BERSAMA PAPA

68 4 0
                                    

INI KHUSUS PART ARA SAMA BABE NYA YAH!!

*

**

Kamu adalah cinta pertama bagi anak perempuanmu. Terimakasih sudah menjadi sosok laki-laki yang pertama dalam hidupku dan maaf atas sikapku yang sedikit membuatmu lelah.

-Adara imut-


****

Hppy riding gessss

***

Hans masuk ke dalam kamar anaknya menyalakan lampu tidur yang sempat dimatikan anaknya.

Ia mulai berjongkok agar bisa melihat anaknya dari dekat.

"Sampai besok anaknya Papa."sambil mengecup kening anaknya.

****

Pagi ini Ara bangun terlebih dulu dari hari biasanya. Dengan cekatan ia turun menuju meja makan dengan senyum sumringah.

"Papa!!"pekik Ara memenuhi ruang makan.

Dengan senyum sumringahnya ia berlari kecil menuju ke arah Papa dan segera memeluknya.

"Kapan Papa datang?"tanya Ara.

"Tadi malam sayang,"jawab Hans--Papa Ara.

"Ohh, udah tidur dong, Ara nya."dengan wajah lemas.

"Emm, gimana kalau kita ke pantai, mau?"tanya Hans.

Mata Ara berbinar. "Beneran? Aaaaaaaaa!!! Ara seneng banget bisa ke pantai lagi!!!"heboh Ara.

"Cuma kita berdua ya, Ra."kata Hans.

"Lah, kok gitu? Jadi Mama di rumah dong sendirian. Kan kasian,"ucap Ara.

"Nggak sayang, Mama ada arisan. Jadi, kamu sama Papa aja yang pergi. Mumpung Papa nggak keluar Kota kan?"ujar Lisa.

"Iya sayang, sekarang kamu makan dulu terus mandi dan kita antar Mama dulu baru kita ke pantai,"usul Hans yang langsung disetujui Ara.

Di ruang makan saat ini penuh canda tawa mereka bertiga. Sebenarnya Ara pengen punya adek. Namun, kata Mamanya sudah cukup Ara saja, bukan tidak mau. Tapi, cara bikinnya itu yang membuatnya lelah.

*******

Sehabis mengantarkan Mamanya, Ara dan Papanya menuju pantai favorit Ara.

Sehabis mengantarkan Mamanya, Ara dan Papanya menuju pantai favorit Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah ya Pa,"kata Ara sambil tersenyum senang.

"Ada yang lebih indah kok dari ini,"ucap Hans.

Ara menoleh dan mengernyit. "Apa itu Pa?"tanya Ara.

"Yang indah itu kamu sayang, hehehe,"kata Hans sambil terkekeh.

"Ish Papa bisa aja gombalnya,"ucap Ara sambil memmukul pelan lengan Hans.

"Bisa dong, apa sih yang nggak buat anak Papa,"Hans mencium puncak kepala Ara dengan sayang.

"Iyain aja deh,"kata Ara.

"Ra, udah mau malem nih, kita pulang ya,"ucap Hans.

"Iya,"

Saat ini sosok ayah dan anak itu tengah berjalan menuju parkiran dengan sesekali tertawa ketika sang ayah membuat lelucon.

"Ra, kita singgah rumah makan dulu mau? Apa langsung pulang aja?"tanya Hans.

"Singgah aja Pah,"jawab Ara.

Sekitar 15 menit Hans dan Ara sampai di sebuah rumah makan.

Mereka berjalan masuk ke rumah makan itu dan mulai mencari tempat.

"Yang itu mau?"tanya Hans sambil menunjuk tempat itu.

"Iya Pah, di situ aja,"

Pelayan mendatangi tempat mereka dan memberi sebuah kertas berisikan menu makanan yang tersedia di rumah makan itu.

"Kamu mau apa, Ra?"

"Eumm, Ara mau nasi goreng dan minumannya jus jeruk Pah,"

"Siap, pesan kan"dengan tangan seperti hormat.

"Papa bisa aja"Ara tertawa melihat tingkah Papanya yang aneh.

🙈🙈🙈

"Nak, udah sampai"Hans berusaha membangunkan Ara.

"Eughh"Ara membuka matanya sedikit demi sedikit dan membenarkan posisinya.

"Ara duluan ya, Pa"

"Iya, hati-hati ntar jatuh lagi"

Begitu Ara turun dari mobil, Hans memarkirkan mobilnya di garasi dan menyusul Ara takut takut Ara jatuh.

"Mama, buka pintunya"sambil mengetuk pintu dengan lemas.

"Loh, kok kamu lemes gini, Nak?"tanya Lisa.

"Nanti aja, Ma, besok ya. Ara ngantuk banget"jawab Ara sambil berjalan menuju kamarnya.

"Loh, sayang, Ara kenapa?"tanya Lisa pada suaminya.

"Dia habis makan, terus di perjalanan pulang dia tidur, tadi aku gak mau bangunin tapi kalau aku angkat ntar aku sakit pinggang"jawab Hans.

"Owh gitu, masa anak sendiri kamu gak mau gendong sih, gak ada jatah ya malam ini"ucap Lisa.

Hans dibuat melongo, "Loh loh, gak bisa gitu dong, sayang"dengan wajah memelasnya.

Bayangkan malam ini dia tidak dapat jatah dari istrinya? What sungguh ia bisa gila.

"Apa? Gak terima? Masih mending malam ini doang daripada satu bulan mau?"tanya Lisa.

"Eh eh nggak sayang, nggak beneran deh, iya iya aku terima malam ini doang kan?"tanya Hans takut takut istrinya berubah pikiran.

"Iya" , "Dah ya aku mau tidur, kamu tidur di ruang tamu aja"kata Lisa yang membuat Hans hanya bisa mengelus dadanya. Sabar akan tingakah istrinya yang bisa dibilng mirip bunglon.

📍📍📍📍
TBC

Gimana? Semoga suka yaaa

Maaf baru bisa update cerita ini

Makasih buat kalian yang udah nunggu cerita ini

Voment yaa

Kalau nggak aku mau do'a in biar kalian jomblo aja:p










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YUDHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang