Wanita itu, wanita yang berada di sebuah tabung untuk para kelinci percobaan. Tubuhnya dipenuhi oleh alat-alat. Perlahan tapi pasti, matanya terbuka. Mata indahnya menerawang kesegala arah. Banyak yang sama sepertinya, terkurung dalam tabung berisi air. Tapi tabung mereka tak bercahaya seperti punyanya dan tidak ada airnya. Tangannya terulur kedepan menyentuh tabung kaca yang mengurungnya. Dia memukul-mukul tabung itu dengan sekuat tenaganya.Trak
Tabungnya retas, melihat itu wanita itu semakin keras memukul tabungnya.
byur
Air dalam tabung yang berwarna hijau terang itu keluar dari celah-celah retaknya tabung.
Brug
Byur
Tabungnya pecah, wanita itu segera melepas alat-alat yang ada ditubuhnya. Dia hanya memakai gaun putih selutut polos nan tipis untuk menutupi tubuhnya. Ia berjalan ke sebuah rak yang ada di sana, tempat pakaian. Ia mengambil baju, sepatu, dan jubah. Sekarang dia sudah memakai baju tanpa lengan berwarna hitam polos, celana pendek satu jengkal diatas lutut, memakai jubah hitam dan tak lupa membawa beberapa pisau penelitian yang ada disana untuk jaga jaga.
Ciitt
Terdengar suara pintu yang terbuka, segera ia bersembunyi dibalik rak buku yang ada dipinggirnya. Keluarlah sosok wanita
Wanita itu seperti mengendap-ngendap seperti maling.
Trak
Satu kata untuk Senja yaitu ceroboh. Ya, wanita yang sekarang sedang bersembunyi dibalik rak adalah Senja atau Natasya Senjarina Purnama. Dia kaget saat ada kecoa yang mendekatinya. Dan alhasil dia ingin menjauhi kecoa itu tapi malah menginjak pecahan beling dan untungnya ia memakai heels yang tebal dan keras. Senja menengok melihat wanita yang tadi masuk. Wanita itu mengeluarkan busur panahnya waspada.
"Keluar!" Teriak wanita itu. Senja langsung saja berjalan mendekati wanita itu tanpa rasa takut.
"Siapa kau?" Tanya wanita itu."Apakah dia Audhrey? Ah tidak mungkin karena yang kutahu Audhrey memiliki rambut yang panjang. Ah, apakah dia putri Pricilla? Ah, jika benar berarti aku harus waspada." Gumam wanita itu yang tidak bisa didengar Senja.
"Aku Natasya Senjarina Purnama" jawab Senja. Detik kemudian wanita itu seperti kaget dan terheran.
"Aku tidak pernah mendengar nama mu" ujar wanita itu sambil memiringkan sedikit kepalanya kekanan. Busur nya sekarang sudah turun.
"Apakau anak buah penyihir putih?" Tanya wanita itu. Penyihir putih? Anak buah? Wleekkk, membayangkannya saja Senja ingin muntah.
"Bukan, aku tahanan disini" kata Senja.
"Ah, kalau begitu ayo ikut aku, aku tau cara keluar dari sini." Ujar wanita itu sembari mengulurkan tangannya. Semudah itukah? Semudah itukah dia percaya kepada seseorang.
"Ah iya. Ehm siapa namamu?" Tanya Senja.
"Namaku Yumi Analxia." Jawab Yumi.
"Ah baiklah bagaimana cara keluar dari sini?"
Tanpa bertele-tele wanita itu langsung berlari keluar ruangan itu dan diikuti oleh Senja.
Mereka berlari di lorong yang sepi dan tentunya gelap. Hanya cahaya obor di setiap sudut ruangan yang menerangi.
"Ada tiga jalan" yaps, ada 3 jalan. Kau tahu kan jalannya kemana saja. "Jika kita kekiri, maka kita akan melewati sungai dulu. Tapi sungai itu dipenuhi oleh buaya. Jika kita ke kanan, kita akan masuk ke hutan kegelapan. Dan aku tidak tahu ada bahaya apa saja yang mengintai jika kita kesana karena yang ku dengar disana banyak jebakannya. Dan jika kita lurus, maka kita akan mertemu dengan 100 pasukan penyihir putih yang sedang berjaga." Ujar Yumi panjang kali lebar kali tinggi.
"Tunggu dulu! Tadi kau masuk lewat mana Yumi?" Tanya Senja.
"Aku masuk lewat jalan yang lurus. Aku mengendap-endap" jawabnya.
"Yasudah kita lurus saja sangan belok"
"Terserah kau"
Lalu mereka berlari lagi.
"Ingin olahraga?" Pertanyaan Senja seketika membuat Yumi kaget. Yumi tau apa itu olahraga. Yumi kira Senja tidak bisa bertarung apalagi ini musuhnya 100 prajurit putih.
"Terserah"
"Hola prajurid putih!" Teriak senja. Satu kata untuknya yaitu GILA!
Srek
Satu pisau dengan mudahnya menusuk jantung salah satu prajurid putih.
"Ups, maah ya tadi aku benar-benar sengaja melakukannya. Eh?" Dasar Senja!
"Serang mereka!" Titah salah satu prajurit putih yang Senja tebak adalah Kapten mereka?
Disini senja dan Yumi sedang bertarung habis-habisan. Lalu bagaimana dengan keadaan Sandra dan Edmun?
"Kyaaaaa!!!" Teriak Sandra sembari melepaskan serangan kepada Edmun2. Tapi sayangnya itu gagal.
Wush
Jdar
Edmun mendatangkan badai dan petir untuk menyerang Edmun2. Dan akhirnya mati alias gosong. Perlahan tubuh Edmun2 menjadi abu, abu-abunya terbang tertiup angin. Munculah sebuah gulungan kertas. Edmun mengambil gulungan kertas lalu membukanya.
Lalu Edmun membacakan mantra yang ada di gulungan kertas itu.
"*4jahduLsjsu&vdjk#" selesai sudah mantra dan tulisan yang Sandra tak mengerti itu.
(Authornya pengen ngarang sendiri mantranya, tapi gak jadi soalnya malez)
Sesudah itu munculah sebuah pelangi. Lalu Edmun menaiki pelangi itu? Tunggu! Menaiki? Pelangi? Pengen.
"Apa yang kau tunggu?" Ujar Edmun menaikan satu alisnya.
"E eh hiya hiya"
.
.
.Akhirnya? Apa?
Sekarang lagi ujian guys jadi Q gk bisa bikin cerita. Ini juga dipaksain.
Halah ujian. Iya emang ujian sih, tapi ngapalin juga nggak:v gpp yg penting naik kelas:v #bego pake ++
Author kalo ulangan sistimnya ngapalin kebut-kebutan waktu malemnya:v banyak kan yg kayak Author?! Jjangan bohong Q tau kok
Masih ada gk sih yg baca cerita gaje ini? Klo gk da mau dihapus bala

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkasiena
خيال (فانتازيا)Semua berawal dari seorang nenek yang memberikan Senja sebuah cermin berbentuk hati yang sangat indah. Dimana ia terdorong oleh sebuah pintu WC, yang menyebabkan dirinya masuk ke dalam cermin dan terjatuh dari ketinggian 100KM "Aaaarrrrgggghhh... Ba...