Nyatanya, sebercanda itu

49 1 0
                                    

Di hari kematianku yang pertama,
Isak tangis saling bersambutan dalam hening malam
Air mata memeluk erat pipi mereka
Mereka berebut melangitkan doa doa.

Tapi,
Di hari kematianku yang pertama,
Nyatanya, tak ada seorangpun yang kehilangan
Nyatanya, tak ada setetespun air mata yang keluar
Nyatanya, tak ada satupun doa yang terkirimkan.

Pada nyatanya,
Aku hidup berdampingan, pun juga sendirian.
Di hari kematianku yang pertama,
Perihal tangis menangis, nyatanya hanya khayal belaka.

Aku Masih SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang