Mereka heran,
bagaimana atap kamar masih kokoh menahan deras,
hingga hujan menembus, membasahi ranjang yang tenang.
Mereka bodoh,
bagaimana bisa membiarkan seseorang basah kuyup di tempatnya bernaung.Mereka tahu,
bahwa ia menyimpan setiap tumpah air mata dalam diam.
Namun tetap mereka bisu; munafik;
mereka yang pura-pura peduli, namun naif,
percaya hujan itu sekadar basah yang tak akan menenggelamkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Masih Sama
PoesíaAku buruk dalam menulis. Aku buruk dalam bercerita. Aku buruk dalam berekspresi. Aku buruk, setidaknya dalam merindu. Sekedar coretan tak penting. Semestaku semestamu, kusemogai kau bahagia selalu.