🐣🐣🐣
"WOI ANJIRR JANGAN KENCENG-KENCENG DONG!"
"HE SANA ANJIR! MASA GUE MULU!"
"WOII GUE BILANGIN KPK YA GUE DIBULLY!?"
"HUHUUUU MAMAAA!!!"
Suasana lapangan olahraga yang terik nyatanya tak menyurutkan semangat para murid XII IPA 1 ini. Mereka berkumpul di lapangan untuk olahraga, tapi karna gurunya tidak hadir jadi malah bermain sendiri.
Dua puluh murid itu membagi menjadi dua tim, dengan sebuah bola voli yang dipinjam dari adek kelas yang masih praktek servis. Permainannya mirip bola beracun milik Upin Ipin. Ada sepuluh murid didalam garis lapangan basket menghindari bola, dan sepuluh lagi diluar sebagai pemburu.
Dan Kirana Andriani, gadis itu sudah berteriak-teriak heboh didalam lapangan. Menghindari bola yang entah kenapa selalu ditujukan kearahnya karna reaksi gadis itu yang berlebihan. Bahkan Vindy dan Shira juga sengaja menjadikan Kiran sebagai target.
"SANA ANJIR! KOK GUE MULU!!" Pekik Kiran lagi.
Siswa diluar garis sudah tertawa ngakak tak terkendali. Apalagi gadis itu melompat-lompat lincah seakan menghindari bola beracun sungguhan.
Kali ini bola berada ditangan Shira, gadis Jepang itu mengangkat tangannya tinggi kemudian melemparkannya keras kearah Kiran.
"SHIRA SETAN LO NGGAK SETIA KAWAN," pekik Kiran kembali berlari menghindar.
"Ran Ran, sini!" teriak Bobby.
Kiran menoleh, gadis itu langsung berlari kebelakang punggung Bobby dengan tangan mencengkeram ujung seragam pemuda bergigi kelinci itu. Dengan Bobby merentangkan tangan belagak melindungi.
"AIGUUUU..." Seru Shira dan Vindy heboh.
"PEGANGAN RAN, AWAS OLENG!" Sahut Robin ikut menggoda, walau berikutnya pemuda itu memekik kaget menghindari bola.
"NAIK KERETA API TUT TUT TUT!!" Kali ini suara heboh dari kapten cheers sekolah mereka, Feya.
Bobby hanya menyengir memperlihatkan gigi kelincinya, sementara Kiran dibelakangnya sudah mengumpat kasar.
"APA HA? LO SEMUA NGOMONG APA?!" omel Kiran kesal, "HUAAAA!!"
Mereka semua kembali tertawa saat Kiran yang tadinya mengomel langsung memekik kaget saat bola menuju kearahnya.
"Ran fokus dong, jangan terpesona sama Bobby dulu." Celetuk pemuda mungil diluar garis.
"Diem lo, bantet!" Ketus Kiran.
Pemuda bernama Ridwan itu jadi melotot, "SADAR DIRI ANJIRR!"
"AWAS RAN BELAKANG LO!" seru Robin.
Kiran langsung menoleh kebelakang, "HUAAA!!" gadis itu berlari menghindar.
"Yaelah perhatian bener, Bin. Awas Bob ditikung lo," seru Bams.
Bobby tertawa lagi, "sans aja, Robin doang mah gue tekel juga jatoh."
"Anjing emang!" Robin mengumpat. Berikutnya pemuda itu berlari mengejar Bobby, bersiap menendangnya.
"WOI ANJIRR NGAPA JADI PADA BERANTEM!" Pekik Kiran.
Memang ya, XII IPA 1 ini selain dikenal sebagai muridnya yang rata-rata pintar, tapi juga terkenal paling berisik. Hampir setara dengan kelas diseberang mereka, XII IPS 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine On Me
Teen FictionKirana Andriani. Gadis yang selalu merasa menjadi peran pendamping. Nyatanya malah mampu menggaet hati empat pemuda sekaligus. Gadis yang merasa dirinya terlalu biasa untuk diperjuangkan, nyatanya mampu mematahkan hati lawan jenisnya. **** "Serbuk s...