Mata itu mata yang menyiratkan kebencian,amarah,luka,dan kesedihan. Pemuda berusia diakhir 20an itu kini tengah duduk disebuah kursi dengan sebuah belati ditangan kanannya, pemuda itu hanya diam dan menggaruk pelipis dengan menggunakan belati ditangannya. Ia kini tengah menunggu seorang wanita yang menjadi incarannya, wanita yang telah mencampakkan hati saudara satu-satunya hingga berujung maut.
Song Mino pemuda itu adalah seorang bandar narkoba yang cukup disegani dikalangan para pengedar dan pengguna. Wajah tampan dengan tinggi badan bak model, mata tajam yang mampu mengintimidasi lawan, pesona kuat yang mampu menaklukkan semua kaum hawa. Hanya saja semua pesona tersebut akan hilang jika Mino telah menunjukan sisi lain dari dirinya. Sisi seorang pembunuh dimana ia tak segan-segan mencabut nyawa lawan dan musuhkan bahkan jika harus menyiksanya Mino akan sangat menikmatinya. Mino tumbuh berdua dengan saudara laki-lakinya Song Junmyeon tanpa kasih sayang dari kedua orang tua. Mino satu tahun lebih muda dari mendiang Junmyeon, dan tragedi mengenaskan yang merenggut nyawa sang kakak terjadi sekitar 2 tahun yang lalu ketika Junmyeon dicampakkan oleh seorang gadis yang sangat ia cintai. Bagi Mino Junmyeon hanya namja bodoh yang rela mati hanya untuk gadis tak berguna
Setelah menunggu cukup lama akhirnya anak buah Mino datang. Mereka menghadap Mino tanpa membawa hasil yang Mino inginkan
"Mana dia" tanya Mino dengan wajah datar seraya memainkan belati yang dibawanya
"Ma...maaf tuan Mino, maafkan kami...ka..kami kehilangan nona Irene" jawab salah seorang anak buah Mino dengan terbata-bata, mereka takut memancing amarah Mino dan berakhir dengan nyawa mereka yang menjadi taruhan
"Maaf...maaf kalian bilang" suara santai Mino terdengaran dalam dan penuh dengan ancaman
"kalian tau konsekuensi dari kegagalan?" Tanya Mino berdiri dari kursinya dan meraih lengan salah satu anak buahnya, dengan perlahan Mino menyayat lengan tersebut dengan belati tajam yang dipegangnya. Mino selanjutnya menggenggam sayatan tersebut dan menekannya dalam
"Lihat itu baru sayatan belati dilenganmu , kamu mau lehermu merasakannya juga" tawar Mino sembari mendekatkan belatinya pada leher sang anak buah
"Dengar...aku tak terima kegagalan, dapatkan dia hidup-hidup atau kalian yang akan menjadi gantinya" tekan Mino pada setiap kalimat yang diucapkan
🔪🔪🔪
Sore ini Bae joohyun atau yang akrab disapa Irene tengah duduk disofa salah satu penginapan yang dia datangi. Sudah hampir 2 tahun Irene harus pindah-pindah tempat akibat sesorang tengah memburu nyawanya. Ya, pria gila yang memburunya adalah Song Mino adik dari Song Junmyeon pria yang pernah Irene tolak. Irene menolak Junmyeon atau yang akrab disapa Suho tak lain adalah karena Irene tak mencintai Suho, irene lebih mencintai Mino dibandingkan Suho. Hanya saja Mino tak pernah paham dengan perasaan Irene. Jujur Irene lelah harus terus sembunyi dari Mino, apakah sekarang waktunya Irene menyerah dan menemui Mino, tapi menemui Mino sama saja menyerahkan nyawanya.
"Wae mino-a...apa sebenci itukah kamu pada ku, aku menolak Suho karenamu...aku mencintaimu mino-a" ucap Irene sendiri dengan isak tangis yang memilukan, Irene memegang sebuah foto yang tak lain adalah fotonya saat bersama Mino dan Suho
🔪🔪🔪
Tok...tok...tok
"Masuk" perintah Mino tanpa membalik tubuhnya yang kini tengah berolahraga
"Ma...maaf tuan, didepan ada...nona Irene" suara anak buah Mino mengecil saat menyebut nama Irene
"Wow...dia datang sendiri, besar juga nyalinya berani datang ke kandang singa" ujar Mino dengan smirk iblis dibibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)
FanfictionSepenggal kisah tentang mino-irene dalam bentuk one shoot story Happy Reading guys 🌷