Asal Kamu Bahagia

362 38 27
                                    

Pagi hari dengan sinar mentari yang begitu menyengat diujung musim panas, terlihat seorang yeoja cantik tengah duduk di sebuah kursi taman dengan terus melirik jam dipergelangan tangannya. Dengan balutan skinny jeans dan sweater berwarna putih dirinya nampak cantik dan mempesona hingga mencuri perhatian para pria yang melewatinya

"Sudah lama?" Sebuah suara mengintrupsi kegelisahan sang yeoja yang sedari tadi terus melirik jam tangannya

"Aish kamu lama sekali sih!"

Wajah cantiknya kini terlihat menggemaskan saat bibir mungilnya terlihat mengerucut sebal pada pria tinggi di hadapannya

"Maaf Rene, aku tadi dari cafe. Kamu sih memberi kabar mendadak"

"Ya kan kamu bisa bilang kalau datang terlambat"

"Iya...iya...maaf deh kalau begitu. Ya sudah ayo jadi pergi kan?" Tutur sang namja dengan suara berat namun terdengar sangat lembut

Ya, dimata perempuan pria memang selalu salah apapun alasannya wanita tak ingin disalahkan bukan

Keduanya kini duduk disebuah mobil yang melaju dengan santainya di kerumunan mobil lainnya ikut membelah jalanan kota Seoul untuk menuju ke sebuah perpustakaan kota

"No, Minggu ini kamu sibuk ya?" Tanya perempuan bernama Irene yang kini duduk menatap pria yang tengah mengemudikan mobilnya. Hanya terdengar gumaman dari pria tersebut untuk menjawab pertanyaan Irene

"Ya udah kalau gitu akhir minggu ini aku ke cafe ya?"

"Hm...tumben ijin biasanya juga langsung dateng"

"Ih kok gitu sih" kembali Irene mengerucutkan bibirnya saat pria bernama Mino itu menggodanya

"Ya udah iya besok aku jemput kamu buat dateng ke cafe udah" tutur Mino yang paham dari maksud ucapan Irene meskipun sang gadis tak mengucapkannya secara langsung

"Makasih Mino....chup...kamu memang yang paling baik dan pengertian" kecupan singkat di pipi kiri Mino membuat Mino sejenak blank untung saat itu mereka tengah berada dilampu merah jadi tindakan Irene tak membahayakan keduanya

*****

Kini keduanya telah tiba di perpustakaan kota, keduanya disuguhi ribuan jenis buku mulai dari sejarah, science, social, bisnis, hingga tata negara semuanya tersusun rapi di tempatnya

"Sudah buruan cari buku yang kamu ingin lihat lalu kita pulang. Aku masih ada pekerjaan di cafe" tukas mino saat melihat Irene yang hanya terpaku pada jajaran buku-buku disana

"Ok bos...tapi nanti aku ikut dengan mu ya ke cafe"

"Sudah cepat sana" perintah Mino dengan tak lupa menyunggingkan senyum lima jari dan mengusap rambut Irene

Irene mulai menyusuri koridor rak dimana buku yang dibutuhkannya berada, dengan susah payah Irene mendapatkan buku tersebut

"Lihat dapat" tunjuk Irene dengan memamerkan buku yang diperoleh pada Mino

Mino yang melihat wajah bahagian Irene hanya dapat tersenyum simpul karena baginya Irene terlihat menggemaskan

Irene mulai mendudukkan dirinya disamping Mino yang tengah membaca komik yang memang disediakan juga disana. Sesekali Irene melirik Mino dan menggoda Mino yang sedang asik membaca komiknya

"No sini deh" tarik Irene pada Mino agar lebih mendekat padanya

Cekrekk

Sebuah foto kini tercetak dari kamera polaroid milik Irene, entahlah sejak kapan Irene membawanya yang jelas Mino dapat melihat Irene yang terus tertawa saat melihat foto mereka. Tak hanya sekali namun beberapa kali Irene membidikan lensa kameranya kearah keduanya, mungkin 5-6 foto tercetak disana

Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang