Disclaimer!
Part ini mengandung unsur bullying dan ucapan kasar. Semua alur dan pemain hanya gambaran dari author mohon jangan dibawa serius dan tidak baper!!!
.
.
.
.
.
.💎💎💎
Hujan mengguyur hampir sebagian besar kota Seoul. Awan gelap menyelimuti matahari yang harusnya masih bersinar cerah, semesta sepertinya tahu bahwa dijalan ini ada seorang yeoja tengah menangis pilu meratapi rasa sakit yang dia alami. Semesta mendukungnya untuk menangis dan merasakan rasa sakit yang menyayat hati
"Dasar anak haram"
"Anak pembawa sial"
"Perempuan murahan kamu tak pantas untuk mino"
"Dasar jalang tak tau diri, mino terlalu berharga untuk anak pelacur sepertimu"
"Mati saja sana kamu bitch"
"Dasar tak tahu malu, jika ibunya seorang pelacur anaknya juga pasti sama saja bukan"
Ucapan cacian dan hinaan terus terngiang dipikiran sang gadis yang tengah menangisi kehidupannya. Kenapa Tuhan membuatnya lahir, mengapa Tuhan tak menolongnya. Ribuan sumpah serapah telah ia siapan untuk nasib buruknya. Sepanjang 23 tahun ia hidup sepanjang itu pula ia menanggung nasib dan hinaan sebagai anak haram
"Kenapa kamu berhujan-hujanan lagi?" Hujan yang tadi mengguyur tubuhnya kini terhalang oleh payung dari seorang namja yang baru saja bertanya padanya
"Pergilah, kamu tak seharusnya bersama anak haram dan pembawa sial sepertiku" usir gadis tersebut dengan mendorong lemah namja didepannya dan melewatinya begitu saja
"Irene kenapa lagi? Berhentilah mendengarkan cacian dan omongan kotor orang-orang diluaran sana"
Langkah kakinya berhenti saat mendengar ucapan sang namja padanya
"Berhenti?"
"Berhenti kamu bilang, kamu bahkan tak tau apa-apa...Cih dan kamu...KAMU TAK MERASAKAN APA YANG KURASAKAN NO, KAMU LAHIR DARI KEDUA ORANG TUA YANG SALING MENCINTAI, MEREKA HIDUP BERSAMAMU SEDANGKAN AKU....kau tak akan paham" teriak irene dihadapan pria bernama mino
Mino yang mendengar irene berteriak padanya hanya mampu meringis sedih melihat kondisi yeoja cantik itu. Perlahan mino mendekat dan menarik irene kedalam pelukannya, membawa gadis mungil itu dalam dekapannya untuk berbagi kesakitan dengannya
"Menangislah aku tahu kamu menahan semuanya seorang diri...jangan kamu tahan lagi, aku disini aku akan selalu bersamamu" irene terus menangis meluapkan rasa sesaknya dalam pelukan namja tinggi tersebut
*****
Mino membawa irene pulang dan meletakannya diatas tempat tidur
"Irene kenapa lagi no?" Suara wanita paruh baya mengagetkan mino yang tengah mengusap kening irene
"Ah eomma, sepertinya dia mendapatkan kata-kata kasar lagi" jelas mino pada sang eomma yang berdiri disampingnya
"Eomma tolong gantikan bajunya ya, aku ke dapur dulu mau minum" pamit mino meninggalkan sang eomma bersama irene yang tengah tertidur
Mino mulai mencecap teh hangat yang ada ditangannya. Menyalurkan uap hangat menuju ke tenggorokan
"Kamu tak tidur? Bukannya kamu besok ada bimbingan pagi" nyonya song mendudukan dirinya disamping sang putra yang tengah melamun itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)
FanfictionSepenggal kisah tentang mino-irene dalam bentuk one shoot story Happy Reading guys 🌷