Milik ku

660 50 11
                                    

Hanrim Internasional High School merupakan salah satu sekolah dengan fasilitas terbaik dan terlengkap di Seoul. Sekolah dengan tenaga kependidikan yang mumpuni dibidangnya. Banyak orang ingin menjadi bagian dalam Han's School baik menjadi siswa maupun tenaga pengajar

Sekolah dengan fasilitas yang lengkap ini sebagian besar dihuni oleh siswa-siswi kalangan atas, meskipun mereka terlahir dengan sendok emas namun itu tak menutupi prestasi dan kemampuan mereka.

Tak hanya siswa-siswi dari golongan chaebol yang bersekolah disana. Ada beberapa siswa yang bersekolah ditempat ini dengan mengandalkan beasiswa yang mereka peroleh. Salah satunya adalah Bae Irene siswi kelas dua yang memiliki penampilan kelas c dimata anak-anak lain, dengan kacamata bulat dan rambut kuncir kuda yang selalu menemani keseharian disekolah. Irene sendiri baru saja mendapatkan beasiswa dan bergabung dengan Han's School sekitar 2 minggu yang lalu

"Irene" panggil sebuah suara dari belakang tubuh Irene

"Ah, hai sunmi-ssi" sapa balik Irene sambil membenarkan kacamata yang dipakainya

"Aish...sudah ku bilang jangan terlalu formal padaku" ucap gadis berambut coklat yang telah menjadi teman Irene sejak satu minggu Irene masuk sekolah ini

"Maaf sunmi-a" sesal Irene dengan mengucapkan nama Sunmi lebih santai

"Nah gitu dong..oh ya darimana?"tanya Sunmi sambil merangkul bahu Irene dan mereka beranjak menuju kelasnya

"Ah itu, tadi aku dari perpustakaan" jawabku dengan sedikit ragu

"Kamu tak apa?"

Pertanyaan yang lontarkan Sunmi hanya aku balas dengan anggukan kepala

Mereka sampai dikelas dengan saling melontarkan candaan yang entah apa hingga membuat irene menjadi lebih akrab dengan sunmi. Tawa renyah dari irene sontak berhenti saat melihat sosok pria jangkung bersama gerombolannya berdiri dalam kelasnya. Dengan jelas dapat irene melihat jika mereka tengah membully seorang anak laki-laki yang irene tau itu adalah bogeum teman sekelasnya

"Sunmi-a siapa mereka dan apa yang mereka lakukan?" tanyaku dengan padangan fokus kepada si pria berambut merah tersebut

"Sudah abaikan saja, mereka adalah anak kelas 3"

"Oh ya ingat jangan pernah mencari masalah dengan mereka jika kamu ingin menyelesaikan sekolahmu disini" peringat sunmi yang langsung diangguki oleh irene

✨✨✨✨✨

Kejadian sebulan yang lalu masih terlintas dibenak Irene bagaimana segerombolan pria itu ada dikelasnya dan membully salah satu teman sekelasnya. Irene terus berjalan menyusuri koridor sekolah dengan pikiran yang melayang-layang, disatu sisi dia ingin tak peduli tapi disisi lain dia kasihan melihat pria park yang menjadi korban pembullyan tersebut. Dengan pikiran yang berkeliaran tersebut membuat Irene tak memperhatikan jalan didepannya, terlebih dia yang terus berjalan dengan menundukkan kepalanya

Bugh

"Arkkhh" pekik Irene sambil memejamkan matanya saat merasa ia akan terjatuh

"Eh, kok tidak sakit?" Batin Irene saat merasakan tubuhnya tak menyentuh tanah

"Tunggu apa yang ku genggam ini" gumam irene masih dengan perasaan tak  menentu perlahan Irene membuka kelopak matanya dan benar saja. Ternyata sebelum jatuh irene tak sengaja meraih lengan dari orang yang ditabraknya

Layaknya orang bodoh Irene hanya diam karena merutuki tindakan konyolnya. Apa-apa ini dihadapannya sekarang sedang berdiri seorang pria berambut merah yang sebulan lalu membully bogeum, dan konyolnya mereka berdua sama-sama terdiam hingga

Story' of MINRENE One Shoot (On/Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang