20. Visit salsha

743 129 39
                                    

"there is a heart that looks whole, but is actually being broken."

๑๑๑

Iqbaal tercengang heran saat mendengar perkataan mantan kekasihnya---, ini. Dia masih tidak percaya sebenarnya ada apa dengan gadis dihadapannya ini.

"Gimana?" sudah tiga kali lebih Caitlin mengatakan itu pada Iqbaal. Namun Iqbaal tetap diam dan tidak menjawab. "gua serius loh," lanjut Caitlin dengan ekspresi seriusnya.

Iqbaal menghela napas beratnya dengan satu tarikan, "Lo sehat?"

Caitlin mengaguk mantap, "Sehat kok!"

"Yaudah,"

"Yaudah apa?"

"Yaudah kalau sehat. Tadinya gua kira kalau lo lagi gak sehat mangkanya suka ngelantur,"

"Gua serius!" kesal Caitlin, "jadi gimana, lo mau gak?"

Iqbaal menggeleng, "Gua gak bisa, Cait."

Caitlin mengipas-ngipaskan tangannya dihadapan wajahnya dengn kencang, "Disini susah oksigen, ya? Kok gua tiba-tiba susah napas gini ya,"

Iqbaal berusaha menahan tawanya agar tidak pecah, "Maaf,"

"Kenapa?"

"Gua gak bisa. Biarkan semua masalalu itu terkenang dengan indah tanpa perlu kita mulai kembali,"

"T-tapi---," Caitlin menjeda perkataannya. "apa gak ada kesempatan kedua buat gua?" lanjutnya bertanya.

Lagi-lagi Iqbaal menggeleng lalu tersenyum, "Maaf Cait," Iqbaal menepuk pelan bahu Caitlin, "Gua duluan ya."

Caitlin hanya bisa menatap atas kepergian Iqbaal. Ia masih mencintai Iqbaal, dan hanya ingin mengulang masalalunya lagi bersama Iqbaal, apakah itu tidak bisa?

Shani berjalan sambil memainkan ponselnya, niatnya ia ingin menjenguk Salsha tapi tidak bisa karna hari ini ia akan mengantar bundanya kebandara.

Seorang laki-laki berfostur tinggi menepuk bahunya dan membuat Shani tersentak kaget. "Woy!"

"Kayak pernah liat," Shani bergumam pelan.

"Gua Devan,"

Shani mengangguk, "Kenapa kak?"

"Temen lo kemana? Kok gua gak liat dia dua hari belakangan ini?"

"Kenapa gak tanya langsung kedianya aja?"

"Kayak mana gua mau nanya, kan dia gak masuk udah dua hari."

"Kan bisa lewat chat atau telfone, gitu?"

"Udah gua tanya. Tapi dia cuman bilang gak kemana-mana."

"Dia sakit,"

"Serius lo?" kaget Devan.

"Iyalah!"

Devan bergegas tanpa berterimakasih pada Shani yang telah memberitahunya.

"MAKASIH!" teriak Shani memperingati Devan.

Hello, Ex!  [IQSHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang