Chapter XXXIX

1.2K 39 0
                                    

Suasana begituh sepi dan hanya dentang jam yang berbunyi mengisi kesunyian

''Aaaah guesangat bosan''
teriak bintang dengan kakinya yang menendang nendang selimut

Dylan yang melihat tingkah kakaknya seperti cacing kepanasan menggelengkan kepalanya

''Hoi niell apa lo tidak ingin pergi beli minuman''

Dylan mengalihkan pandangannya dari buku untuk melihat sang kakak ''Tidak di lemari pendingin ada banyak ''

''kalau begitu bagaimana dengan makanan''

'' Berhentilah bicara dan singkirkan pikiran busuk untuk keluar diam diam diri sini gue tidak akan pergi barang sedetik pun ''ucap dylan

''ck dasar sendirinya tidak punya perasaan gue akan minta bantuan pada lanu dan ogi saja"

Tubuh dylan menegang seketika dengan wajah yang pucat
" mereka tidak akan menyusul sampai ke luar negeri juga kali"

Bintang ingat sekarang dia berada di Australia beberapa waktu lalu dylan memberitahukannya dia di bawa keluar negeri saat kondisinya memburuk

"Gue ingin pulang" rengeknya

"oh iya gue sudah memberikan mamah kabar tentang kondisi kakak dan dia akan kesini apa kakak keberatan"

Bintang memandang tajam dylan "tidak suruh dia datang dengan ayahmu gue sudah berhutang nyawa padanya"

"Baiklah"
Dylan bahagia bintang mau menemui ayahnya walaupun bukan karena bintang sudah menerima ayahnya

....

Suasana canggung menyelimuti ruang rawat inap bintang dan dia benci suasana saling pandang dan diam seperti ini

"eehm begini--"

"Iya" jawab ibunya dan ayah dylan berbarengan
Membuat bintang kehilangan kata yang akan dia ucapkan

Dylan rasanya ingin tertawa melihat situasi saat ini hingga dia memutuskan untuk keluar
" Aku akan beli minum"

Suasana masih hening selepas kepergian dylan
Bintang berusaha membuka pembicaraan lagi
" Bagaimana ke adaan anda"

Laki laki dewasa yang tengah duduk itu tersenyum " sangat baik lihat sendiri kan sekarang sudah sembuh total lalu bagaimana keadaanmu"

"Baik" bintang memberikan jeda ucapannya
"Kenapa anda melakukannya"

"saya sudah berjanji untuk selalu melindungimu dan dia menyuruhku menyerahkan ini saat kamu meminta sendiri untuk bertemu denganku"
Ujarnya dan memberikan sebuah kotak pada bintang

"Bukalah" pinta sang ibu dengan senyum merkah di wajahnya

Kotak itu berisikan sebuah alat perekam lantas bintang memasang earphone di telinganya dan menekan tombol on alat perekamnya

Maaf karena memintamu melakukan ini mungkin akan sulit karena dia anak gadis yang sangat keras kepala tolong jaga dia dengan baik dan berikan ini saat dia mau menemui mu dengan kemauannya sendiri

Teruntuk putriku tercinta hiduplah dengan berbahagia papah akan selalu mengawasimu juga jangan membenci ibumu dan tuan griffin karena papah yang menyuruh mereka untuk menikah

Papah tidak mau kalau kamu dan ibumu merasa kesepian griffin adalah orang yang paling papah percaya seteleh om edwin untuk menjaga mu

Griffin juga punya anak laki laki yang wajahnya imut seperti anak kucing dia bisa menjadi adikmu
Intan pernah bilangkan ingin punya adik laki laki yang imut seperti itu

Mungkin saat kamu mendengarkan rekaman ini papah sudah tidak ada tapi ingat papah akan selalu ada di dekat mu dan melihat bintang tumbuh dewasa.

Buliran air jatuh dari kedua mata bintang itu adalah suara ayahnya dia ingat dengan jelas

"Kenapa kalian tidak memberi tahukannya sejak dulu aku suduh membenci kalian berdua tanpa alasan"

Sang ibu lantas memeluk anaknya"Kami sudah terikat janji pada papahmu sayang"

"Apa aku boleh memeluk mu juga" tanya bintang

"tentu saja" ujarnya dan langsung memeluk anak baptisnya beserta istrinya

"Aku juga mau di peluk" Teriak dylan sedari tadi dia menunggu di luar pintu
Dan mereka ber empat pun berpelukan layaknya keluarga

🍄
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote & comment yaa.. 😆

See you.. 👋👋

Cool badboy vs badgirl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang