17. Secret admirer

678 129 36
                                    

"Kita adalah satu dalam dua hati yang tak pernah menyatu. Kita tak pernah terpisah dalam keberaamaan yang tak pernah bersama. Dan kita nyata dalam mimpi yang tak pernah terjadi."
-Secret admirer-

๑๑๑

Salsha terkejut heran saat ia melihat ada sebuah amplop berwarna merah terletak diatas mejanya. Dia menoleh kekanan dan kekiri karna takut ada yang melihatnya.

Dengan ragu, dia membuka amplop itu dengan sangat teliti agar ia bisa tau dari mana amplop itu berasal.

Izinkan aku untuk menjadi pengagum rahasiamu, boleh?

Aku menyukaimu. Tapi untuk saat ini belum waktunya untuk kamu tau siapa aku.

Biarkan aku yang menanggung rasa cinta ini sendirian. Teruslah berbahagia, dan tersenyum. Karna dengan melihatmu bahagia dan tersenyum itu bisa membuatku bahagia.

Bye the way semangat sekolah dan belajarnya! ♡

Dengan cepat Salsha memasukan amplop tersebut kedalam tas sekolahnya. Dan setelah itu Salsha segera melangkahkan kakinya menuju taman belakang.


"Tumben kamu udah dateng," sapa Salsha saat melihat Iqbaal yang sudah duduk dengan manisnya disana.

"Sekali-kali belajar bagung lebih awal. Biar gak gupek terus setiap pagi," jelas Iqbaal.

Salsha mengagguk paham. "Udah sarapan?" tanya Iqbaal.

"Udah dong," Salsha menjawab mantap.

"Bagus," Iqbaal tersenyum. "nanti minggu depan tonton aku ya. Aku mau tanding futsal," lanjutnya.

"Nonton gak yaa?" Salsha berpura-pura berpikir.

Mata Iqbaal seketika langsung terbuka lebar dan menatap tajam Salsha, "Nonton! Awas kalau gak nonton,"

"Tapi akunya gak mau gimana dong?" Salsha memasang wajah sok sedihnya.

"Bodo! Kalau gak nonton aku ngambek,"

"Yaudah sana. Emang bakal ada yang mau bujukin kamu," Salsha menjulurkan lidahnya.

Iqbaal langsung mengambil kepala Salsha lalu memasukannya kedalam tekiaknya. "Bau ish!" Salsha kesal.

"Mangkanya gak boleh ngasal ngomongnya,"

"Iya deh," Salsha memajukan bibirnya.

"Udah yuk kekelas bentar lagi mau bel nih," Iqbaal mengajak Salsha.

Salsha mengangguk, "Minggu depan tonton aku pokoknya!"

"Iya ish! Masih lama juga,"

"Awas aja kalau gak nonton,"

"Bawel!"

Iqbaal tertawa kecil, "Yaudah sana gih masuk. Belajar yang bener yaa, semangat!" Iqbaal mengelus puncak kepala Salsha.

"Kamu juga," Salsha tersenyum manis.

Iqbaal mengangguk, "Aku kekelas ya,"

Salsha memperhatikan tubuh Iqbaal yang semakin jauh dan menghilang dibalik tembok bercat biru itu.

Hello, Ex!  [IQSHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang