Mimpi?

18 5 0
                                    


Cras

Sreng

Buk

Wush

Krash

Suara-suara itu terdengar di telingaku. Itu adalah suara dua orang yang berbeda jenis sering bertarung. Prianya menggunakan pedang dan si wanitanya menggunakan kipas besar.

Angin berhebus sangat kencang, dan aku yakin kalau angin ini berasal dari kipas besar yang ada ditangan wanita itu. Pedang panjang pria itu merobohkan pohon besar dengan sekali tebasan.

"Menyingkirlah Jingga!" Tegas wanita itu.

"Kau tak boleh membawanya Audrhey!" Ujar pria itu

"Aku harus membawanya ke negeri putih" ujar wanita yang dipanggil Audrhey itu sambil menatap tajam pria didepannya.

"Kalau begitu, langkahi mayatku dulu!" Pria itu berteriak. Melompat dan mengayunkan pedangnya ke arah wanita.

Cras

Menggelinding. Darah. Kalian sudah menebak kan? Itu adalah kepala, ya pria itu menebas kepala wanita itu dengan pedangnya. Wajah cantiknya berlumurandarah, rambut panjangnya berserakan kemana-mana dan ada juga sebagian yang terbang entah kemana. Tubuhku gemetar hebat, baru kali ini aku melihat langsung pembunuhan, meski aku sering melihat di film-film.

Pria itu, dia berbalik menatapku dengan mata tajamnya. Aku merasa ada orang yang menaruh sebuh banda di kepalaku, entah benda apa dan siapa yang menaruhnya. Aku menengok ke belakang, ada seekor kucing... melayang... seperti hantu dengan mata hijau bulatnya.

Dia... tersenyum.

..._LB_...

"Aarrggg..." aku terbangun dari tidurku, keringat dingin turun membasahi tubuhku. Ternyata itu hanya salah satu dari mimpi burukku yang terulang kembali. Tapi, mimpi itu terlihat benar-benar nyata. Ku lihat sekelilingku, ternyata aku tertidur di lantai toilet wanita. Untungnya tak ada orang yang masuk ke toilet ini, jika ada aku akan sangat malu karena tertidur disini.

Aku lupa, pasti kelasku sudah masuk. Aku bergegas menuju kelas dan meninggalkan cermin itu tergeletak dilantai. Aku berlari dan terus berlari, mengabaikan orang-orang yang menatapku heran. Aku juga heran sih sebenarnya, mengapa mereka tidak masuk kelas?

Aku masuk kelas, dan tak ada guru didalam. Nafasku tersenggal-senggal.

"Hei, kau kenapa Senja" tanya Sandra sambil menaikan sebelah alisnya dan memiringkan sedikit kepalanya ke kiri.

"Berapa jam aku ke toilet?" tanyaku membuat Sandra bingung.

"Jam? Kau baru saja 5 menit" sialan pantas saja mereka melihatku seperti orang gila.

..._LB_...

Hola!

Hihihi, maaf kalau ceritanya gaje alias gak jelas.

Author pengen nanya.

Gimana kalau kalian jadi Senja?
Gak kepikiran kan? Hihihi.

ArkasienaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang