From : Hoon-hyung
Irene sama jey ada di rumah gue
Jangan hubungi atau cari dia dulu kasih dia waktu buat sendiri. Gue harap lu juga renungin apa yang lu lakuin. Inget no irene yang selama ini ada buat lu dan dia juga yang udah nyelametin hidup lu. Gue jamin Irene sama jey bakalan aman disini, gue sama ugi juga akan coba bujuk Irene buat ketemu sama lu. One again thinking about it atau lu bakalan kehilangan irenePesan panjang dari Hoon membuat Mino semakin menyesali tindakannya
.
.
.
Genap satu minggu sudah Mino tak bertemu istrinya. Bukan Mino tak mencoba menemui Irene, hanya saja wanita itu akan selalu menghindari Mino saat mereka bertemu disekolah jey. Hari ini adalah pertemuan orang tua dalam rangka perayaan hari anak dimana kedua orang tua diwajibkan hadir untuk menemani buah hati mereka, dan sekarang disinilah Mino dan Irene duduk diam dikursi masing-masing. Mino cukup canggung dengan situasi ini, sejak tiba ditempat acara Irene lebih fokus pada gadget yang dipegangnya dibandingkan mengajak Mino bicara. Dalam lubuk hati kecilnya Mino ingin sekali memeluk tubuh mungil sang istri, tubuh yang sangat ia rindukan, tubuh yang mampu memberinya kehangatan. Kerinduan Mino mungkin sudah sampai pada puncaknya, meskipun akan terasa canggung Mino berusaha memecahkan keheningan diantara mereka berdua dengan berdehem pelan, sangat tak lucukan diacara anak mereka justru keduanya malah bertengkar"I Miss you honey...i Miss you so bad" bisik Mino pelan ditelinga irenne dengan suara lembut dan penuh penyesalan
Irene tetap bergeming, tak mengindahkan ucapan sang suami, jujur Irene juga merindukan Mino hanya saja apa yang Mino lakukan telah mengecewakan dan melukai kepercayaan Irene. Irene selalu mencoba memaafkan Mino hanya kejadian itu selalu berputar diotak Irene tanpa bisa Irene cegah. Bagaimana Mino mencium bibir wanita lain yang tak lain adalah cinta pertamanya
🌸🌸🌸
Setelah hampir seharian berada disekolah akhirnya mereka pulang ke rumah dan Mino cukup senang karena akhirnya Irene mau diajak pulang kerumah. Saat telah sampai dirumah Irene segera turun dari mobil dan masuk kerumah meninggalkan jey dan Mino
"Appa...eomma masih marah ya?"tanya jey sesaat setelah Irene turun
"Jey-a mau bantu appa tidak?" Bukannya menjawab Mino malah balik bertanya pada putri cantiknya
"Emmm..tentu apa itu?tapi ada hadiahnya tidak kalau jey bantuin appa?"jawab jey dengan penuh semangat
"Eiii...kamu ya bantuin aja belum sudah minta imbalan, dasar anak nakal" dengan gemas Mino mengusap rambut sang putri dan dilajutkan dengan mencubit pipinya
"Baiklah appa akan mengabulkan semua permintaan jey sesuai ketentuan kita bagaimana?"
"Ok setuju...deal" ujar jey dengan yakin dan menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan sang ayah
.
.
.
Cahaya terang matahari kini telah berganti menjadi cahaya redup rembulan bersama dengan bintang-bintang. Malam ini Mino telah menyiapkan semuanya segala ucapan maaf dan penyesalan tentu saja dengan bantuan sang putri kecilnya.Mino meminta jey untuk membawa Irene pergi menuju rooftop dengan alasan ingin melihat bintang dan tentu saja Irene setuju karena saat irene ingin menolak dan menyuruh jey pergi dengan appanya sang ayah ternyata tak ada dirumah. Saat mereka sampai dilantai paling atas dari penthousenya tiba-tiba jey meminta ijin pada Irene untuk kembali ke unit rumah mereka karena jey kebelet pipis. Irene sebenarnya ingin menemani jey kembali ke rumah hanya saja jey menolak ditemani dan meminta Irene untuk naik dulu ke rooftop. Setelah memastikan jey menaiki lift dan menuju lantai yang benar Irene putuskan untuk menuju rooftop. Ketika dibukanya pintu yang membatasi rooftop dan bangunan bawahnya Irene melihat sosok Mino berdiri menghadap kearah pintu dimana Irene berdiri. Dengan dekorasi yang teramat cantik irene cukup terpukau dengan keadaan ini.
