Milik Berdua

8 3 0
                                    


  Lain hal dengan Sandra yang tengah kebingungan, Edmun justru sedang berada di ujung tanduk. Terlihat jelas tubuhnya beku, tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka, eneginya sudah terkuras habis. Bahkan untuk mengangkat pedangpun ia tak sanggup. Apakah ini akhir hidupku? Batin Edmun.

  Saat serangan naga itu sudah didepan mata, tiba-tiba serangannya terpental bersamaan dengan naganya yang terjatuh akibat tertusuk sesuatu yang runcing seperti pedang dan putih seperti tulang.

  Setelah itu ia pingsan.

.
.
.

"Ah astaga!!! Rasanya aku ingin mati!!!" Ujar Sandra putus asa. Ia sudah tidak tahan, hanya memilih botol saja ia jadi segila ini? "Sudah aku putuskan. Ya aku akan memilih yang hitam. Plesetan dengan semua kemungkinan, yang penting aku tidak gila" lanjutnya.

  Ditaruhnya botol putih di lantai, dan membuka botol hitam itu. Dibukanya dengan tangan bergetar, sungguh ini bukan main-main. Setelah dibuka, keluarlah asap hitam.

"Sandra terima kasih" ujar seseorang didalam asap itu. Sungguh apakah Sandra membuka botol yang benar?

"Hm ini aku Bulbul"

"Be benar kah?" Tanya Sandra memastikan ia mendekat kearah asap itu dan

"Hah mukamu menyeramkan"

"Terima kasih"

"Aku tidak memujimu"

"Tapi aku anggap itu pujian"

"Aneh"

"Lalu dimana pria tampan yang bersamamu itu?"

"Tunggu! Pria? Tampan? Siapa?" Astaga sandra bahkan kamu melupakan temanmu sendiri. "Oh astaga Edmun!" Kita harus menolongnya" lanjutnya berteriak sambil berlari turun untuk menyelamatkan Edmun. Tanpa disadari, botol putih itu tersenggol hingga pecah.

  Terlihat Edmun yang sudah terbaring lemas. Dilihat naga itu segera menyerang Edmun.

"Kau bantu Pria itu, aku akan melawan naga itu!" Titah Ratu Bulbul. "Hiya!!!"

  Kerangka manusia(tengkorak) seketika menempel di tangan kanan Ratu Bulbul membuat seperti tangan yang jauh lebih besar. Ia menyerang naganya tapi naga itu segera membekukan tangan Bulbul(males ngetik kalo pake embel-embel ratu) kerangka tangan besar itu seketika hancur, segera Bulbul mengambil sehelai rambutnya dan

Ctar

  Tiba-tiba rambutnya memanjang dan mengeras bisa dibilang bisa dijadikan cambuk.

"Edmun?" Tanya Sandra sembari menepuk pelan pipi Edmun.

"Edmun!!" Memang dasarnya seorang Sandra tidak sabaran jadi dia membentak. Guru indonesia Sandra pernah bilang. Pertanyaan itu harus dijawab jika tidak 1 kali ku biarkan 2 kali ku ingatkan 3 kali ku masukan kau kedalam got.

"Ed—" perkataan Sandra terhenti ketika perkataan Edmun membuatnya bingung.

"Darah"

"Hah?"

"Darah Sandra"

"Darah apaan? Hewan? Naga itu? Ato darah aku?"

"Darah kamu" ih ngerinya, dikira Edmun vampire kali ah.

"Ih aku ngeri, jangan bercanda deh!"

"Enggak aku butuh darah"

"Yaudah darah Ratu Bulbul aja ya?"

"Enggak bisa" terpaksa Sadra menggoreskan telunjuknya dengan pedang, lalu memasukannya kedalam mulut Edmun. Yaiyalah mulut amaza idung? Nanti bengek dong.

"Aww ish rakus banget sih sakit nih aku" seketika Edmun tidak menghisap darah Sandra lagi karena dia sudah sadar kalau dia terlalu banyak minum darah.

"Maaf"

"Kamu sebenarnya apa sih? Vampire? Kok minum darah" tanya Sandra.

"Bukan vampire. Aku hanya akan minum darah jika aku kehabisan energi, kalau aku tidak meminum darah maka akan lama energi ku untuk terkumpul kembali" jawab Edmun.

"Terus kenapa harus darah aku? Kenapa nggak darah Ratu Bulbul aja?" Ketika Edmun ingin menjawab Ratu Bulbul memotong pembicaraan mereka.

"Ih itu yang lagi apel. Bisa gak ditunda dulu? Apelnya sambil gibahin orang lagi." Omel Bulbul sambil menghindari serangan naga. Lah iya baru inget ada Ratu Bulbul. Serasa dunia milik berdua.

.
.
.

Hai apakabar wankawan semwa. Sksd  banget ya aku?

Cuma mau promosi dikitttttt banget.

Judulnya Setan linglung. Udah gitu aja.

Belum juga jadi ceritanya udah promosi aja emang dasarnya Author begok ampe ke urat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArkasienaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang