Denting jarum jam terdengar ditengah malam yang sunyi dirumah yang berdiri megah. Seorang wanita berusia 34 tahun kini tengah duduk menatap keluar rumah yang tengah diguyur oleh air hujan, sang wanita cantik kini hanya mampu menerawang menembus masa lalu yang pernah ia lewati, hingga tanpa sadar sebutir kristal bening meluncur melewati pipi mulusnya
"Eomma" panggil sebuah suara dari balik tubuh sang wanita yang sontak membuatnya menyeka air matanya
"Hei...kenapa belum tidur" ucap sang wanita lembut saat didapatinya sang putra berdiri dengan piaya kuning dengan boneka teddy bear ditangannya
"Sukie takut" jawab sang anak mendekat kearah sang ibu
"Sini...sukie takut kenapa hmm? Ayo bobok lagi eomma temani" ajak sang wanita dengan mengelus lembut kepala sang anak
Saat sang anak yang diketahui bernama hyunsuk telah kembali ke alam mimpinya kini sang ibu kembali ke ruang tengah untuk berdiri diujung ruangan mengamati langit yang tidak ada hentinya memuntahkan air kepermukaan bumi. Irene wanita cantik itu bernama Irene. Wanita itu kini berjalan menuju sebuah piano yang terletak disudut ruang tengah rumahnya, piano yang membawanya pada kenangan indah pada seorang pria yang mengisi hatinya
Flashback on
"Yeobbo" sang pria mengejutkan wanitanya yang tengah memasak sarapan untuk mereka
"Aish tuan song...bisakah kamu tak mengganggu ku?!" cibir Irene tak terima dikejutkan oleh sang pria yang diketahui adalah suaminya
"Astaga marah terus perasaan" gerutu Mino sambil mengerutkan bibirnya
"Astaga mino gitu aja ngambek, dasar...begitu mau jadi ayah" ucap irene saat melihat sang suami merajuk
"Dari pada kamu merajuk seperti itu lebih baik kamu memainkan sebuah lagu untuk kami" ujar Irene yang langsung diangguki oleh Mino
"Oh iya aku sampai lupa...morning baby song kamu sedang apa didalam sana" ucap Mino saat menyadari bahwa diruang itu tak hanya ada ia dan Irene, tapi juga jabang bayi yang kini tengah berkembang diperut sang istri. Dengan penuh kasih sayang Mino mengelus perut Irene yang sedikit mulai membuncit dan menciuminya
"Yang pasti dia sekarang sedang menunggu appa-nya memainkan lagu untuknya"jawab Irene membuat Mino langsung mendongak melihat sang istri yang tersenyum hangat padanya
"Baiklah appa akan memainkan lagu untuk baby song" ujar Mino sambil berlalu menuju piano yang terdapat diujung ruang tengah
Denting suara tuts piano mengalun indah ditelinga Irene, perlahan Irene mendekat ke arah sang suami saat acara memasaknya telah selesai. Irene memposisikan dirinya disamping Mino dan ikut menarikan jarinya diatas tuts piano. Kegiatan yang sederhana namun mampu membangun chemistry yang begitu kuat diantara mereka
"Kapan rencana kamu akan check-up kehamilan" ucap Mino setelah mengecup kening Irene
"Lusa...dan aku sudah bilang pada jenny untuk menemani ku" jawab Irene sambil beranjak dari tempat duduknya
"Oh ya sayang... sepertinya aku akan berada di Busan selama satu Minggu kedepan...maaf ya akhir-akhir ini aku terlalu sibuk"
Mino mendudukkan dirinya dikursi makan yang ada dihadapannya sedangkan Irene menyiapkan sarapan dipiring sang suami
"Tak apa, yang penting kamu saat tidak ada aku harus bisa jaga diri dengan makan teratur dan istirahat yang cukup...Ingat kamu punya sakit lambung jadi jangan sampai telat makan" ujar Irene sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)
FanfictionSepenggal kisah tentang mino-irene dalam bentuk one shoot story Happy Reading guys 🌷