❤11

1.9K 100 1
                                    

.
*brak!* terdengar suara bantingan pintu yang terbuka dengan sangat kasar,

ayah sana yang tengah berada di dalam ruangan itu seketika berbalik badan, mengernyit bingung "kamu kenapa sih, gak bisa ketok pintu dulu kalo mau masuk!"-katanya.

"ayah yang kenapa!"-bentak sana,

berdiri didepan sang ayah dengan kedua mata nya yang terlihat kembali berkaca-kaca,

"maksut kamu apasih, ayah gak ngerti. kamu kenapa?"-tanya sang ayah seraya hendak menyentuh wajah sana,

menyingkirkan tangan sang ayah dengan kasar,
"kenapa ayah ngelakuin semua ini sama aku! kenapa!"-ujar nya.

"sana!"

"kenapa ayah tega minta june buat pura pura mencintai sana yah, kenapa?"-ujar nya lagi dengan nada suara yang sudah sedikit bergetar.

seketika melebarkan kedua matanya seraya melangkah mundur dari hadapan sana,

"kenapa!"

"sana malu yah, malu!"-bentak nya,

menelan ludah dengan sedikit gugup "june udah cerita semuanya sama kamu, iya?"-tanya sang ayah.

"semuanya! sana gak ngerti lagi sama jalan pikiran ayah, kenapa ayah tega ngelakuin ini yah!"-kata sana dengan sangat emosional.

seketika menunjukan raut wajahnya yang menyesal,
"maafin ayah, semua ini ayah lakukan karena ayah gak mau kehilangan kamu na. ayah takut terjadi sesuatu sama kamu malam itu"-jelas nya.

"ayah engga tau harus ngelakuin apa lagi, cuma june harapan ayah malam itu. ayah terpaksa melakukan ini, maafin ayah.."

menghela nafas panjang dengan masih meneteskan airmata,
"yah, karena ini. june benci sama sana. dia engga seharusnya melakukan ini yah. sama aja sana ngerusak hubungan rumah tangga june, ayah seneng liat sana gak berguna kayak gini. iya!"-tanya sana,

"engga sayang, bukan begitu.."

"terus apa!"

sang ayah terlihat sangat menyesal, ia tak berani menatap mata sana untuk waktu yang lama.

ia terus menundukan kepalanya,

"yah, kalo sana gak bikin istri june pergi. mungkin saat ini kalian masih menyembunyikan hal bodoh ini dari sana kan, iya. sampai kapan, sampai kapan ayah paksa june buat ngelakuin ini?"

"kenapa ayah bisa setega itu!"

menatap sana dengan tatapan yang sangat dalam seraya perlahan mendekati putri cantik nya itu.

"maafin ayah, ayah cuma mau bikin kamu bahagia sayang.. maafin ayah!"-kata nya.

seketika ia memberikan pelukan yang sangat erat kepada sana.

airmata keduanya pecah pada saat itu,

pada dasarnya, sana adalah gadis yang baik. keadaan yang membuatnya menjadi seperti ini.



*tak* meletakan mangkuk sereal diatas meja rias kamar rose,
"kak, makan dulu lah. dari semalem kakak belom makan"-kata lia.

hanya diam menatap kosong kearah jendela kamar itu,

kini kakak beradik itu berada di sebuah apartemen, untuk sementara mereka tinggal disana sebelum memutuskan untuk pergi ke luar negeri.

"kak, kakak kenapa sih?"-tanya lia  perlahan mulai duduk di samping rose.

masih tak ada respon dari rose,

A Wife's Loyalty [Junrose] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang