28. Peering ex

845 119 52
                                    

"Katanya udah move on, tapi kok masih nge-poin mantan?"

๑๑๑

Satu kebiasaan baru bagi Salsha yang perlu kalian ketahui, yaitu dia sangat senang mengintipi mantan pacarnya akhir-akhir ini.

Dia mengendap-ngendap dibalik tembok yang kokoh itu sambil sesekali mengintipi mantan dan pacar baru mantannya.

"Kok malah makin romantis-romantisan, sih? Bukannya berantem aja kayak kemarin, kan seru gue liatnya!"
Gadis itu terus saja mengoceh dibalik tembok itu.

"Kamu ngapain, sih?" tanya Devan yang tiba-tiba datang.

Mendengar suara itu badan Salsha seketika langsung menegang. "Lah, kamu yang ngapain disini?" bisik Salsha pelan.

"Aku liat kamu jalan ngendap-ngendap kesini, jadi yaudah aku ikutin. Kamu mau maling, ya?" tanya Devan dan langsung dihadiahi oleh tatapan tajam dari Salsha.

"Ngaco ih, ngomongnya!"

"Abisnya jalannya ngendap-ngendap gitu kayak maling,"

"Kamu jangan berisik. Nanti kita ketawan,"

"Ketawan sama siapa?"

Salsha langsung memegang pundak Devan agar Devan bisa mensejajarkan tingginya dengan Salsha. "Sama itu," tunjuk Salsha pada kedua orang yang sedang bersandaran pundak.

Mulut Devan langsung terbuka sempurna saat menyadari apa yang sebenarnya Salsha lakukan disini. "Kamu ngapain ngintipin mereka?" tanya Devan yang masih tidak percaya.

"Kemarin mereka berantem terus aku suka liatnya, jadi mangkanya aku mau intipin mereka lagi." Salsha memberi tau yang sebenarnya pada Devan.

Karna baginya saat ini, jika kalian ingin hubungan kalian awet seperti makanan yang diberi pengawet agar bisa tahan lama---, kuncinya hanya satu yaitu kejujuran.

Devan tidak marah, justru dia senang jika Salsha ingin jujur padanya. "Awas nanti sakit hati liatin mantan yang romantisan gitu sama pacar barunya," bisik Devan pelan pada Salsha.

"Enak aja kamu! Aku udah move on tau, jadi gak bakalan mungkin aku sakit hati gara-gara ngeliatin mereka yang romantisan gitu."

"Udah move on tapi kok masih suka kepo sama urusan mantan," cibir Devan pelan.

"Itu bukan kepo, Kak! Tapi cuman pengen tau aja sama urusan mereka."

Devan menjitak pelan kepala Salsha, "Gak ada bedanya kepo sama pengen tau aja, Sal!"

"Beda dong, Kak! Pertama, beda huruf. Kedua, beda pengejaan. Dan yang ketiga, beda cara pembacaannya. Bener, kan?"

Devan memijat pelipisnya pelan, "Iya deh, bener kamu."

"Bener dong!"

"Dasar!" Devan mengacak gemas rambut Salsha.

"Jangan acak-acak rambut aku, dong!" Salsha mengocehi Devan karna telah mengacak-ngacak rambutnya.

"Bukan aku, tapi tangan aku yang ngacak rambut kamu."

"Terus apa bedanya, kak? Ish!" Salsha mendengus kesal.

Hello, Ex!  [IQSHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang