Chapter XXIX

4.1K 150 11
                                    

Taeyang : Eyes nose lips
Dengerin yaa...😊

"Jam segini baru berangkat jika tidak berniat berangkat sekolah kenapa kamu datang ke sini"
Sewot bu raya melihat bulan seenaknya di sekolah sesuka hatinya berangkat siang suka membolos dan berkelahi

Sifatnya yang sekarang jauh lebih buruk dari sebelumnya bahkan terkesan sangat dingin seperti tidak pernah tersentuh sedikitpun selama 5 bulan terakhir ini

Melihat bulan yang mengacuhkanya dan malah pergi bu raya pun menarik lengan bulan namun belum sempat menahannya bulan sudah menghempaskan tangan bu raya dengan keras hingga membuatnya hampir terjatuh jika saja rafa tidak menangkap tubuh ibu raya

"Jangan pernah menyentuh gue" ujar bulan dingin

"Kamu sudah melewati batasan mu ibu sudah tidak bisa aku akan menyerahkan urusan mu langsung pada kepala sekolah karena pak Edwin sekarang tidak ada"

"Good katakan padanya gue ada di rooftop"
Ujarnya lalu pergi tanpa memperdulikan rafa yang memanggilnya

Rafa sudah tidak menggejar bulan karena itu semua akan sia sia pada akhhirnya
Setelah sampai di rooftop bulan langsung menegeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya setidaknya itu telah menjadi rutinitassnya belakangan ini

Bulan memejamkan matanya saat menghisap rokok untuk merasakannya dan di saat itu juga sekelebat bayangan selalu muncul di otaknya

Semua ini salah lo semua orang yang gue sayang menghilang saat dekat dengan lo dan lihat sekarang intan kita bukan intan gue juga hilang ujar gio menggebu

Bayangan ucapan gio pada malam itu selalu menghantui fikirannya benarkah semua itu terjadi karenannya itulah kata yang selalu ada di fikirannya setelah bintang pergi 5 bulan yang lalu

"Shitt"
Teriak bulan sambil memukul mukul tembok tempatnya bersandar tadi hingga membuat tangannya terluka dan berdarah

"Kenapa in KENAPA LO PERGI !!" teriak bulan sangat keras berusaha mengalihkan rasa sakit di hatinya dengan terus memukul tembok
"Dimana lo sekarang in"

"Lan hentikan bulan "ujar alex berusaha menghentikan kegilaan bulan tapi justru malah alex kena pukul hingga membuat sudut bibirnya berdarah

"Pergilah bodoh pergilah sebelum gue hilang kewarasan " ujar bulan

Bugh

Rai yang baru datang langsunng memukul rahang bulan dengan keras sampai tersungkur ke tanah
"Sadar begog jernihkan otak lo tolol gue gak tahu apa masalah lo dan gio tapi setidaknya pergunakan kewarasan yang lo punya"

"Uhukh ukh" darah segar keluar dari mulutnya saat batuk namun bulan malah tertawa terbahak hingga memperlihatkan gigi putihnya yang sudah berubah merah karena darah

"Hahaha gue sudah hancur hancur tak berguna semua orang yang gue sayangi semuanya meninggalkan gue dan kalian semua juga sudah tahu bukan bahkan bokap saja enggan ngakuin gue sebagai anaknya "

"Sedang apa kalian semua disini"
ucap suara bariton di belakang mereka

Rai maupun alex tidak menjawab melihat itu kepsek pun mengalihkan perhatiannya pada seorang anak yang terduduk di tanah dengan noda darah di seragamnya juga mulut dan tangannya yang penuh darah

Pradi mengeluarkan nafas beratnya sebelum berkata pada putra semata wayangnya
"bulan kamu ikut ke ruangan papah kamu juga gio kamu masih dalam masa pengawasan kenapa kabur dan kalian berdua kembali lah ke kelas"

Setelah alex dan rai pergi gio pun muncul dari samping rooftop di belakang tembok sehingga dirinya tak terlihat

"kita akan bicara di sini saja pemandangan di sini jauh lebih bagus dari kantor ku"
memamg benar pemandangan sangat indah dari hutan buatan yang sangat mirip aslinya untuk penelitian murid
"Gio ayahmu akan datang kemari untuk melihat mu"

"Ck gue gak perduli sama si tua Bangka bajingan itu"
ujar sinis gio lalu melirik sekilas pada bulan yang sekarang tidur terlentang di tanah dengan mata menatap lurus ke langit di situ gio ingin sekali memukul bulan

"Ck gue gak perduli sama si tua Bangka bajingan itu"ujar sinis gio lalu melirik sekilas pada bulan yang sekarang tidur terlentang di tanah dengan mata menatap lurus ke langit di situ gio ingin sekali memukul bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dengar Kalian berdua harus melupakannya bagaimanapun ke adaannya sekarang dan di mana dia berada sekarang"
ujar pradi ayah bulan yang membuat gio maupun bulan menatapnya dengan sengit

"You know where is she" Tanya bulan sarkas

"Tidak aku tidak tahu di mana dia tapi setidaknya itu pelajaran yang harus kalian pelajari''

"Omong kosong" ujar gio lalu pergi

"Ulan ayo ke uks" ujar pradi saat melihat darah di tangan putranya semakin banyak

Bulan pun bangun
"memangnya anda perduli dengan anak nakal ini bukankah yang anda perdulikan hanya pekerjaan anda saja" lalu bulan pun meninggalkan ayahnya

"Almira aku gagal aku telah gagal menjadi ayah yang baik untuk putra kita ku pikir uang akan membuatnya bahagia tapi aku salah" ujar pradi sambil melihat foto wanita cantik yang ada di dompetnya

******☀☀☀

"Mr. and Mrs griffinando saya tidak bisa memastikan dia akan bisa bertahan hidup sampai beberapa lama lagi tapi melihatnya bisa bertahan sampai selama ini adalah sebuah ke ajaiban dan kita berdoa saja semoga keajaiban itu selalu menyertainya hingga dia bisa hidup jauh lebih lama lagi dari perkiraan kami"

"Bryan kamu adalah dokter hebat tidak bisa kah kamu membuatnya sembuh" ujar mr. griffin

"Sorry griffin aku bukanlah tuhan hanya mukjizat dari tuhanlah yang bisa menyembuhkannya "

Dokter bryan pun pergi meninnggalkan sepasang suami istri itu
"Dad mom apa kak intan tidak bisa di sembuhkan" Tanya Dylan pada orang tuanya

Ya benar sekarang bintang dirawat di rumah sakit luar negeri selama kurang lebih 5 bulan karena kondisinya yang semakin buruk setelah tak sadarkan diri total di perkemahan sehingga dia harus di larikan ke rumah sakit namun karena alat medis di sana masih kurang memadai jadi keluarganya membawanya ke luar negeri tanpa di ketahui oleh siapapun kecuali anggota keluarganya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote & Comment yaa.. 🙏

See you . . . . 👋👐

Cool badboy vs badgirl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang