genep

163 17 6
                                    

rabu. hari yang paling santai, pulang jam 2 langsung ke rumah.. begitu kataku, entah kata orang lain..

hari ini, ceritaku aku skip sampai dimana ketika aku sedang..

"duh ini bedaknya dikit lagi mau abis ni hadeuh mana lagi puncak ke miskinan gini" keluhku disaat sedang memakai bedak pigeon yang versi teens itu pada wajah

"astagfirullahhh eta make seragam anu gampang oge meuni lalila!! vienn masa pake kebaya aja 15 menit sih?" omel mamaku yang tiba-tiba terdengengar dari luar kamarku

"kann pake skinker dulu terus pake bedakk mahhh" ucapku yang masi memakai bedak, setelah dirasa cukup glowing akupun memakai sedikit lip balm untuk melembabkan bibirku,lalu mengambil kerudung putihku, dan menancapkan penitik kecil pada kerudungku itu

selesai, akupun siap untuk bersekolah
lalu aku keluar kamar. dan mengambil sepatu warrior tinggi itu dari rak sepatuku. dan memakaikannya di kakiku yang jauh dari kata bagus ini

•••
kulepaskan helmku dari kepalaku secara perlahan. dan masuk ke gerbang sekolahku dan menyapa beberapa guru yang berdiri di gerbang itu

"anak-anak yang ibu cintai, pagi ini sebaiknya kalian melakukan gps ya, kelas kita butuh dibersihkan..jadi lakukan gps sebelum waktu pembelajaran dimulai ya.." ucap bu yana , walikelas sekaligus guru ipa yang bertugas mengajar di jam pertama sampai jam ketiga

"iya ibu" ucap kami yang langsung bergegas memunguti (sampah) yang ada di sekitar. sampah itu berarti.. mantan ya? hnn

"na hayu cuci pel-an!" ucap aisya sambil mengambil pel'an dan ember

"hayu-hayu aja" ucapku yang langsung bangkit dari tempat dudukku itu

"ikut!" ucap ghaniya, syaira dan kintara, wah.. mencuci pel-an hanya sebentar. tapi.. yang mencucinya ada 5 orang.. luar biasa

••○
"alviena tau gak sih kalau--"

"sialan mengapa harus ada dia" ucapku tanpa sadar, disana ada kak atala dan teman-temannya yang sedang berolah raga di lapangan. pikiranku berkecamuk sampai-sampai aku melamun dan tidak menyadari kalau..

"ALVIENA AWAS!"

DUBRAK

setelah itu, aku tidak tau apa yang terjadi setelahnya

author pov

"ALVIENA! ASTAGFIRULLAH" ucap ghaniya yang berada tepat di pinggir alviena yang baru saja jatuh dan.. mungkin tidak sadarkan diri

"YA ALLAH VIEN" ucap kintara yang langsung bergegas menemui alviena yang tergeletak di bawah tangga

alviena menjadi sorotan di detik itu juga, tentunya oleh kelas atala juga

"vien sadar atulahh!" ucap aisya yang sangat khawatir terhadap alviena

"ini.. sebentar.. d-darah? aisyaa ini darah!" ucap kintara yang membalikan tubuh alviena . apa separah itu alviena bisa terjatuh dan sampai berdarah?

"alviena? astagfirullah innalilahi!" ucap gathan yang langsung menghampiri aisya dan yang lainnya

"kak! tolong alviena.. hiks" ucap syaira yang tidak bisa menahan tangisnya

"iya-iya, astagfirullah kita bawa ke uks ya" ucap gathan yang merasa iba pada alviena

"innalilahi, ini ko berdarah?" ucap gathan yang tak menyangka adanya darah di kepala alviena

"iya kak.. t-tolongg kak! aku mohon.." ucap aisya terbata sambil menangis

"a-aku.. panggilin guru sama temen-temen kita," ucap ghaniya yang tidak bisa melihat alviena dengan keadaan seperti ini. dan mengalihkan perhatian dirinya untuk menemui guru walikelas yang untungnya sedang mengajar dikelasnya

"ada apa ini?" ucap atala kebingungan karena dia baru datang dari toilet

"ada apa ini?" ucap atala kebingungan karena dia baru datang dari toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

anggep atala lagi pake baju olahraga ya gais!

"tala! alviena--" ucap kak gathan yang terpotong oleh atala yang

"biar gue gendong , gathan tolong panggil AMBULANCE sekarang!" tekan atala yang sebari menggendong alviena.. yang darahnya masih bercucuran bahkan mengenai baju atala

"iya" ucap gathan singkat lalu menekan-nekan nomor dan menelpon ambulance di detik itu juga

"PAK TOLONG ADA SISWI YANG TERLUKA PARAH DI SMA KARYA GEMILANG PAK! SEKARANG BUTUH BANTUANNYA DIMOHON!" ucap gathan

"kkak.. makasih udah bantuin viena hiks" ucap aisya, lianti dan deasya yang tadi sudah dipanggil oleh ghaniya.. sedangkan ghaniya sendiri sedang menemani bu yana untuk menghubungi orang tua dari alviena.. kintara dan syaira memilih untuk diam dikelas bersama teman-teman yang lain. teman alviena sendiri merasa kaget sekaligus ikut kasihan terhadap alviena yang sedari tadi... darahnya terus berceceran dan pastinya terus berkurang.. bahkan kerudungnya sudah penuh dengan darah.. baju, bahkan lantai sudah penuh dengan darah dari seorang alviena

ambulance dan tim perawat datang. atala yang sedari menggendong alviena langsung berlari ke gerbang, dan memberikam alviena pada para perawat yang siap sedia untuk membantu mengobati alviena

"maaf kak, tapi kakaknya gabisa ikut.. untuk yang menemani nona ini.. dibutuhkan orang yang sudah mengenal baik dengan nona.." ucap perawat yang ramah, dan bicara baik-baik pada atala

atala yang berdiri di dekat ambulan, dengan tangan yang penuh darah, dahi yang penuh keringat dan hati yang penuh dengan.. kekhawatiran? diam saja dan memikirkan perkataan dari seorang perawat tadi..

sedangkan, para siswa dan siswi penasaran dengan adanya bunyi mobil ambulan, melihat kearah atala dan tidak menyangka, mengapa atala mau menolong seorang alviena?

para guru pun yang melihat mobil ambulan tersebut merasa iba kepada alviena, sekaligus bangga pada atala yang mau membantu alviena sampai sejauh itu

"gimana kak? maaf tapi ini sudah lama dan nona mungkin sudah kehabisan banyak darah"

"saya ikut ambulan sus" ucap atala yang tetap ingin ikut dengan ambulan tersebut

"tapi sebaiknya yang mengantar nona temannya.. atau siapapun yang dekat dengan nona dan kenal baik kak" ucap suster tersebut

atala kembali berpikir. iya, siapa dirinya? mau-mau saja ikut dengan ambulan. memangnya.. alviena dekat dengannya? bertegur sapa saja tidak pernah, apalagi dekat.. atala terus berpikir lalu pada akhirnya

"sebaiknya yang mengantar nona ini teman dekat, sahabat atau guru--"

"saya pacarnya, saya aja yang ikut"










tbc
bandu

harapan [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang