Keep Silent

371 47 34
                                    

Disclaimer!

Part ini mengandung unsur kekerasan dan bullying. Semua nama pemain dan karakter hanya imajinasi dari author meskipun ini sedikit terinspirasi dari sebuah kisah namun keseluruhan kisah adalah pemikiran author. Mohon jangan baper 😊

.
.
.
.
.
.

***

Pagi yang cerah disebuah rumah sederhana, dimana seorang gadis cantik tengah duduk diruang makan bersama ibu dan ayahnya. Gadis cantik dengan kacamata bulat menghiasi wajahnya itu kini tengah menikmati sarapan paginya sebelum berangkat kuliah

"Sayang kamu berangkat bersama appa kan?" tanya pria paruh baya pada putri semata wayangnya

"Ne" jawab gadis tersebut dengan senyum manisnya

"Ya sudah cepat selesaikan sarapanmu. Biar tidak terlambat kelas paginya" perintah wanita yang duduk diseberang tempat duduk irene

Seusai sarapan pagi irene berangkat menuju kampus bersama sang ayah. Irene bukanlah anak dari keluarga kaya raya, ia hanya gadis biasa dengan standar kecukupan yang "pas". Ayah irene bekerja disebuah kantor asuransi dan ibunya bekerja disebuah kedai kecil peninggalan nenek irene

Irene sampai dikampus sekitar pukul setengah 10 pagi. Irene yang penuh senyum dan ceria saat di rumah kini berubah 180° saat menginjakan kakinya di pintu masuk gedung fakultas ekonomi dan bisnis. Irene terus menundukan kepalanya menghindari tatapan dari mahasiswa lainnya, irene menyembunyikan wajahnya dari tatapan benci dan membunuh beberapa orang. Irene melangkahkan kakinya menuju ruang kelas yang berada dilantai 2

"Hufff selamat" monolog irene saat sampai didepan pintu ruang kelas

Ceklek

Byurrrr

Terdengar ledakan tawa yang menggema digendang telinga irene. Lagi...dan kembali irene menerima perlakuan kejam dari teman kelasnya, dengan hembusan nafas kasar irene mencoba untuk tetap tenang dan berjalan masuk kedalam kelas

"Wah masih berani juga ya dia masuk ke kelas?" Ujar salah satu mahasiswa yang memperhatikan irene masuk dan duduk dikursinya

"Mina-ya sepertinya ide air es mu tidak mempan untuknya" kembali suara mahasiswa lain terdengar ditelinga irene

Irene menjalani kelasnya selama 3 jam dengan baju basah kuyup akibat siraman air es yang sengaja diletakan diatas pintu masuk untuk mahasiswa. Dingin pasti, bahkan tulang-tulang irene terasa membeku selama didalam kelas. Bayangkan saat ini tengah dalam fase akhir musim gugur dan kamu diguyur satu ember air es,belum lagi selama kelas ac selalu dinyalakan. Setelah 3 jam berkutat dengan rasa dingin akhirnya mata kuliah pagi ini selesai juga, pukul 1 siang irene mulai mengemasi barang-barangnya untuk pulang dan membantu sang ibu di kedai. Hari ini irene hanya memiliki satu jadwal kuliah saat irene menyusuri koridor lantai 2 dan berjalan menuruni tangga sesuatu menjegal langkah kakinya

Brukk

"Gotcha" pekik bahagia dua orang pria dengan berhigh five ria. Belum lagi suara riuh dari para mahasiswa yang menyaksikan kejadian tersebut

Ya, kedua pria tersebut menjegal langkah kaki irene  dan menyebabkan irene jatuh dari tangga lantai 2 ke lantai 1. Perih jelas, lecet jangan ditanya. Hidung dan kening irene jelas mengeluarkan darah akibat berbenturan dengan lantai, bahkan lutut irene pasti akan terlihat memar jika nanti irene melepas celana jeans yang dikenakannya, belum lagi pergelangan kaki irene yang terasa terkilir. Menangis? Tidak irene tidak ingin menangis dihadapan mereka semua, irene tak ingin menunjukan kelemahannya dihadapan para pecundang dihadapannya itu

Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang