"bangun kak,"
bagi seungyoun, momen paling gemesin itu kalo liat seungwoo tidur.
sekarang ini, seperti biasa seungwoo topless, rambut acak-acakan, masih merem. seungyoun benerin poni seungwoo yang nutupin matanya, hidungnya di cubit sedikit.
sebenernya seungyoun udah bangun lima belas menit lalu, niat beranjak terurung karena pelukan masih sama eratnya seperti semalam.
tapi gak nolak kok, karena memang kangen. ditinggal seminggu pulang kampung, cuma bermodal vidcall tiap harinya.
seungyoun dalam hati senang sekali, tapi malu bilang.
lihatin wajah yang lebih tua dari dekat, sebelum akhirnya mendekat— niat cium, tapi gagal.
seungwoo bangun dan yang pertama kali dia liat wajah cemberut seungyoun,
"kenapa?"
suara seungwoo serak, khas orang bangun tidur. belum sepenuhnya sadar, tapi tangan kiri di pinggang seungyoun berpindah ke bibir seungyoun.
"mau cium kamu,"
"yaudah cium."
"susah,"
"apa?"
"nabrak hidungmu,"
seungwoo terkekeh geli, lihat ekspresi seungyoun yang cemberut lagi.
tapi detik berikutnya seungyoun dapet ciuman kok.
"jangan cemberut, pagiku suram."
[ ]
"gimana bang?"
"gimana apanya?"
yang pertama tanya itu jinhyuk, sekarang mereka berdua lagi di taman kota. ngobrol ringan sambil minum cola.
"sama seungyoun gimana?"
"ya lo tau kan,"
"sori gue bukan cenayang."
"tambah aja si hyuk,"
"tambah seksi?"
ini sebenarnya bukan pembicaraan serius tapi seungwoo tatap jinhyuk tajam, yang dibalas cengiran tidak bersalah dari pemuda lee.
"tambah sayang."
jinhyuk ketawa, keras sekali. sampai seungwoo ingin pergi jauh-jauh rasanya.
tapi memang selalu begini.
seungwoo yang blak-blakan soal perasaan dia, dan jinhyuk yang selalu jadi saksi gimana cowok di depannya ini bisa sebegini jatuh cintanya sama cowok manis yang gak taunya sohib dia sendiri.
youn
kak?
dimana?
sama jinhyuk
gimana?
gausah jemput, aku
ada urusanmain sama jinhyuk sana,
hush hush
kok ngusir :(
sok sedih
pergi kemana?
ada, rahasia.
jangan jemputtt
aku pulang sendiri kak
oke
hati-hati, love ♡
♡
ew jijik
♡
♡
——
halo apakabar kalian setelah lihat ini?
kalo aku jelas, gak baik-baik aja