Chapter XXXVIII

1.1K 42 0
                                    

"Kenapa kamu menendang bolanya keras-keras jadi masuk ke rumah orang kan" Sewot seorang anak laki-laki karena bola mainannya masuk ke pekarangan belakang rumah orang

"Lanu saja yang tidak bisa menangkapnya" Bela gadis itu tidak mau di salahkan

"Iya ini salah lanu terus bolanya bagaimana" Tanya anak yang di panggil lanu itu

Sedangkan gadis kecil itu menyilangkan kedua tangannya "Ya lanu ambil lah"

"Tapi kan mamah bilang tidak boleh masuk ke rumah orang sembarangan"

"Bola ini punya kalian" Ucap seorang anak laki-laki keluar membawa bola membuat 2 anak yang sedang bertengkar itu mengangguk

"Ini" ucapnya dan memberikan bolanya

"Namaku intan dan dia lanu kamu siapa"

"In mama bilang tidak boleh bicara pada orang asing" Ujar bocah bernama lanu itu

"Diam deh lanu dia kan bisa jadi teman kita aku udah bosen bermain berdua terus" intan pun memukul kepala lanu

"Nama ku gio, apa kita bisa berteman"

"Tentu saja karena kita sudah berteman kamu akan di panggil ogi setuju" jawab intan dengan sumringah

"Tapi aku sakit kalian tidak takut"ujar gio sedih

Bulan dan bintang saling lempar pandang
"Aku juga sakit" intan menunjuk dirinya sendiri

"Iya dia seperti Snow White selalu saja tidur dan bangunnya lama"Imbuh bocah laki-laki

"Mau ikut bermain ke rumah lanu disana banyak robot tidak jauh ko 5 rumah dari sini"

"Sudah aku bilang namanya bukan robot tapi action figure Iron Man"

"Sama saja deh Ogi mau ikut"

Anak laki-laki bernama ogi terlihat ragu" Tapi papah akan memukul mamah jika tahu aku keluar rumah"

"Jangan khawatir lanu akan memarahi papahmu"

"Kenapa aku" Protesnya

"Kan lanu sendiri yang bilang kalo kamu sekuat Iron-man sudah jangan bawel ayo ke rumah mu"

Mereka bertiga bermain dan tertawa bersama


"kak sudah bangun"
Tanya Dylan dengan keras setelah merasakan ada gerakan di ranjang

Bintang masih belum mendapatkan kesadarannya secara penuh
"Apa yang terjadi" tanya nya

"Aku segera panggil dokter"
dylan pun menekan tombol darurat
" Akan ku kasih tau setelah dokter memeriksa mu"
tambah dylan karena melihat bintang terus menatapnya

"Apa kau yang memanggilnya"
tanya bintang setelah melihat dr. Bryan datang

Dr. Bryan tersenyum
" Sebegitu sayangnya pada ku hem"

Bintang berekspresi sedang Muntah
" Oh come on"

"Jantungmu bagaima"
Tanya dr. Bryan setelah memeriksa tubuh bintang

Bintang lantas memegang dadanya
"Berdetak"

Mendengar jawaban sang kakak dylan sedikit emosi
" Ya kadal juga tahu kalau tidak berdetak mana mungkin kakak bisa bicara sekarang"

"Hei onta gur tidak bicara dengan lo"

"Sepertinya jantung barumu berfungsi sangat baik"
Ucap dr. Bryan Tiba-tiba menghentikan pertengkaran kakak beradik

"Apa maksudmu"
Tanya bintang bingung dan memeriksa di balik bajunya ada sebuah jahitan besar di dadanya
" Apa ini jantung siapa yang ada di sini" ucapnya dengan dingin

Dylan dan dr. Bryan hanya diam dan sesekali melempar pandang

" A good Man Kau ingat di malam saat dad tertembak karena syok berat kamu jatuh pingsan tepat saat gue dan mommy datang lalu hari demi hari kondisimu semakin Memburuk dan kau sekarat jantungmu sudah tidak bisa bertahan "

Dylan memberikan jeda untuk melihat sang kakak
" Tepat saat itu ada seseorang yang juga sekarat karena tumor yang di deritanya kemudian dia bersedia mendonorkan organ dalamnya untuk mu"

"Sudah berapa lama gue di sini dan bagaimana keadaan ayahmu lalu siapa nama orang itu" tanya bintang

Dylan menarik nafasnya dalam dalam
" 2 months, sedangkan Dad dia sudah pulang dari satu bulan yang lalu dan orang itu meminta RS untuk merahasiakan identitasnya"

"Begitu ya, hei tuan dokter kau tau siapa dia"

Mendapat pertanyaan dari bintang dr. Bryan tertawa
" kamu tidak dengar ucapan adik mu aku tentu saja tidak tahu dia merahasiakan identitasnya"

"Seharusnya kakak tanya keadaan momy dia sangat mencemaskanmu"

" Dylan sudah biarkan kakakmu untuk istirahat "
ucap dr. Bryan membuat dylan kesal

"Kapan boleh pulang gue harus menemui seseorang"

"Ya ampun baru juga bangun setelah sekian lama tidur kakak sudah bertanya pulang dasar tidak punya perasaan" kesal dylan

"Sudah-sudah kondisimu akan di pantau 1 minggu ke depan jika tidak ada masalah kamu boleh pulang"

"Hanya 1 minggu kan"

"iya. Kalau begitu saya permisi dulu"

"Tolong sampaikan rasa terima kasihku pada keluarga orang Itu"
ujar bintang sebelum dr. Bryan pergi

Bintang tahu dylan maupun dr. Bryan berbohong kepadanya tapi biarlah dulu toh dia akan mencari tahunya sendiri



🐙

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote & comment ya.. 😆




See you.. 👋👋

Cool badboy vs badgirl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang