Shadow (Gray)

377 41 38
                                    

Malam yang kelam bersama dengan rintik air hujan yang mengguyur permukaan bumi, seorang manusia berdiri ditepian jembatan yang sepi dengan darah menetes dari kedua tangannya. Wajah datar tanpa ekspresi terpancar dari wajahnya saat kilatan cahaya petir menerangi jembatan sepi tersebut

"Selamat berjumpa dineraka. Park Bogeum-ssi" desis tajam terlontar dari bibir tipisnya menyiratkan rasa tak bersalah dan tak peduli pada seorang yang baru saja dibunuhnya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi yang cerah dengan matahari bersinar terang kini menyinari dan menghangatkan setiap tubuh yang kedinginan akibat hujan lebat yang semalam mengguyur kota Ilsan

Tok...tokk

Ketukan suara pintu mulai mengusik pendengaran seorang namja yang baru saja tertidur dengan lelapnya. Perlahan namja berkulit Tan tersebut bangun dan beranjak dari tidurnya

"Maaf nak mino bibi mengganggu mu ya?" tanya seorang wanita paruh baya dengan roll rambut masih melekat dikepalanya

"Oh ahjuma wae?" Dengan wajah masih mengantuk mino berusaha bertanya pada ahjuma yang sepertinya sedang panik tersebut

"Mino-a boleh ahjuma minta tolong padamu, antarkan ahjuma ke Seoul. Ahjuma ingin menjemput anak ahjum yang tinggal disana" jelas sang ahjuma dengan penuh harap

"Menjemput? Memang kenapa ahjuma?

"Mino-a kamu tak mendengar berita pagi ini"

"Berita?"

"Iya berita...pagi ini polisi menemukan lagi mayat seorang pemuda di sungai Han. Bahkan Minggu ini sudah 3 mayat di temukan ditempat berbeda" jelas ahjuma dengan wajah penuh ketakutan

"Lagi? Woah yang benar saja lantas siapa pelakunya ahjuma? Apa polisi sudah menemukannya?" Ucap mino dengan wajah terkejut

"Justru itu yang membuat ahjuma khawatir pelakunya sampai sekarang belum ditemukan, bahkan diberita tidak ada sidik jari dari pelaku"

"Ayo mino temani ahjuma ke Seoul untuk menjemput putri ahjuma. Ahjuma khawatir jika dia pulang sendiri ke Ilsan, mana anak itu suka sekali pulang malam jika ke Ilsan" bujuk ahjuma tadi pada mino

"Baiklah mino siap-siap dulu, tapi pakai mobil ahjuma kan? Hehehe mino kan gak punya mobil ahjuma" ringis mino yang dihadiahin pukulan dan dengusan pelan dari sang ahjuma

"Iya tentu saja Song, masak mau jemput putriku dengan menggunakan motor. Memang kamu mau dikira cabe-cabean yang suka bonceng tiga"

"Eiii tentu saja aku tak mau" ucap mino dengan ekspresi jijiknya

"Sudah sana kamu siap-siap, bibi juga akan siap-siap"

Mino akhirnya bersiap-siap untuk mengantarkan ahjuma pemilik rumah yang dia sewa ini ke Seoul, entahlah mino tak paham yang pasti dan yang jelas ia akan mengantarkan ahjuma menjemput anak sulungnya yang bekerja di Seoul. Mino sendiri hanya pernah bertemu sekali dengan anak sulung ahjuma Tae, ya itu pun hanya melihat lantas berlalu

*****

"Ahjuma sudah bilang ke nona kalau akan di jemput?" Tanya mino saat keduanya sudah sampai disalah satu flat minimalis di tengah kota Seoul

"Sudah, sebentar lagi dia--" ucapan ahjuma Tae akhirnya terpotong saat dirinya melihat sang putri sudah berjalan ke arah mobil yang mereka tumpangi

"Masuk"

Mino kini melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul kembali menuju Ilsan

"Eomma lebih baik kita beristirahat dulu, kasihan mino-ssi dia pasti lelah mengendari mobil ini tanpa beristirahat sebelumnya" ucapan putri ahjuma Tae akhirnya memecah keheningan didalam mobil yang diisi oleh tiga orang beda usia dan beda gender itu

Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang