20: Fakta Menyedihkan

2.5K 167 24
                                    

Couple Ring 3

"Aku sungguh tidak tahu bahwa kita memiliki cerita yang sama peliknya.."

Tangis Rara pecah tak tertahankan begitu mendengar semua kisah yang diceritakan oleh Nia mengenai Raflan dan Jane. Ia terpaksa membungkam mulutnya begitu merasakan June yang berada di pangkuannya terlihat mulai gelisah dalam tidurnya.

"Biar June aku tidurkan di kamarnya dulu ya." Nia mengulurkan tangannya mencoba mengambil alih yang sedang Rara lakukan saat ini.

"Biar aku aja, Kak. Dimana kamarnya?" Nia segera mengajak Rara untuk mengikutinya.

Mereka melangkahkan kakinya menuju kamar June yang persis berada di sebelah kamar Raflan. Pintu kamar itu terbuka, dan dengan jelas Rara bisa melihat Raflan yang terbaring dengan semua alat-alat yang tidak asing lagi bagi Rara.

"Kondisi Raflan sedang menurun?" Nia menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan itu.

"His condition is getting worse, tapi berkat kehadiran June Raflan tidak pernah menyerah dan tetap berjuang untuk memulihkan kondisinya, meskipun--" Nia menghentikan ucapannya begitu meraih kenop pintu kamar June.

Rara terlihat ikut memasuki kamar itu, segera ia letakkan June di ranjang kecil dengan sekat di tiap sisinya.

"Maaf ya Ra udah ngerepotin kamu tengah malam begini." Rara mengulas senyum simpulnya.

"Gak apa-apa, Kak. Sudah sepatutnya saling bantu, apalagi sekarang Raflan dan June akan jadi tetanggaku."

"Ohiya, gimana kabar Lucas? Meski gak sempat kenal secara langsung, tapi Raflan dan Fadli sudah cerita banyak tentang Lucas. Kamu sangat beruntung dipersunting oleh laki-laki sebaik Lucas."

"Dia sudah bahagia di atas sana, Kak. Tak lama setelah aku melahirkan anak pertama kami, Lucas tertidur dalam damai saat tengah memeluk malaikat kecil kami." Rara terlihat begitu tegar menceritakan kembali apa yang sudah ia lalui.

"Ya Allah, maafin aku Ra. Aku--"

"Gak apa-apa, Kak. Setidaknya sebelum dia pergi, mimpinya untuk mengecup dan menggendong gadis mungil kami sudah terwujud."

"Apa Raflan tau soal ini?" Rara menggelengkan kepalanya cepat.

"Sama seperti aku yang gak tau soal Jane."

Nia menghela nafas kasar, "Kalian memang selalu sehati. Aku yakin masing-masing dari kalian berusaha menjaga perasaan satu sama lain. Aku gak berharap terlalu muluk, tapi setidaknya jagoan kecil Raflan dan gadis mungilmu bisa menjadi teman ketika besar nanti." Nia mendekat ke arah Rara dan memeluk gadis itu erat, detik berikutnya tangis Rara kembali pecah.

"Allah memang Maha Baik, Kak. Aku selalu di pertemukan dengan orang yang begitu tulus sayang denganku. Seandainya sejak awal aku tau yang sebenarnya tentang Raflan dan Jane--"

"Itu semua udah skenario Allah, Ra. Kalo gak gitu kamu gak akan dipertemukan sama Lucas yang begitu baik kan? Apapun nantinya yang akan kamu dan Raflan pilih, Kak Nia dan yang lainnya akan tetap dukung. Dan mulai detik ini, gadis mungil kamu juga akan aku anggap sebagai keponakanku. Siapa namanya?" Nia mengusap punggung Rara yang gemetar.

"Abyra, Kak. Lengkapnya Abyra Syamila Abraham. Nama yang dipilih langsung oleh ayahnya."

"Nama yang begitu cantik, Ra." Segera ia sudahi tangis Rara dan mengajaknya melihat kondisi Raflan.

Nia mengetuk pintu yang sejak tadi sengaja di buka oleh Fadli, setelahnya terdengar suara berat Johan yang baru saja selesai memeriksa kondisi Raflan.

Couple Ring 3 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang