Perang

12 4 0
                                    


"Hiyaaaaaa"

Sreng

Wush

Brak

Wanita itu(Yumi) melesatkan anak panahnya ke langit. Samar-samat munculah petir berwarna biru turun dari langit. Sanja melemparkan tiga pisau. Pisau itu menancap pas di jantung prajurit putih. Prajurit putih tidak tinggal diam, mereka mengeluarkan sihir mereka. Dari tangan mereka keluarlah es, seperti angin yang bisa membekukan musuhnya.

Senja dan Yumi menghindarinya dengan sangat mudah. "Kita harus segera keluar dari sini" ujar Yumi sembari tersenggal-senggal.

"Huh, aku tahu" setelah mengucapkan itu, Senja segera berlari dan melesatkan tiga pisau sekaligus. Disisi lain Yumi juga melakukan hal yang sama yaitu melesatkan anak panahnya bertubi-tubi.

Bug

Yumi lengah, dibelakangnya ada seorang wanita(luqi) menendangnya dengan keras. Entah mengapa saat melihat Yumi yang terkapar lemas membuat Senja jadi emosi. Rambut dan matanya berubah. Rambutnya menjadi putih, matanya putih, kuku-kukunya memanjang. Dan

Arrrrrggggg

Trang

Bruk

Byuh

Dari dalam tubuh Senja keluarlah duri-duri landak yang melesat tepat di jantung prajurit putih dan Luqi. Penglihatannya memburam sekujur tubuhnya sakit seperti di tusuk-tusuk. Kemudian kegelapan datang.

.
.
.

Matanya mengerjab beberapa kali menyesuaikan dengan cahaya matahari. Tak lama samar-sama Senja mendengar suara wanita.

"Senja kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Yumi.

"Aku nggak apa-apa kok, cuma sedikit pusing aja" jawabku.

"Ehm, Senja. Kau diberi kutukan?" Tanya Yumi. Ah, benar aku baru ingat jika aku diberi kutukan olah penyihir sialand itu.

"Ya, memangnya keapa?"m

"Ah, t tidak k kok" Senja merasa aneh karena Yumi gugup.

"Ehm, aku ada dimana yah?" Tanya Senja sembari memperhatikan setiap inci ruangan bernuansa hijau yang ia tempati.

"Eh, kau ada di desa ku Senja, lebih tepatnya di bangunan tua yang kusebut dengan markas rahasia" jawab Yumi ceria.

"Ah, markas? Bolehkah aku mengelilingi markas mu ini?" Tanya Senja.

"Ah, tntu" jawab Yumi.

"Ah ayo!!!"

.
.
.

"Ah, disini sangat segar ya. Semuanya hijau membuat siapapun yang melihatnya merasa tenang." Ujar Senja sembari memejamkan mata, membiarkan angin menerpa kulitnya.

"Kamu benar. Makannya aku memilih tempat ini sebagai tempat rahasiaku. Kamu tahu, saat aku sedang dimasa terpurukku aku selalu pergi kesini menikmati indahnya alam. Berharap semua masalah yang menimpaku hilang begitu saja" jawab Yumi.

 Berharap semua masalah yang menimpaku hilang begitu saja" jawab Yumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArkasienaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang