Di hari kematianku yang pertama,
Isak tangis saling bersambutan dalam hening malam
Air mata memeluk erat pipi mereka
Mereka berebut melangitkan doa doa.Tapi,
Di hari kematianku yang pertama,
Nyatanya, tak ada seorangpun yang kehilangan
Nyatanya, tak ada setetespun air mata yang keluar
Nyatanya, tak ada satupun doa yang terkirimkan.Pada nyatanya,
Aku hidup berdampingan, pun juga sendirian.
Di hari kematianku yang pertama,
Perihal tangis menangis, nyatanya hanya khayal belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Masih Sama
PoetryAku buruk dalam menulis. Aku buruk dalam bercerita. Aku buruk dalam berekspresi. Aku buruk, setidaknya dalam merindu. Sekedar coretan tak penting. Semestaku semestamu, kusemogai kau bahagia selalu.