keberadaan Namjoon sebagai Dokter Spesialis Jantung tak keberatan untuk memberikan posisinya sebagai leader.
Jungkook, sekali lagi kau harus kembali pada kami!
Dilain tempat ada seseorang yang meski terbaring lemah dia merasakan nyeri dan sakit dalam dada yang sangat menganggunya. Yoongi yang masih menutup kedua mata kini juga menangis tanpa isakan. Dia tak tau kenapa ada perasaan sesak menyiksa disana. Sangat menyiksanya. Kedua belah bibirnya gemetar hebat dengan tangan kanan yang sudah meremat permukaan dada kirinya. Dia bahkan juga sangat sulit hanya untuk berucap kecuali hatinya yang sedari tadi memanggil 'Jungkook' dengan kerinduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember [ Yoongi Jungkook] || END
Fiksi PenggemarDia tetap Kakak terbaik yang pernah aku miliki.