YUDHARA

DIA?

MAAFKAN SAYA YA GAK UPDATE HARI MINGGU KEMARIN, SOALNYA LAGI SIBUK, GAK ADA KESEMPATAN BUAT LANJUT. INI AJA BURU-BURU UPDATE. JADI, KALAU ADA TYPO MAAFKAN.

HAPPY READING

***

Entah sejak kapan aku menyukaimu.

Adara Maisyara

***

TING...TING...TING...

Bel tanda pulang berbunyi, semua murid bernafas lega karena akhirnya bel yang ditunggu-tunggu telah berbunyi.

Termasuk Ara, yang sedari tadi masuk dalam kelas dan duduk seperti cacing kepanasan akhirnya berdiri.

"Ra, lo kenapa sih? Gerak gerak mulu kayak cacing tau,"ucap Alana.

"Gu...gue... tembus Na,"kata Ara dengan wajah memerah.

"Coba lo berdiri!"seru Alana.

Akhirnya Ara berdiri dan memperlihatkan tembusannya itu.

"Yaampun ini banyak banget Ra, bentar bentar gue ada jaket ntar lo ikat di pinggang lo aja,"ujar Alana seraya mencari jaketnya.

Alana menyodorkan jaketnya kepada Ara. "Nih! Bentar gue cari bantuan dulu buat lo pulang, kalau pake angkot kan banyak orang bisa aja lo lama sampai dj rumah,"kata Alana.

Ara hanya bisa mengangguk lesuh.

***

"Kak, Kak, Kak Yudha berhenti!"kata Alana sedikit berteriak.

Sebab yang dipanggil budeg sih wkwkwkwk.

Lanjut

"Hmm,"

"Temanku tembus Kak, gak ada yang anterin dia pulang,"ucap Alana.

"Lalu?"

Dengan penuh kesabaran yang Alana punya. "Jadi, Alana boleh minta tolong gak? Antarin teman Alana,"kata Alana dengan wajah memelas berharap Yudha mau mengantar sahabatnya.

"Gak,"tolak Yudha.

Alana hanya melongo mendengar satu kata itu, sungguh kalau bukan karena sahabatnya yang naksir kakak kelasnya ini, gak akan memohon seperti ini.

Dasar Ara sialan!

"Duh Kak, Alana minta tolong ini, ntar tembusan teman Alana makin banyak gimana? Kan bisa gawat,"kata Alana.

"Bukan urusan gue,"Yudha melangkah meninggalkan Alana yang lagi lagi melongo.

Alana menghela nafas berat. "Gila sih, tuh orang. Sombongnya bikin nyebut, ngapa ya si Ara suka sama cowok modelan gitu,"Alana mengomel sendiri sepanjang koridor.

"Ra, ke parkiran yuk, gue pesanin taksi deh,"usul Alana.

"Gak Na, gue naik angkot aja,"