Perlahan Mino mendekat kearah Irene menggenggam tangan mungil Irene dalam genggamannya. Mino membawa Irene menuju ujung dari rooftop dan menikmati pemandangan malam hari dari puncak. Mino mendekap tubuh Irene dari belakang sembari membisikkan kata-kata indah dan menyentuh
"Kamu ingat 10 tahun yang lalu, kamu menyelamatkan nyawa seorang pria bodoh yang dengan gampangnya ingin mengakhiri hidupnya hanya untuk wanita yang tak pernah mencintainya" tanya Mino seraya menerawang jauh mengingat kenangan masa lalunya
Irene hanya dia membisu membiarkan Mino mengungkapkan dan menjelaskan semuanya
"Kamu tau, semenjak saat itu...saat kamu menamparku dan bilang bahwa hidupku masih sangat berharga dan diluar sana ada wanita yang tulus mencintai ku disitu aku berjanji akan mencari wanita tulus itu dan menjadi pria yang bertanggungjawab akan dirinya. Dan sekarang aku sudah menemukan wanita itu, wanita yang mencintai aku tulus bahkan telah memberiku seorang malaikat kecil yang sangat pintar dan lucu" tandas Mino dengan mencium ceruk leher Irene
"Bicaralah yang jelas song! Aku tak suka berbelit-belit" ucap Irene dengan nada dingin
Mino membalik tubuh Irene hingga menghadap tepat kearahnya. Mata irene menatap kedua bola mata Mino dalam seolah-olah menelanjangi Mino dengan semua tuduhan
"Maaf...maafkan aku, aku terlalu bodoh hingga melukai dan mengecewakanu" kata Mino dengan menundukkan kepalanya, menyesali semua tindakan bodohnya
"Tak pernah terlintas dalam pikiranku, untuk meninggalkan kamu dan jey. Kalian adalah harta ku yang paling berharga"
"Jika kamu mencintaiku, lalu kenapa kamu menciumnya tak ingatkah kamu jika kamu memiliki aku dan jey" akhirnya Irene mengeluarkan segala hal yang dipendamnya selama ini
"Maaf...aku sendiri juga tak tau karena tiba-tiba dia telpon meminta bertemu saat aku datang dia langsung menangis, dan aku hanya berusaha menenangkannya. Entah apa yang terjadi tiba-tiba dia menciumku, aku sama sekali tak menikmati itu semua. Percayalah sayang" jelas Mino panjang lebar
"Bohong buktinya kamu membalas ciumannya" jelas nada cemburu keluar dari bibir Irene
"Aku sama sekali tak menikmatinya sayang...kamu tau bibirnya tak akan pernah mengalahkan bibir manismu" ujar Mino dengan mengusap bibir Irene
"Mau menghapus jejaknya" tawar Mino dengan mengerlingkan salah satu matanya dan mendekatkan mulutnya menghembuskan napas tepat di telinga Irene
Dengan sigap Irene menarik pangkal kaos yang Mino kenakan dan mendekatkan bibirnya ke bibir sang suami. Irene mencium bibir Mino menghilangkan jejak bibir wanita sial itu. Mino hanya diam dan tersenyum disela-sela ia menerima ciuman manis dari sang istri. Perlahan Irene melepaskan ciuman mereka dan menatap kedua mata Mino
"Please tetaplah bersamaku dan juga jey, kami butuh kamu no" ucap Irene dengan suara pelan dan bergetar
"Always honey, aku akan selalu bersama kalian sampai kapanpun bahkan sampai jey memiliki seorang kekasih dan menikah lalu memberi cucu untuk kita. Selamanya Mino hanya akan bersama Irene. I love you my lovely and my sweety" tanpa menunggu reaksi Irene Mino dengan cepat maraih tengkuk Irene mencium bibir tipis itu dengan penuh rasa rindu. Meluapkan segala perasaan yang mereka pendam selama ini, dengan penuh nafsu Mino menjelajahi setiap jengkal bibir Irene, bahkan kini mereka telah bertukar saliva bertukar kehangatan hanya melalui bibir. Saat keduanya sedang asik bercumbu tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan....
"Aaaa.....eomma appa kalian sedang apa?" Teriak jey dengan menutup kedua matanya
.
.
.The End
Matur Thankyou yang udah mampir
Silahkan tinggalkan 🌟 dan 💬See you on the other story' 👋👋
Virtual kiss from minrene 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)
FanfictionSepenggal kisah tentang mino-irene dalam bentuk one shoot story Happy Reading guys 🌷