d e l a p a n

1.9K 156 22
                                    

Jarum jam terus berputar. Saat ini waktu sudah menunjuk ke arah dua belas malam, yang artinya sudah sangat larut bagi gadis itu untuk memikirkan sesuatu yang terus menghantui pikirannya.

Tidak seperti biasanya, Park Chaeyoung berdiri tepat di depan cermin kamarnya, menahan diri untuk tidak mendaratkan satu pukulan keras pada cermin itu.

Gadis itu teringat kalimat yang ia dengar jelas dari ujung sana melalui handphonenya.

'Anak muda park Chayeong, ayahmu baru saja meninggal dunia. Dimohon kehadirannya di xxx malam ini '

Ya, ayahnya meninggal. Entah Rose harus sedih atau senang mendengar kabar duka itu.

"Apakah aku harus mendatangi upacara kematian iblis sepertimu?"

◇◇◇

Matahari telah tenggelam sekitar tiga puluh menit yang lalu. Rose terus menatap bingkai foto sang ayah dengan bunga berwarna putih menghiasi setiap sudut bingkai itu. Terlihat wangi jika dicium,mungkin.

"Kenapa yang datang hanya 6 orang? Sejahat itu kah ayahku diluar sana?" Tanya Rose pada dirinya sendiri dengan kedua alis yang saling bertautan.

"Ck. Ayahmu iblis Park Chaeyoung!"

"K..kau?"
__

Rose berjalan terseok-seok dengan tangan yang terus mengayun-ayunkan tasnya.

Pikirannya kosong. Rose saat ini tidak ingin memikirkan apapun yang membuat dirinya pusing. Ia hanya ingin mengistirahatkan kepalanya. Hanya itu.

"Gadis itu mirip dengan Lisa!" Rose memicingkan matanya berusaha fokus menatap seorang gadis bersurai hitam yang sedang membeli minuman tak jauh dari tempat Rose berjalan.

"Benar! Itu Lisa!" Rose terkejut saat gadis bersurai hitam itu membalikkan tubuhnya. Wajahnya terlihat lusuh dan rambutnya sangat berantakan.

"Lisa..." Rose menghentikan langkah kakinya. Awalnya Rose ingin berlari secepat-cepatnya kearah Lisa lalu memeluknya erat. Namun niat itu Rose urungkan saat tahu Lisa meneteskan air matanya sangat deras. Lisa berjalan terseok-seok sama seperti Rose. Tetapi kali ini Lisa terlihat sangat-sangat depresi, berbeda dengan wajahnya yang ceria saat di sekolah.

"Aku akan menemuimu sebentar lagi. Tunggu aku!" Rose tersenyum dengan manik mata menatap gadis bersurai hitam itu.

Rose awalnya enggan untuk mencari tahu kemana Lisa akan pergi, namun insting seorang teman mengatakan harus mengikutinya.

Pundak Lisa terus bergetar. Air matanya mengalir deras hingga rasanya air mata itu sudah akan habis terbuang sia-sia. Pikirannya kacau, rasanya ia ingin membuat seluruh dunia tahu bahwa dia adalah manusia terlemah saat ini yang tidak pantas berada di muka bumi ini.

"ARGGHHHHH!!"

"Lisa!!"

Mungkin itu adalah hal bodoh yang dilakukan Rose saat ini. Ya, nyawa Rose terancam karena ini.

__

Malamnya, Rose yang baru saja pulang dari kerja part time sudah mendapati masalah dengan lelaki yang tidak ingin Rose harapkan kemunculannya.

"Yak tiang!! Kembalikan handphoneku!!"

"Bilang maaf dulu!"

"Tidak mau!"

"Hanya mengucap maaf saja susah!!"

"Bukan urusanmu bodoh!"

"Kau mengataiku apa?!"

"B O D O H !!" Rose sedikit menekan nada bicaranya. Ia kesal beribu kesal dengan lelaki jangkung tersebut.

"You're stubborn girl that i ever know in my life!!"

My Bad(boy) Friend | chanrosé ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang