atlantic (the last civilaztion) bagian 49

759 74 0
                                    

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?!"
Albert bertanya-tanya sambil memperhatikan area sekitar.

"Ibuuu! Kakak ibu bagaimana?! ayo kita segera pulang"
Melihat pos penjaga di bawah kaki gunung gunung porak-poranda, membuat Maqq semakin histeris dan menarik-narik pakaian kakak nya.

"Ibu....!
Albert, sebaiknya kita langsung ke lab, aku takut terjadi apa-apa pada ayah dan ibuku."
Pinta Shin yang mulai panik.

"Tenang tuan, anda jangan panik. saya akan menyiapkan amunisi terlebih dahulu di mobil."
Melihat situasi yang tidak aman, Albert pun menyiapkan amunisi nya yang sengaja ia simpan di bagasi mobil.

"Kakaaak.., apa yang terjadi pada ibu kaaaak"
Tanya Maqq yang semakin takut terjadi sesuatu pada ayah dan ibu nya.

"Ibu pasti baik-baik saja Maqq, kan ada Ayah, Shan dan Proffesor hardy di sana."
Shin berusaha menenangkan adik nya yang tengah menagis sedari tadi dan berusaha untuk tetap berfikir positif.

"Maqq takut kak."

"Tenang saja Maqq, kakak pasti melindungimu.
Albert, apa perlengkapan mu sudah siap?"
Tanya Shin yang sudah semakin gelisah.

"Siap tuan, beberapa amunisi sudah saya siapkan untuk berjaga-jaga. sebaiknya kita segera ke atas lab Professor Hardy sekarang."
Setelah menyiapkan senjata lengkap, Albert siap melindungi Shin dan Maqq apabila terjadi sesuatu yang buruk di lab Professor Hardy.

"Kami mengandalkanmu Mr Albert."
Jawab Shin sambil memeluk Maqq di dalam mobil.

"Sudah menjadi tugas saya untuk melindungi kalian berdua sesuai apa yang telah di perintahkan Proffesor Hardy tuan."

Albert pun langsung tancap gas untuk mengantar Shin dan Maqq ke puncak gunung dimana lab Proffesor Hardy berada. namun saat di tengah perjalanan, kendaraan mereka di serempet oleh kendaraan yang tidak di kenal.

Albert berusaha menghindar dan mencoba menjauhi mobil asing tersebut, namun mobil itu beberapa kali menembaki mereka, sontak saja Albert membalas tembakan mereka.

Albert membawa mobil dengan kecepatan penuh untuk menghindari mereka, sehingga saat di pertengahan tikungan, mobil yang di kendarai oleh Albert di serempet dan nyaris jatuh ke sebuah jurang.

"Tuaaaan Shiiiin, bertahanlah....!"
Albert mengalami luka kepala setelah mobil yang ia kendarai menabrak pohon dan mobil mereka nyaris jatuh ke sebuah jurang yang curam.

"Mr Albert, tolooooong...!"
Teriak Maqq ketakutan, melihat bemper bagian belakang mobil mereka tepat berada di antara jurang.

"Tenang Maqq! Kamu jangan panik. kakak tahu kamu bisa terbang, sebaiknya kita keluar dari pintu depan mobil."
Teriak Shin.

"Tapi...,ibu melarang kita untuk menggunakan bakat alam, terlebih lagi di depan orang lain."
Maqq tidak mau menggunakan kekuatan nya karena ia sudah berjanji kepada ibu nya untuk tidak lagi menggunakan kekuatan alam milik nya.

"Tapi ini keadaan genting Maqq...! Ayo kita keluar dari pintu depan."
Ajak Shin yang mencoba mendorong tubuh Maqq dari belakang.

"Ayo nona Maqq, ulurkan tanganmu."
Albert pun mengulurkan tangan nya untuk menarik Maqq ke pintu depan.

tiba-tiba.
Dooooor...! kepala Albert tertembak dari luar kaca mobil, dan orang yang menembak nya adalah Jhony, anak buah Park Shin.

"Rico, itu dia anaknya, cepaat tangkap dia."
Jhony bersama parner nya Rico mencoba menangkap Maqq, setelah mereka melihat kemampuat bakat alam Maqq yang mampu mencari patung emas dari dalam tanah.

Rico pun menarik Maqq dengan paksa dari dalam mobil.

"Lepaaas....! kakaaaak tolong,......!"
Teriak Maqq, ketika rambut nya di tarik dengan paksa oleh Rico.

"Heiiii...! lepaskaan adiku."
Shin berusaha mempertahankan adik nya, Namun apabila ia menarik adik nya. Mobil mereka akan jatuh ke jurang.

Rico berusaha menarik Maqq dari dalam mobil dan mencoba mendekap nya dengan kedua tangan. Namun seketika Maqq pun mengigit tangan Rico lalu berlari kabur menjauhi nya. Sedangkan Shin masih kesulitan untuk keluar dari dalam mobil yang nyaris jatuh ke jurang tersebut.

Di saat Rico mengejar Maqq yang kabur, ia berusaha menebak Maqq dan mengarahkan pistol nya ke arah kaki Maqq.

Dooooor.....! kembali suara tembakan terdengar,

"Maaaaaaaqqqq.....!"
Mendengar suara tembakan, Shin berteriak dari dalam mobil.

Awalnya Shin mengira bahwa Maqq tertembak oleh Rico, namun ternyata Rico yang justru mati tertembak oleh Marco.

Shin sangat kaget melihat marco yang berada di sini, bahkan ia tidak sendiri, ia bersama temannya Vince dan Jack.

Vince dan Jack terlibat tembak menembak dengan Jhonny, sedangkan Marco sendiri berusaha menolong Shin yang masih terjebak di dalam mobil.

"Masih ingat kami nak?"
Tanya Marco, setelah berhasil membuka kan pintu mobil dari sisi sebelah kanan.

"Paman Marco! bagaimana paman dan teman-teman paman bisa sampai ke sini?"
Tanya Shin yang kebingungan dengan kehadiran Marco secara tiba-tiba.

"Kau ingat, kalau aku pernah berkata bahwa jika kalian kembali ke kota, kami akan dengan senang hati mengawal kalian."
Marco mengingatkan Shin tentang ucapan yang pernah ia ucapkan pada nya sewaktu mereka berjalan-jalan ke kota.

"Paman masih mengenali kami dengan penampilan kami yang berbeda ini?"
Shin yang merubah penampilan fisik nya merasa aneh, bagaimana bisa Marco mengenali nya.

"Awalnya kami ragu bahwa itu kalian. namun saat di karnaval tadi, kami sengaja membututi kalian dan ternyata benar itu kalian."
Jawab Marco.

"Kenapa paman mengikuti kami sampai ke sini?"
Tanya Shin lagi

"Kami melihat ada sesuatu yang tidak beres saat mengikuti kalian, kalian pernah bilang bahwa kalian tinggal di gunung ini. Setelah tiba di sini, kami memperhatikan kalian dari jauh dan melihat sesuatu yang janggal di pos penjagaan di bawah kaki gunung. kami berasumsi bahwa kalian sedang di serang, maka kami memutuskan mengikuti kalian sampai ke sini."
Marco yang sengaja membuntuti mereka pun merasa bahwa Shin sedang dalam bahaya setelah melihat pos penjagaan di bawah kaki gunung hancur seperti terkena ledakan bom.

*********

next bagian 50

ATLANTIC - The Last Civilaztion 🔱 [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang