tilu

198 13 2
                                    

sial, kenapa aku bisa memprotes kak atala?
iyasih, dia salah, tapi.. dia senior, eum ralat, calon senior di osis. malu sekali aku pada senior seperti itu

"maaf, tadi aku ga sengaja, tadi itu temen aku tiba-tiba dorong aku, terus kena kamu, kamunya kena pager, aduh memar lagi" pembelaannya tidak digubris olehku

bukan hanya memar kak, tapi masalahnya.. ini jam tanganku retak:>

"HEH KAK LIAT ALVIENA SEKARANG, UDAH MEMAR, KERUDUNGNYA KOTOR, JAM TANGANNYA RUSAK,TANGGUNG JAWAB DONG!" kata deasya yang membentak kak atala, wow berani sekali dia. giliran ada kak bima saja dia lembut, dasar.

"maaf, salahin temen aku tuh, main dorong-dorong aja sembarangan" kata kak atala yang watadosnya sangat amat terlihat menyebalkan

"ish" ucapku pelan sambil langsung membawa jajananku yang masih utuh itu pergi, ke kelas. iya aku pergi sendiri ke kelas. kesal? pasti. sangat kesal dengan kak atala dengan muka watadosnya minta maaf tanpa melihat keadaan aku dulu.

pantas sih deasya marah-marah, kak atala patut di bentak seperti tadi. biar puas . kesal kan aku jadinya . biar sajalah deasya,ghaniya,aisya dan lianti disana menatapku dengan tatapan aneh, dan langsung melihat kearah kak atala.

kak atala meninggalkan tempat itu dengan teman-temannya. aku kesal.





'jam pelajaran sudah selesai, siswa dan siswi dipersilahkan untuk pulang'

"na , masih sakit ga?" kata ghaniya yang terlihat miris melihatku seperti orang gila ini

"ga ko, udah gak sakit" ucapku bohong. iya. aku terpaksa berbohong kepada mereka semua, jujur. ini sangat sakit, tapi apa daya kan? berdustalah seorang alviena caerina ini. eak

"tuh udah keliatan banget kamu ngebohong ya?! " ucap lianti

"udahlah, sekarang ada kumpul osis pertama ya?" ucapku mengalihkan topik pembicaraan.

"iya euy, wah gasabar ketemu kak bima" ucap deasya yang dijawab jitakan kecil dari ghaniya

"kak bima terus" balas ghaniya pada deasya

eung.. sebentar, kalau kak bima sekarang ikut kumpul osis. berarti.. kak atala juga ikut kumpul? kenapa aku selalu bertemu dengannya sih!

"males" ucapku dengan nada yang lesu

"udah.. semangat elahhh" kata aisya. aisya orangnya emang selalu semangat ya . apalah aku apa-apa mager.

"sekarang kita perkenalan ya dari kelas 10 yang sudah menjadi calon pengurus osis, silahkan semua maju kedepan!" ucap teh fiah . kelas 11 yang menyuruh kelas 10 untuk maju kedepan untuk perkenalan

"iyanih, kan kita belum kenal kelas 10!!!" ucap teh dira yang tak kalah semangat menyambut para calon pengurus osis.

"yaudah deh, sekarang kakak senior kelas 12 aja yang perkenalan duluan" ucap ketua osis. alias kak varo

"halo adik-adik! saya advaro , kelas 12 J IPA , disini saya menjabat sebagai ketua osis"

"assalamualaikum, saya bima, kelas 12 A IPS, disini saya sebagai bendahara osis"

"hai makhluk bumi! udah pada tau kan saya siapa?"

"SUDAHHHHH" ucap para teman seangkatanku, wah ternyata dia cukup famous diantara angkatanku

"saya atala, kelas 12 B IPA, saya anggota osis"

yap kak atala, agak malas aku jadinya

nah perkenalan osis kelas 12 dan 11 sudah. sekarang tinggal... kelas 10. doakan aku ya!

"nah kalian tinggal perkenalan nama sama kelas ya" kata teh dira.

"siap teh" ucap kami semua. eak kami.

"perkenalkan , saya yupiter, dari kelas 10 F IPA" iya, dia teman sekelasku si yupiter. hm aneh kan namanya. ok skip.

"perkenalkan saya ghaniya, dari kelas 10 F IPA"

ghaniya sudah. sekarang aku dong!?

"perkenalkan saya alviena dari kelas 10F IPA" ucapku tanpa spasi.

setelah perkenalan. tentunya masih banyak calon pengurus osis . teman-temanku juga masih banyak

sekarang waktunya pulang, akhirnya akupun pulang. aish ternyata tanganku masih sakit, jam tanganku retak pula. habislah aku di marahin mamah pastinya.

"na belum dijemput kamu?" kata deasya yang sepertinya mau pulang sama teman laki-lakinya, mahesa

"sya, liat aja atuh aku belum pulang gimana sih" kata aku yang tersulut emosi. tanpa sadar aku menyambar bagai petir /skip, abaikan.

"santuy bosku.. emosi ni bu haji daging" kata ghaniya yang mau pulang bersama abang gojek tercinta

"duluan semua!" kata lianti yang berjalan pulang bersama aisya

"tungguin aku woy!" jawab si deasya yang tidak santuy

semua temanku sudah pulang. tersisa aku sendiri dong.. sialan

ada kakak-kakak senior osis yang menyebrang kesini aduh gimana ini?

"viena ya?" kata kak advaro

"siap iya kak" jawabku dengan kaku

"gausah pake siap, santai aja, diluar sekolah ini" ucap kak advaro

"e-eh..iya kak"

kak atala diam saja melihatku,  semoga saja dia merasa bersalah. hehe

"tala! duduk yuk" ucap kak bima

"kela, ai urang dimana diukna? maraneh mah kalahka ditengah geura"
(artinya:tunggu,kalo aku dimana duduknya? masa kalian di tengah?)

"maneh mah diuk weh deukeut alviena"
kata kak advaro dengan santainya

sialan. kak atala duduk di sebelahku lagi. apa jangan-jangan.. ini semua direncanakan? aduh ini aku belum dijemput lagi. bahaya kan

"ih kesenggol lagi kesel bang-" ucapku terpotong ketika kak atala melihat memarku dan.. jam tanganku yang retak secara tidak layaknya ini

"memarnya ungu banget tuh, sakit banget emang?" kata si kak atala. gasakit sih cuma nyeri-nyeri berhadiah. ehehe

"eh gapapa kak" jawabku yang otomatis menarik tanganku untuk menutupi memar yang memang sudah dilihat.

"gapapa gimana? obatin. udah diobatin?"

"be-belum kak" jawabku terbata. aduh baperkan jadinya

"bentar" kata dia yang mengobrak abrik tasnya. ngapain sih kak? itu tasnya ngapain di unboxing

"ini, plester tutupin memar kamu, aku gamau kamu dimarahin mamah kamu" kata kak atala dengan muka khawatirnya. aduh baper kak akutu!

"makasih banyak kak" jawabku yang pastinya sudah malu-malu layaknya orang yang sedangk kasmaran

"eh? jam tangan kamu ? kok retak?" tanya kak atala lagi

"iya tadi benturannya keras banget jadi pengaruh ke jam tangan aku, kak" kataku yang mengode dia , iyalah tadi benturannya ga ngotak

"aduh, maafin , maaf banget, tadi itu.. sebenernya aku lagi mau ke dalem terus tiba'tiba ada yang dorong, aku gabisa nahan eh kena kamu ya, maaf---"

"atala? pulang bareng yu? aku gaada temen"





hidupku itu seperti drama ya. jadi penasaran bagaimana akhir ceritanya


tbc

bandung, 20 okt 2020- re(publish)

*btw ngebosenin gasih di revisi begini hahaha, baca ulang ya jangan lupa, ada kata/kalimat yang aku ubah

harapan [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang