Ada ruang di dadamu,
yang tak pernah kau ceritakan pada siapa-siapa.
Sepi berbaring di sana,
merangkai isak menjadi bisik yang tak terdengar.Langit malam, kelabu tanpa kilau,
menyaksikan jiwamu merapuh perlahan.
Kau menelan semua suara,
seolah dunia hanya perlu melihat senyuman.Ada tangis yang tertahan di lekuk napas,
mengendap di sudut waktu tanpa jejak.
Matamu tetap kokoh menatap terang,
tapi hatimu karam, tenggelam tanpa tepi.Mungkin itulah sakit yang tak berjudul,
ketika rasa perih memilih diam.
Tangis di dalammu mengalir tanpa sungai,
sementara dunia tak tahu kau berdarah.Sejatinya, yang paling perih adalah tangis di hati, tanpa air mata, tanpa suara, hanya luka yang tak terlihat, namun tak henti terasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Masih Sama
PoetryAku buruk dalam menulis. Aku buruk dalam bercerita. Aku buruk dalam berekspresi. Aku buruk, setidaknya dalam merindu. Sekedar coretan tak penting. Semestaku semestamu, kusemogai kau bahagia selalu.