31. Regret

860 121 35
                                    

"Jadi bagaimana rasanya dilupakan oleh seseorang yang tidak bisa kau lupakan?"

๑๑๑

"Sal, gue mau jujur sama lo." laki-laki itu menatap mata Salsha dengan tatapan yang tidak seperti biasanya.

Salsha memalingkan wajahnya, karna dia melihat jelas bahwa dari sorot mata cokelat laki-laki dihadapannya ini tersimpan beberapa luka disana.

"Dengerin gue. Apa lo masih inget sama tanggal kita putus dulu berapa?"

Gadis itu menggeleng, "Kenapa lo lupain, Sal?" tanya Iqbaal.

"Kalau lo gimana?"

"Gue?" Iqbaal menunjuk dirinya sendiri. "gue juga udah lupa, Sal. Mangkanya gue tanya sama lo."

"Lo aja bisa lupa, apa lagi gue yakan?"

Iqbaal mengangguk pelan, "Tapi harusnya lo gak boleh lupain itu, Sal."

"Kenapa?" tanya Salsha bingung.

"Karna gue masih suka sama lo."

"Lo? Suka sama gue?" Salsha tertawa pelan. "mana mungkin, Baal. Gue udah tau semuanya, semenjak lo putusin gue bukannya lo sering deket juga sama gadis lain, selain caitlin? Jadi mana mungkin lo masih suka sama gue."

"Itu semua bener, Sal. Tapi kalau gue boleh jujur semua cewek yang gue deketin itu cuman gue jadiin mainan, supaya gue bisa lupain lo. Walaupun gue tau semua usaha itu bakal sia-sia, tapi ya setidaknya gue bisa lupain lo dalam waktu sebentar."

Salsha merasakan sesak kembali didadanya, "Kalau lo emang masih suka sama gue, kenapa lo tinggalin gue dulu?"

Iqbaal menatap mata indah Salsha, "Gue tau kalau gue salah. Tapi apakah gak ada kesempatan kedua buat gue, Sal?" tanya Iqbaal dengan penuh harapan.

"Gue udah punya pacar, Baal."

"Putusin dia, terus lo balik lagi ke gue."

"Lo ngelucu? Mana mungkin gue ninggalin orang yang selalu ada disaat gue emang bener-bener butuh dia."

Iqbaal bungkam sebentar, "Tapi gue emang bener-bener gak bisa lupain lo, Sal."

Salsha tersenyum kecil, "Semua butuh waktu, Baal. Awalnya juga gue gak bisa lupain lo, tapi semakin kesini gue bisa ngelupain lo---," Salsha menepuk pelan bahu Iqbaal. "gue yakin lo pasti bisa dapet gadis yang lebih baik dari gue." lanjutnya.

"Gak semudah itu."

"Jangan dilupa, tapi diterima." Salsha tersenyum lebar lalu setelah itu dia pergi meninggalkan Iqbaal yang diam mematung disana.

๑๑๑

Sejak kejadian beberapa jam yang lalu, Iqbaal sekarang menjadi diam dan agak murung---, sehingga membuat teman-temannya bingung.

"Lo kenapa?" tanya Kiki karna tidak bisa jika dia harus diam saja melihat sahabatnya.

Iqbaal tersentak kaget, "Eh---, gue gak apa-apa kok, Bang. Eh iya sejak kapan kalian ada dimeja gue?"

Hello, Ex!  [IQSHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang