Pintu Sialan

62 11 0
                                    


"Apaka ada orang didalam?" Tanya seorang wanita yang baru saja masuk ke rumah tua yang ada dipinggir sungai dekat pohon apel. Wanita itu bernama Natasya Senjarina Purnama. Tapi, teman-temannya sering memanggilnya Senja.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Senja. Karena ia sudah merasa tak enak berlama-lama di dalam rumah itu, ia pun berbalik dan keluar dari rumah itu.

Ia melihat ke sekelilingnya, dan tak ada apapun hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi.

Tapi,

Sret

"Eh, siapa disana?" Tanya Senja. Ia terus melihat sekelilingnya.

"Senja?" Terdengar suara seorang pria. Suara itu sangat Senja hapal, ia tahu suara itu. Ia berbalik dan melihat teman satu kelasnya berada di depannya. Pria itu bernama Tino Anggara.

Tapi,

Ia melihat ada seseorang di belakang Tino.

"Tino, siapa orang yang berada di belakangmu?" Tanya Senja

"Ah, ini temanku" jawan Tino

"Tapi mengapa ia bersembunyi di belakangmu?" Tanya Senja lagi.

"Tidak. Ia hanya sedang mencari waktu yang tepat untuk memakanmu" jawab Tino

Sesaat Senja sadar bahwa ia sedang ada dimana

Mimpi

Ya, ia tahu ini adalah mimpi. Ia sering mengalami hal seperti ini, mimpi buruk lalu bangun saat tengah malam.

Segera ia membalikan tubuh aslinya(tubuh asli bukan dalam mimpi) tidak mudah melakukannya, karena ia harus konsentrasi dan menggerakan otot-ototnya saat di dalam mimpi. Sesaat kemudian ia terbangun dari mimpinya. Sudah menjadi kebiasaan baginya.

Kemudian ia melihat jam dingding menunjukan pukul 01.32 malam. Ia kemudian beranjak dari tempat tidur, melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya. Ia pejamkan matanya, membiarkan semilir angin malam menerpa wajah cantiknya.

Srek srek

Tanaman-tanaman di sekitar rumah Senja seketika bergerak, seperti ada seseorang dibalik semak-semak itu. Asal kalian tahu Senja adalah orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jadi sekarang ia turun kebawah untuk melihat ada apa dibalik semak-semak.

Semakin dekat jantung Senja semakin tak baik-baik saja. Disisi lain ia sangat takut karena Senja adalah salah satu orang yang takut dengan mahluk halus walaupun ia sering melihatnya di dalam mimpi. Dan disisi lain ia juga sangat amat penasaran. Jadi ya mau bagaimana lagi, ia harus menyingkirkan dulu rasa takutnya untuk memperjuangkan rasa penasarannya.

Tiba-tiba

Srek

Keluarlah seekor kelinci agak besar ralat memang besar. Kelinci itu berbeda dari kelinci pada umumnya. Kelinci itu berbadan besar serta gemuk, bulunya putih bersih dan Senja yakin jika ia mengelus bulunya pasti akan sangat halus, dan kelinci itu memakai pita biru di telinga kirinya.

Oh itu benar-benar kelinci yang lucu.

Kelinci itu berlari sangat kencang. Dan terpaksa Senja pun ikut berlari. Tak terasa ia sudah di tengah hutan. Rumahnya yang besar sampai tak terlihat karena ada pohon-pohon yang menjulang tinggi dan juga gelap.

Ia menemukannya, kelinci itu ada dibalik pohon besar itu. Segera Senja berlari menuju kelinci itu dan

"Hai" ujar seorang nenek kepada Senja sembari melambaikan tangan dan memamerkan satu gigi emasnya yang berkilau. Sinar perrak bulan menerangi mereka berdua. Tak disangka, nenek itu sangat cantik tidak seperti nenek-nenek yang ia jumpai. Memang kulitnya sudah keriput dan semua helai rambutnya juga sudah menjadi putih.

ArkasienaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang