6: Kenyataan Pahit

2.1K 141 65
                                    

Couple Ring 3

"Aku hanya berharap, aku akan baik-baik saja tanpamu.."

Raflan tengah bersiap dan memasang kancing kemejanya sambil menatap cermin di hadapannya. Dari pantulan cermin itu, ia dapat melihat Jane dengan dress casualnya sambil memandang dirinya yang masih sibuk merapikan kemejanya.

"Kau yakin akan langsung masuk kerja hari ini? Semalam kamu kembali kambuh dan sukses membuatku takut, Raf." Jane berjalan mendekati Raflan dan mengambil jam tangan milik Raflan yang akan dikenakannya hari ini.

Raflan mengangguk mantap, jika dirinya terus menerus diam di apartmentnya tentu ia akan terus merasa terganggu dengan pikiran-pikirannya yang terus menerus memikirkan Rara. Setidaknya dengan bekerja, ia dapat mengalihkan pikirannya dengan pekerjaan.

Jane meraih tangan kiri Raflan dan memasangkan jam itu di tangan Raflan.

"Baby mencemaskanmu, buatlah jadwal check up dengan Om Johan! Aku pasti akan menemanimu." Raflan tersenyum dan mengiyakan permintaan Jane. Segera ia kecup kening Jane lembut dan mengusap sekilas si baby yang ada di perut Jane. Lalu menunduk hingga wajahnya kini persis didepan perut buncit Jane.

"Ayah berangkat ya, sayang!" kecupan itu membuat Jane menyunggingkan senyumnya. Segera ia meminta Raflan untuk berdiri dan menyerahkan tas kerjanya pada Raflan.

"Apa perlu siang ini ku antar makan siang untukmu?" Raflan menggelengkan kepalanya. Ia ingat bahwa tadi asisten barunya mengatakan bahwa ia perlu melaksanakan meeting dengan salah satu vendor dari perusahaan yang akan menggarap salah satu project mereka.

"Aku ada meeting sebelum makan siang, dan kemungkinan aku akan makan siang di luar." Jane mengangguk paham, lalu meminta Raflan untuk tidak lupa meminum obatnya.

"Makasih sudah selalu ada di sampingku." bisikan Raflan itu sukses membuat Jane kembali tersenyum dan menyentuh pipi Raflan lembut. Ia sungguh beruntung mengenal Raflan, ia sungguh laki-laki yang luar biasa. Meski dengan segala kekurangannya, Raflan tetap bertanggung jawab atas dirinya dan baby yang ada di kandungannya.

Raflan segera berjalan keluar apartement dan menuju lift. Begitu di depan lift Raflan kembali merapikan kemejanya sambil menundukkan kepala. Begitu pintu lift terbuka, Raflan begitu kaget melihat Jane berlari mendekatinya.

Raflan terpaksa menoleh, hingga salah satu penghuni lift terpaksa menekan tombol untuk menahan pintu itu tertutup.

"Sudah ku bilang jangan berlari seperti itu!" suara Raflan terdengar bersamaan dengan wajah khawatirnya.

"Kunci mobilmu ketinggalan! Aku tidak ingin kamu bolak balik dan terlambat di hari pertamamu." Jane tersenyum dan menyerahkan kunci mobil milik Raflan. Segera Raflan buru-buru menerimanya dan berpamitan pada Jane cepat.

"Terima kasih!" Raflan mengucapkan hal tersebut pada satu-satunya penghuni lift yang sudah membantunya.

Begitu ia selesai menaruh kunci mobilnya di saku, Raflan segera melirik ke arah orang tersebut dan cukup terkejut dengan orang yang ada di sampingnya.

"Kau?" Raflan tentu saja kaget melihat laki-laki yang kemarin bersama Rara.

"Kau kekasih Rara, kan?" Lucas terpaksa menganggukkan kepalanya. Wajahnya terlihat datar, namun Raflan jelas tahu bahwa Lucas tengah menyimpan sesuatu.

"Kau tadi melihatnya?" Raflan bertanya seperti tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Lucas kembali menganggukkan kepalanya.

Dalam benaknya kini ia sungguh kesal dengan Raflan, bagaimana bisa setelah meninggalkan Rara tanpa kabar, ia bisa hidup bahagia bahkan dengan wanita yang tengah mengandung.

Couple Ring 3 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang