5 hari setelah kejadian di hari senin, sialan kejadian itu membuatku malas bertemu kak atala, tapi ya.. aku suka sama dia sedikit. aduh bagaimana ya. rasanya bertemu dengan kak atala saja sudah membuat hatiku berdebar tak karuan
ehm, hati atau jantung sih yang berdebar?
dan kejadian 5 hari yang lalu juga.. membuatku tidak berani menyapanya dan berbincang dengannya. bertemu saja sudah membuatku salah tingkah, apalagi berbincang
"alviena" ucap ibu wali kelasku, ibu yana
"oh iya ibu ada apa ya?" tanyaku heran
"ini, kamu dan aisya sekertaris kelas 10 F IPA kan ya?" tanya ibu yana
"iya bu memangnya kenapa?"
"tolong kamu keliling sekolah untuk mengabsen ya.. perkelasnya kamu data murid yang tidak masuk ya" ucap bu yana
"kelas 10 sampai 12 bu?" tanyaku was-was
"iya, tolong ya, guru piket tidak hadir.. jadi tolong ya nak. ibu percayakan semua ini sama kamu dan aisya"
ini amanah dari bu yana. harus di laksanakan. iya dilaksanakan. itu artinya aku akan bertemu dengan kak atala. semoga saja ya dia tidak melihat
"oke kelas 10 udah, 11 udah. vien ni tinggal kelas 12" kata aisya yang sedari tadi mendata absen kelas 10 dan 11
"lah di ke akuin semua?" tanyaku sedikit kaget
"yeu kamu kan yang data kelas 12 . kelas 10 kan aku terus kelas 11 tadi udah sama berdua. nah kelas 12 baru kamu, biar adil dong" kata aisya dengan wajah watadosnya.
"ih ko gitu sih, males"
"males pantatmu belah 4, buruan" kata aisya. dengan penuh penekanan
"IYAIN AISYA IYAIN, KESEL AING"
kelas 12 A IPS . aman..
"assalamualaikum mau minta data siapa aja yang ga masuk hari ini"
dan waktunya kelas 12 B IPA
"assalamualaikum.. emm--""assalamualaikum alaikum yey~ , eh ada apa ya dek?" tanya kak gathan, salah satu teman kak atala yang cukup terkenal
"ini kak mau nge absen disini siapa aja yang ga masuk" jawabku dengan malu-malu
astagfirullah, kak atala ngeliatin aku segala, mati aku
"saya ga masuk" kak atala mengacungkan tangannya ke atas
"hah? itu ada kakㅡ"
"gatau tuh, gabisa masuk ke hati kamu, bisa ga tolong dimasukin ?"
gila. apa-apaan ini?
"cieee atalaaa" kata teman-temannya yang sangat ricuh gara-gara perkataannya tadi.
"yang bener kak, maaf saya harus ke kelas lain, kak" ucapku langsung dengan sedikit emosi dan malu yang menyampur dengan aestheticnya
"BWAHAHHAHA gaada ko, semua masuk" ralatnya
"makasih kak, assalamualaikum"
ucapku sedikit emosi"waalaikumsalam, hati-hati ya, awas jatuh, jatuh ke hati aku"
"ATALA MEUNI NGEGAS WAE SIH" ucap teman-temannya kak atala
setelah selesai mendata absen, aku dan aisya pun masuk ke kelasku.
"tau ga sih, tadi si vien malu HAHAHA" kata aisya yang mulai mengompori teman-temanku. duh dia ini sahabat apa haters aku sih?!
"MASA SIH HAHAHAHAHA KEBAYANG DIA MALUNYA BEGIMANA" ucap deasya meledekku
"BACOT KALIAN! MALES TAU GA"
ini waktunya istirahat, ok gaada yang nanya ya..
"buk beli pop ice dong rasa coklat" ucapku
"satu neng?"
"iyalah kalo dua nanti aku kembung"
"siapa tau mau dikasih ke pacarnya"
aduh ko nyelekit ya. si ibu ini kayanya niat mau menyindir
"yaelah buk, boro-boro pacar. gebetan aja gapunya"
"si eneng, bisa wae"
"makasih buk ini uangnya" ku sodorkan uang 3000 rupiah kepada ibu penjual pop ice tercinta
"iya neng makasih kembali"
"duh mana si tempat duduk--- aw gilaaaa"
aduh ini pop ice tumpah. mana baru di beli?! belum di minum gimana sih ya allah cobaan apalagi yang engkau berikan pada hambamu ini..
"HEH YA KALO JALAN LIAT-LIAT NAPA KAMU GA PUNYA MATA HAH?"
"apasih, kamu kali yang galiat-liat . akuma daritadi liat."
"ENAK AJA YA AKU INI MASIH FOKUS SAMA PENGLIHATAN AKU. SITU JANGAN NGELES YA!" jawabku emosi
"siapasih. ribet amat mbanya" kata dia dengan santai
"MALES BANGET AKU KETEMU LAGI SAMA KAMU" kata aku yang memang tersulut emosi dengan laki-laki tidak punya adab itu
bagaimana tidak emosi. pop iceku jatuh dengan tidak santainya sedangkan dia malah menanggapinya dengan santai cape akutuh. siapa lagi dia, tidak kenal. huh
"emang kamu aja yang males ketemu aku? aku juga ogah ketemu lagi sama kamu"
aku tidak peduli.
"pop ice jatoh, uang tinggal dikit, duh sad girl banget gasih"
"hai"
"ish apasih ini lagi gangg--"
"ehh k-kak atalaa" ucapku gugup setengah mati
"kenapa sih? daritadi ngegerutu mulu neng"
"gapapa kak, duluan kak"
"tunggu" kak atala narik tangan aku. apasih cobaan hidup aku sumpah gini amat. gapapa sih, lagian di tarik cogan kapan lagi/plak
"ini" diberikanlah uang 10.000 dari sakunya. ketanganku
"ini apa kak?"
"itu uang" sialan.
"iya maksudnya uang ini buat apa?"
"di beliin sesuatu" IYA UANG ITU EMANG BUAT BELI SESUATU, KAKAK INI NGAJAK BAKU HANTAM YA
"buat siapa sih,kak?"
"kamu"
"kak tapi kan aku ga minta terus---"
"udah aku mau ke kelas dulu ya, dadah"
"KAKKK TUNGGU!! EH MAKASIH YA UANGNYA, NANTI AKU GANTIIN"
"GAUSAH ITU BUAT KAMU AJA! JAJANIN YA!"
"kak atala baik ya, jadi suka" kataku dengan suara pelan. aduh aku ini bukannya matre ya. aku ini suka kak atala karna kebaikan dan kegantengannya. suka. bukan cinta, ya
tbc
bandung, 23 okt 2020- re(publish)
jadi kangen sekolah. hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
harapan [revisi]
Ficção Adolescente[revisi karena ada kata dan tanda baca yang kurang tepat] aku sadar, kita tidak bisa bersama •'°harapan start: sept 2019 end: june 2020